"Sebelum itu, apa Akaashi serius dengan hubungan ini?" Tanya Bokuto masih melihat kearah Akaashi.
"Tentu saja Bokuto-san, ada apa?" Tanya Akaashi, Bokuto mengeluarkan satu kotak di tangan kanannya, lalu memegang tangan Akaashi dan menciumnya lumayan lama, suasana menjadi hening dan setelah Bokuto melepas ciuman di tangan Akaashi, Bokuto membuka kotak kecil berwarna hitam itu dan mengambil isinya.
Cincin dengan ukiran rofous legged owl.
Akaashi masih diam melihat tangannya yang masih di pegang oleh Bokuto. Bokuto melihat muka Akaashi.
Akaashi tersenyum.
"Bokuto-san, bukankah ini sangat lucu? Aku menyukainya." Ujar Akaashi, Bokuto tersenyum lalu mengambil sesuatu lagi.
"Bagaimana dengan Vabo-chan??!" Ujar Bokuto yang sedang memegang gantungan kunci.
Semua tertawa mendengar kalimat Bokuto, Bokuto yang heran langsung melihat kearah Akaashi, emo modenya sepertinya kumat.
"Akaashii:(" Gumam Bokuto yang dapat di dengar Akaashi.
"Hahah, tidak apa Bokuto-san, apa Vabo-chan ini untukku?" Tanya Akaashi berusaha menaikan mood Bokuto.
"Mhm! Vabo-chan ini untukmu!" Ujar Bokuto lalu kembali tersenyum.
"Bahkan Akaashi berusaha menaikan mood Bokuto yang naik turun itu" ujar Kuroo yang berada tak jauh di dekat mereka.
"Ah iya Bokuto-san."
"Hmm?"
"Aku sangat serius dengab hubungan ini, bagaimana jika.."
"Jikaaa?"
Akaashi mengeluarkan satu kotak berwarna merah dan mengambil isinya, baru kali pertama Akaashi dan Bokuto membelikan barang yang sama untuk saling tukeran.
Cincin dengan ukiran Mimizuku.
Akaashi memasangnya dengan benar, sambil tersenyum, Bokuto sangat senang karna Akaashi serius pada hubungan mereka.
"AG-" mulut Bokuto ditutup dengan kecupan kecil dari Akaashi.
"Aashe.."
gumam Bokuto, terdapat garis garis merah di pipi Bokuto lalu menundukan kepalanya.
"Ada apa Bokuto-san?" Tanya Akaashi.
"HWAAA AKU MENYAYANGIMU SELALU, KEIJI-KUNNN" Ujar Bokuto dengan wajah senang dan memeluk Akaashi, lagi lagi banyak yang tertawa mendengar kalimat Bokuto.
.
.
.
.
."Haah, Bokuto-san, terimakasih untuk hari ini. Dan cincin ini..?" Tanya Akaashi.
"Ya tentu saja!! Umm.. aku, tidak bercanda dengan hal itu, Akaashi." Ujar Bokuto lalu melihat Akaashi yang terkejut.
"Aku akan menikahimu-" omongan Bokuto terpotong saat melihat Akaashi yang benar benar menangis sambil tersenyum.
"Akaashi??" Ujar Bokuto yang panik saat melihat mata Akaashi yang menangis.
"Bokuto-san.." ujar Akaashi lalu Bokuto memeluk Akaashi dari samping kasur mereka.
Akaashi mengelus surai lembut milik Bokuto, Bokuto menikmatinya lalu mengangkat dagunya dan mencium pipi Akaashi lalu mengusap air matanya.
"Kenapa Akaashi nangis?? Apa Akaashi tidak senang?" Tanya Bokuto.
"Tidak, aku bukannya tidak senang. Aku terharu, Bokuto-san.." ujar Akaashi lalu mengaitkan tangannya di punggung lebar Bokuto.
.
.
.
.
."Hehe, Keiji-kun-" Akaashi yang sedang membaca buku melihat kearah Bokuto.
"Ada apa Bokuto-san?"
"Boleh ga..?"
".. Tidak."
"Boleh ya? Sekali aja"
"Tidak."
"Kumohon Keiji-kunn"
"Tidak akan, Bokuto-san."
"Keijiiiiii:("
"Tidak."
Bokuto sedikit kesal kepada Akaashi langsung mengambil buku yang sedang Akaashi baca dan menaruhnya di sampingnya.
"Huft, baiklah Bokuto-san, apa yang kamu mau?" Tanya Akaashi pasrah.
"Ayo.. itu-" Bokuto mulai menarik narik pelan lengan baju Akaashi.
"Tidak ada permintaan yang lain sekalin itu?" Tanya Akaashi dengan pasrah.
"Tidak. Aku hanya menginginkan itu.."
"Huh, 1 kali saja, jika aku katakan berhenti, berhenti."
"Baiklah.." jawab Akaashi dengan pasrah, padahal seharusnya ia pergi tidur setelah menghabiskan novel yang ia baca.
Lagi deh:))
514 words
Mikora3, 05/07/23
KAMU SEDANG MEMBACA
i'll spend my last breath for you.
Fanfic"dia yang tiba tiba menciumku Bokuto-san! Percayalah denganku." "Pembohong, aku akan lebih baik jika menginap di asrama!" Semenjak Bokuto masuk tim msby black jackals, hubungannya dengan Akaashi semangkin merenggang, sampai suatu saat Akaashi menge...