#4

150 15 1
                                    

07.41  |  5 desember.

"Akaashi." Ujar Bokuto yang baru saja masuk kedapur.

'Bokuto-san memanggilku?' batin Akaashi sangat senang karna mendengar namanya di panggil.

"Ada apa Bokuto-san?" Tanya Akaashi lalu mematikan kompornya.

"Jam setengah sembilan tolong siap siap, pakai baju yang sudah aku siapkan, aku akan lari pagi sebentar." Ujar Bokuto lalu bersiap untuk keluar dari rumahnya.

"Bokuto-san, apa kau tau dimana masakanku semalam? Padahal aku menaruhnya di kulkas" tanya Akaashi, Bokuto hanya bisa menahan rasa malunya lalu lari keluar dari rumahnya dan mengabaikan pertanyaan Akaashi.

" Bokuto-san kenapa.?" Gumam Akaashi lalu menaruh masakannya di meja, ia hanya membuat makanan yang ada di kulkas, Nanohana no Karashiae.

09.47

'Bokuto-san lagi dimana ya? Padahal sudah jam segini harusnya ia kembali..' batin Akaashi sambil melihat kearah jam.

Tak lama bell berbunyi, Akaashi pergi menghampiri pintu dan membukanya.

'Aneh.. mengapa tak ada orang sama sekali? Siapa yang memencet bell tadi EH-!!'  Akaashi terkejut saat ada yang menutup matanya dengan kain, setelah itu tangannya di ikat, dan orang itu menggendong Akaashi  masuk kedalam mobil.

'Sepertinya aku mengenali wangi parfum ini..' batin Akaashi yang mulai curiga.

"Maaf anda siapa? Bisa tolong lepaskan pengikat tagan ini dan penutup mata ini?" Tanya Akaashi yang risih dengan pengikat tangan itu.

Tak ada jawaban dari orang tersebut, Akaashi yang sedikit merasa kesal dan takut hanya bisa berharap orang itu tidak melakukan hal yang aneh aneh kepadanya.

.
.
.
.
.

Orang itu membuka pintu yang berada di samping Akaashi, lalu membuka ikatan tangan Akaashi dan membantunya untuk turun.

"Sebenarnya apa tujuan mu?!" Tanya Akaashi yang sudah kesal. Orang itu membuka ikatan mata yang ada di kepala Akaashi, dan ia adalah.?

Bokuto Koutarou.

"BOKUTO-SAN??!" Akaashi tak dapat menahan tangisnya saat melihat Bokuto yang sedang tersenyum di depannya.

Tangan Bokuto seolah berkata 'peluk aku Akaashi!' Akaashi memeluk Bokuto dengan erat sambil menangis di dada bidang Bokuto.

"Akaashi, otanjōbiomedetōgozaimasu. Kono kankei o tsudzukete kurete arigatō."

[happy birthday, Akaashi. thanks for sticking with this relationship/ Selamat ulang tahun, Akaashi. Terimakasih sudah bertahan dengan hubungan ini.]

Ujar Bokuto, sambil mengelus kepala Akaashi, perlahan Akaashi melepas pelukan Bokuto, Bokuto memegang pipi Akaashi dan menghapus air mata Akaashi.

"Aku membawamu pergi ke museum, ayo Keiji-kun!" Ujar Bokuto lalu menarik tangan Akaashi kearah museum.

'Museum date? How cute..' batin Akaashi lalu tersenyum dan menyamakan kecepatan jalan Bokuto dengannya.

"Bokuto-san pelan pelan.."

"IYAA AKAASHII SEDIKIT LAGI KITA MASUK KEDALAM MUSEUM TAUU!!" Ujar Bokuto dengan semangat.

"Baiklah."

.
.
.
.
.

Selama berada di sana, Bokuto selalu bersemangat dan terus mengajak Akaashi melihat sekeliling, bahkan Akaashi hampir kelelahan mengejar Bokuto.

"Bokuto-san, kau tau? Bahkan jika kamu pergi untuk 1000 tahun lamanya aku akan tetap menunggumu sampai engkau kembali." Ujar Akaashi sambil menggandeng tangan Bokuto agar Akaashi tak kehilangan Bokuto lagi.

"Akaashi.." ujar Bokuto lalu melirik kearah Akaashi sebentar.

Cup

Akaashi tak mempedulikan apakah ada yang melihat Bokuto mencium bibirnya atau tidak, Akaashi hanya tersenyum, walau senyumannya sangat tipis, sampai author doang yang bisa liat.

"Aku akan selalu mencintai setter pribadiku, itu kamu, Akaashi Keiji.." ujar Bokuto, Akaashi tertawa mendengar kalimat Bokuto.

"Sejak kapan aku menjadi setter pribadimu Bokuto-san? Aku kekasihmu" ujar Akaashi lalu mengusap pipi Bokuto.

"Aku mengucapkannya karna Keiji-kun selalu menemaniku latihan.!"

"Aku hanya menemanimu karna kau selalu memaksaku untuk melakukannya." Tegas Akaashi kepada Bokuto.

"Akaashii!! Kenyataan pahit apa ini? Jangan begitu!! Aku juga butuh teman bermain voli!!"

"Bukankah Bokuto-san mau masuk MSBY black jackals?" Tanya Akaashi, lalu Bokuto mengangguk dengan semangat.

"Hmm! Keiji-kun harus menemaniku saat latihan maupun pertandingan!" Semangat Bokuto.

"Iya, sudah sudah. Mau pulang? Aku sudah lelah Bokuto-san.."

"Hmm, baiklah ayo, biarkan aku yang menyetir mobil!" Semangat Bokuto, di balas anggukan oleh Akaashi.

Double up nanti sore, hhe

612 words
Mikora3, 05/07/23

i'll spend my last breath for you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang