Kolase Tentang Mu 19

511 107 11
                                    

Mata berbinar-binar, bibir pun bahkan hampir robek manakala bayi mungil akhirnya berada di gendongan, setelah hampir satu bulan penuh dia banyak mengurus berkas adopsi. Wira-wiri kesana-kemari sekadar meminta tanda tangan pihak-pihak terkait.

Bayi itu masih sangat kecil, bahkan masih membutuhkan ASI. Bukan tanpa alasan, alasan nya tentu jelas. Hanya bayi ini yang membuat nya jatuh hati dalam sekali lihat, saat ia baru datang kemari. Sampai-sampai ia tak peduli jika harus mencari ibu yang masih menyusui untuk memberikan ASI nya, untuk anak angkatnya ini.

"Sesuai yang kakak tahu dari awal, Askara masih membutuhkan ASI, mengingat usia nya baru satu bulan lebih seminggu." Tutur Ibu panti pada Marsha dan juga Nathan "Saya harap Askara nanti nya dapat tumbuh dengan baik di tangan Kak Marsha, tolong di jaga baik-baik."

Nathan dan Marsha mengangguk.

"Saya dan anak saya pasti akan menjaga dengan baik, baik itu kesehatan Askara dan lain nya. Jika begitu kita pamit, Terimakasih atas semua nya, kami senang berkunjung kemari."

Ibu panti beranjak kala Nathan dan Marsha beranjak "Saya harap, nanti nya Kak Marsha sering kemari, karna anak-anak sangat senang jika kamu datang."

"Aku pasti akan kesini. Bu, makasih sudah mau menjaga Askara selama aku sibuk mengurus berkas adopsi."

"Iya, sama-sama."

"Aku pulang Bu, sekali lagi terima kasih."

"Iya... Hati-hati di jalan, jaga baik-baik Askara."

"Pasti."

Setelah nya mereka bertiga masuk ke dalam mobil, Marsha sempat melambaikan tangan pada beberapa anak kecil yang menyerukan nama nya berulang-ulang. Nathan tersenyum lebar saat melihat bayi yang di gendong oleh anak nya bergerak dari tidur pulas nya.

"Jiera Askara Renjana." Panggil Nathan teramat ingin mengajak bermain.

"Ji lagi tidur, Daddy harap tenang, nanti kalau udah bangun baru boleh di ajak main."

Nathan menoel pipi bayi itu "Jadi, Daddy sekarang udah jadi Kakek? atau Jiera Daddy anggap aja anak."

Marsha mendelik tajam "kalau gitu jadi nya Ji adik aku, bukan anak."

"Bercanda," terkekeh "Bagus nya Daddy di panggil apa sama Jiera?"

"Opung."

"Nggak ahk, terlalu biasa. Kakek lebih bagus." tolak Nathan.

"Tadi minta saran." dengus Marsha.

Nathan hanya tertawa kecil saja melihat anak nya memajukan bibir sembari mengusap-usap pipi cucu angkat nya.

*****

Malam terindah bagi Marsha ada tiga; Malam ketika Mommy nya membacakan dongeng saat ia akan tertidur, malam dimana ada Zee di sampin nya, dan Malam sekarang ketika Jiera tidur di sebelah nya setelah di berikan ASI dari dot.

Ia tak menyangka dengan ini semua. Setelah banyak perdebatan alot antara dia, Nathan, dan ke tiga sahabatnya... akhirnya dia bisa mengantongi persetujuan dari semua nya dan bisa membawa Jiera ke rumah. Bahkan, dia ingin tertawa saat wangi lavender kesukaan nta, kalah oleh wewangian khas bayi. Sekarang, dia masih anteng memandangi wajah bayi nya yang tertidur dengan nyaman di ranjang nya.

Perihal nama, ia sengaja memberikan nama Jiera Askara Renjana untuk anak angkatnya. Entah, setelah dia mencari-cari nama yang cocok, dia menemukan nama ini. Bagus menurut nya, pas juga untuk Jiera. Sebetulnya, dia belum membuka surat dan video dari Zee. Sengaja, agar nanti ia bisa melihat nya dengan Jiera. Dan juga sengaja tak mencari nama yang mungkin sudah Zee siapkan, sebab setelah di pikir-pikir lebih baik dia mencari nya sendiri, dan menambahi nama Renjana yang pernah Zee usulkan dahulu.

Kolase Tentang Mu [ZeeSha] USAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang