#8

95 12 0
                                    

"Bokuto-san, pastikan dirimu tidak kelelahan, walau hari ini giliran mu yang membawa mobil. Mengerti?" Tanya Akaashi sambil mengemas barang bawaannya untuk pergi ke kantor.

"Mhm, dan Keiji jangan terlalu memaksa jika pekerjaanmu terlalu berat! Aku tak mau kau sakit!!"

"Tentu, Bokuto-san." Ujar Akaashi, Bokuto mengeluarkan senyum khasnya lalu mencium kening Akaashi dan memekuknya.

"Keiji-kun mau ku antar? Aku tak ingin ada kejadian kau di goda."

"Hahahah, tentu saja tidak Bokuto-san. Kau tidak perlu khawatir"

"Apa kau yakin? Aku akan antar sampai stasiun jika begitu, Keiji.."

"Iya ayo Bokuto-san."

"Yey! Kalau begitu ayoo!" Ujar Bokuto lalu menarik tangan Akaashi.

.
.
.
.
.

"Terimakasih Bokuto-san" ujar Akaashi lalu membungkukan badannya, tapi Bokuto menahan Akaashi agar tidak membungkukan badan.

"Hei, aku memang senang saat kau terlihat sopan, tapi tolong jangan saat bersamaku, aku tidak suka!" Ujar Bokuto lalu memeluk Akaashi yang membeku di tempat.

"Mhm, baiklah Bokuto-san.." ujar Akaashi lalu membalas pelukan Bokuto.

"Aku pergi dulu ya Bokuto-san. Jika aku belum ada dirumah nanti malam, pesan makanan saja, jangan membuat keributan di dapur."

"Baiklah! Kapten Kejji!!" Ujar Bokuto sambil hormat, Akaashi tertawa melihat kelakuan Bokuto, lalu mengelus kepalanya.

"Sudah Bokuto-san. Ingat omonganku, dan satu lagi jangan ngebut di jalan. Itu akan berdampak kepadamu juga."

"Baiklah Keiji-kun.."

.
.
.
.
.

"Ah Akaashi-san selamat pagi" Ujar seseorang yang lebih muda darinya.

"Pagi juga, Yamaguchi.." ujar Akaashi sambil duduk di meja kerjanya. [Aq ga terlalu samain timeskip mereka sama yang disini yaa.]

.
.
.
.

"Akaashi-san?"

"Akaashi-sann??" Yamaguchi yang lelah memanggil Akaashi menempelkan minuman yang dingin di pipi Akaashi, saat itu juga pikiran Akaashi pecah.

"E-eh? Ada apa yamaguchi?"

"Akaashi-san tidak biasany seperti itu, ada apa?"

"Tidak ada apa apa, ah iya apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Akaashi lalu menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Ah itu.. tadi aku membeli minuman untukku dan untukmu, karna aku liat Akaashi-san terlalu fokus dengan layar.

"Ah iya maaf Yamaguchi, dan... Terimakasih atas minumannya.." Ujar Akaashi yang melihat minumannya sudah di taruh di dekatnya.

"Mhm, tidak masalah.. dan jangan terlalu memaksakan dirimu Akaashi-san.."

"Ah iya terimakasih Yamaguchi sekali lagi.." ucapan Akaashi di balas anggukan oleh Yamaguchi.

"Tidak perlu berterimakasih, Akaashi-san"

.
.
.
.
.

Jam kerja telah selesai, dan Akaashi ingin pulang untuk membuat makanan favorit Bokuto, tapi niat Akaashi di hentikan saat melihat atasannya yang memberi tugas tambahan untuknya.

"Tapi-"

"Tidak ada tapi Akaashi-san, aku serahkan bagian ini untukmu."

"Huft baiklah.." pasrah Akaashi.

i'll spend my last breath for you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang