Bokuto menaruh novel Akaashi di meja dekat Akaashi dan mencium Akaashi, mengabsen gigi Akaashi, mengajak lidah Akaashi untuk berdansa.
Ciuman di lepas oleh Bokuto, Akaashi mengambil nafas dengan pelan, Bokuto melihat muka Akaashi semangkin ingin memerkam Akaashi secepatnya.
Akaashi menggigit bibir bawahnya, sementara Bokuto yang sedang membuat kiss mark di leher Akaashi, yang merupakan titik sensitif Akaashi.
"Mnh, B-Bokuto-san.." ujar Akaashi lirih.
Bokuto yang sedang sibuk dengan leher Akaashi sembari mendengar suara yang indah baginya, rambut dia di pegang oleh Akaashi.
"J-jangan di daerah l-leher.. Bokuto-san.."
"Dada? Ahh aku tidak tau Keiji!! Tubuhmu mebuatku candu padahal ini sudah kedua kalinya.!"
"Tolong jangan membuat banyak kiss mark di leher ku B- akh!"
"Baiklah." Ujar Bokuto singkat dan pindah kebagian dada.
"Tidak untuk nipple ku Bokuto-san."
"Kenapaa? Aku sangat menyukainya!"
"Tidak ya tidak."
.
.
.
.
.Pagi hari tiba, Akaashi sedang membuat sarapan dengan menggunakan baju Bokuto yang kebesaran untuknya.
"Ohayoo, Keiji-kun" ujar Bokuto sambil mengusap matanya.
Tak menggunakan baju, hanya celana saja.
"Bokuto-san, gunakan baju."
"Kau bahkan juga tak menggunakan celana panjang, Keiji-kun."
Garis merah muncul di pipi Akaashi saat Bokuto melihat kearah pahanya yang banyak kiss mark di pahanya.
"Jangan mesum, Bokuto." Wah sungguh hebat, Akaashi tidak menggunakan kata '-san' di akhiran marga Bokuto, sepertinya ia masih marah akan kejadian kemarin.
Flashback on.
"T-tida- ngh. B-Bokuto-san.. c-cuku-ah!" Bokuto masih fokus dengan urusan di bawah, sampai tidak mendengar omongan Akaashi.
Beberapa saat kemudian, Akaashi yang kesal karna omongannya tak di dengar langsung menjambak rambut Bokuto dan memalingkan tubuhnya.
Flashback off.
"Ayo lah Akaashi jangan marah.."
"Diam dan duduk di kursi meja makan saja, Bokuto."
"Huhh baiklah Akaashi"
.
.
.
.
."Apa pinggangmu masih perih, Keiji?" Tanya Bokuto dengan pelan, agar tidak menganggu Akaashi yang masih marah padanya.
"Sedikit." Singkat Akaashi.
"Keijii, apa kamu masih marah?"
"Kelihatannya bagaimana, Bokuto?" Kebiasaan Akaashi ketika sedang marah kepada Bokuto adalah memaggil marganya tidak dengan '-san' pernah Bokuto membuat kesalahan, Akaashi diemin Bokuto seharian sampai Bokuto mengakui kesalahannya.
"Ayo lah Keiji.. kubelikan onigiri?"
"Tidak perlu Bokuto. Yang terlintas di pikiranku sekarang, apa hubunganmu dengan Yukie-san?"
"Oh dengan Yukippe??" Dibalas dengan deheman dari Akaashi.
Flashback on
"Ah Bokuto!" Ujar Yukie yang melihat Bokuto membeli sesuatu di minimarket.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'll spend my last breath for you.
Fanfiction"dia yang tiba tiba menciumku Bokuto-san! Percayalah denganku." "Pembohong, aku akan lebih baik jika menginap di asrama!" Semenjak Bokuto masuk tim msby black jackals, hubungannya dengan Akaashi semangkin merenggang, sampai suatu saat Akaashi menge...