Kolase Tentang Mu 3

746 128 6
                                    

"Sorry sorry." Seloroh lelaki berambut ikal sembari mengambil kumpulan kertas yang berserakan di depan ruko.

"M-maaf, saya gak lihat kamu." Ujar Marsha tak enak hati dan bingung harus melakukan apa.

Lelaki itu jelas langsung mendongak melihat perempuan yang tak sengaja di tabrak oleh nya. Ia lantas berdiri setelah selesai mengumpulkan kertas yang tercecer "Saya yang harus nya minta maaf karna enggak sengaja nabrak kamu."

Marsha canggung juga harus mengatakan apa pada Lelaki yang memang menabrak nya saat ia menunggu jemputan di depan toko laundry nya. Perlu di ingat, dia sangat payah bersosialisasi apa lagi harus bercengkrama dengan orang asing seperti sekarang "Gak papa." Hanya kata itu yang terucap.

"Ada yang lecet?" Tanya lelaki itu sedikit khawatir.

"Enggak ada, aman kok." Tersenyum canggung. Hingga tak lama suara klakson mobil yang sangat ia tahu mobil nya, menyelamatkan nya dari kecanggungan akibat tabrak-menabrak.

Lelaki berambut ikal melihat mobil Alphard yang tepat berhenti di depan mereka, lalu pandangan nya kembali pada Marsha "Jemputan kamu?"

Marsha jelas mengangguk sembari melempar sedikit senyum di bibir merah jambu nya "Kalau begitu, saya pamit. Maaf atas kejadian tadi."

Langkah Marsha langsung terayun begitu saja tanpa menunggu jawaban lelaki yang tadi menabrak nya.

"Sebentar!" Henti lelaki itu tanpa mengejar Marsha.

"Iya, kenapa?" Kata nya berbalik.

"Emmm... Anu, saya minta maaf sekali lagi dan salam kenal saya Badrun. Y-ya begini, saya tadi benar-benar gak lihat kamu kar-karna buru-buru mau masukin lamaran, kesini." Gugup lelaki yang baru di ketahui bernama Badrun menunjuk toko laundry Marsha. Lelaki dengan perawakan kurus, berkumis tipis, dan berpakaian kurang rapih tersipu-sipu sampai menunduk kala Marsha kembali tersenyum.

"Saya juga minta maaf karna berdiri di sembarang tempat, sampai-sampai jalan kamu terganggu. Kalau begitu, Badrun, saya pamit. Semoga lamaran kamu di terima." Ujar Marsha. Memang benar dia yang memiliki toko laundry ini, namun karna terkendala oleh mata ia tak bisa langsung menerima lelaki itu secara langsung, dan juga di dalam ada Kathrina yang bisa mencek berkas lamaran kerja Badrun. Inilah mengapa dia memilih pamit karna di dalam ada Kathrina yang bisa melihat biodata Badrun.

"Nama kamu?" Seloroh Badrun kembali.

Marsha menggeleng pelan dengan senyum yang tak pudar. Tanpa menjawab siapa nama nya, dia melenggang masuk ke dalam mobil. Bagi nya, perkenalan adalah sesuatu yang tidak begitu penting. Toh, jika nanti Badrun diterima lelaki itu pasti akan tahu siapa dia sekaligus dengan nama nya.

"Kemana, Non?"

"Makam Zee. Mampir dulu ke toko bunga, Pak."

"Baik Non."

Mobil melaju meninggalkan toko laundry selaras dengan itu juga meninggalkan Lelaki yang tersenyum hambar melihat mobil Alphard yang sudah tak terlihat lagi, ada rasa penasaran dengan siapa nama perempuan tadi tapi juga ada rasa minder sesaat melihat kendaraan yang di naiki oleh Marsha. Badrun menggendik dan segera masuk ke dalam toko milik Marsha.

*****

Di samping gundukan tanah yang di penuhi rumput terurus wanita cantik terduduk anggun, mengusap lembut nisan bernama kan Azizi. Ia menaruh bunga Matahari yang ia beli tadi di atas pusaran dengan teramat hati-hati "Hallo, Azizi yang kata nya makhluk paling keren di bumi." Sapa nya.

Kolase Tentang Mu [ZeeSha] USAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang