Bab 13

141 21 24
                                    

Jungkook masuk ke rumahnya setelah mengantarkan Mina. Ia juga kebingungan harus berbuat apa, terlebih mengetahui Yuna kemarin berjalan bersama calon ayah mertuanya. Semuanya terasa sulit bagi Jungkook. Jungkook pun tidak melihat Yuna seharian di sekolah, gadis itu membolos untuk pertama kalinya.

Tidak lama Yuna pulang dengan baju dan wajahnya yang kotor, Yuna masih mencari kalungnya tapi naas tidak ia temukan. Jungkook menghampiri Yuna dan meraih tangan gadis itu yang kotor dengan tanah.

"Darimana saja, kenapa membolos. Penampilanmu seperti anak kecil yang pulang bermain", Jungkook membawa Yuna ke wastafel dan membersihkan tangannya. Gadis itu terlihat masih terisak sisa sisa dirinya telah menangis.

"Kenapa kau berhubungan dengan ayah Mina", tanya Jungkook sambil membersihkan sela sela jari Yuna.

"Bukan urusan oppa", ucap Yuna.

"Kenapa kau jadi seperti ini, masih banyak laki laki muda yang baik di dunia kenapa harus memilih yang tua", Jungkook melihat wajah Yuna yang terlihat akan menangis lagi.

"Hey kenapa menangis lagi, kau tidak bosan menangis terus?".

Jungkook melihat Yuna yang kini menangis tanpa bersuara.

"Hey jangan menangis, sini oppa basuh wajahmu. Kau kotor sekali", Jungkook membawa handuk basah dan mengusapkannya pada wajah Yuna.

"Kenapa akhir akhir ini kau jadi cengeng seperti ini hmmm".

Yuna menggeleng dan membiarkan Jungkook terus membersihkan wajahnya.

"Apa yang kau pikirkan, kau bisa ceritakan pada oppa. Oppa sangat khawatir padamu akhir akhir ini. Hmmm ceritakanlah".

"Semuanya gara gara oppa", rengek Yuna.

"Aku? Huh aku melakukan apa?", Jungkook menghentikan kegiatan membersihkan wajah Yuna.

"Pokoknya semuanya karena oppa".

"Hey kau anak nakal, katakan yang jelas salahnya dimana", Jungkook mengelap wajah Yuna acak.

"Huuuuhuuu sakit, kenapa oppa melakukan ini padaku", Yuna menangis kencang setelah Jungkook mengelap wajahnya kasar.

"Cup cup cup maafkan aku, jangan menangis lagi. Bagaimana kalau aku buatkan coklat hangat dan ramyeon. Kita makan bersama malam ini agar kau tidak sedih lagi", tawar Jungkook.

Yuna menghentikan tangisannya, ia menatap Jungkook dan terdiam.

"Kau mau?", tanya Jungkook.

Yuna mengangguk membuat Jungkook tersenyum.

"Jja kalau begitu cepat ganti bajumu dan kita makan bersama".

Yuna mengikuti perintah Jungkook, ia pergi ke kamarnya untuk mengganti bajunya, sedangkan Jungkook mulai memasak ramyeon dan coklat panas.

"Kau benar benar tidak memiliki hubungan gelap dengan tuan Siwon kan?", tanya Jungkook memastikan sambil menyantap ramyeonnya.

"Apa aku terlihat seperti perempuan penggoda?", tanya Yuna polos membuat Jungkook tersedak dan segera meneguk air minum di depannya.

"Bukan seperti itu, maksudku... ".

"Aku tidak menggoda tuan Siwon", tegas Yuna.

"Kau yakin, tapi aku melihatmu memeluk dan dia mencium keningmu", Jungkook keceplosan.

"Kenapa oppa bisa tahu? Oppa mengikuti ku kemarin?", Yuna menatap Jungkook tajam.

"Ahh.... Itu... ".

"Oppa mengikuti ku kan?", tanya Yuna dengan tatapan curiga.

"Itu.... "

"Untuk apa oppa mengikutiku".

This is Love???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang