Kolase Tentang Mu 20

527 98 10
                                    

Pagi yang mendung, mentari seolah enggan memancarkan sinar di antara cakrawala dunia, memilih bersembunyi di balik awan-awan kelabu. Walau tak jarang dan malu-malu sinar nya menerangi juga, lalu setelah itu kembali bersembunyi. Membercandai makhluk bumi yang tengah menunggu ke hadiran nya.

Dan, ya... malah hujan yang kembali hadir. Aneh. Siapa yang di tunggu-tunggu, malah siapa yang datang. Sudah seperti kisah cinta anak muda sekolahan. Tapi serius, ini sering terjadi. Tatkala kita menunggu mentari saat musim penghujan tiba, yang datang malahan gerimis tipis. Saat menunggu kebahagiaan, yang hakiki nya datang duluan adalah kesedihan. Memang, hidup tak seindah question Facebook.

"Jangkrik hujan!" umpat Kathrina.

"Untung udah sampai, ayo keluar." ajak Indah.

"Hujan kak, basah yang ada."

Ashel menurunkan kaca mobil dan melongok keluar sambil memeletkan lidah, mengecek tetesan air yang jatuh sebanyak apa. Setelah nya, dia kembali ke posisi awalnya "Gerimis gede." Kata nya.

"Gerimis gede gimana?"

"Curah nya sedang tapi buliran nya gede-gede. Aku masuk duluan, nggak sabar ketemu Dede Jiera." Lantas keluar dengan bermodalkan tas mahal nya di jadikan penghalang antara kepala dan gerimis gede.

"Tunggu Shel, barengan!" Indah keluar dan berlari kecil mengejar Ashel yang sudah berdiri di depan teras sembari membenarkan tatanan rambut yang sedikit basah.

Kathrina mendengus dingin, dengan malas mengambil dua paperbag milik ke dua nya yang terlihat sengaja di tinggal, lalu mengambil milik nya juga setelah nya menerobos hujan mau tak mau.

"Yuhu, Marsha Jiera kita datang!" Panggil Ashel berteriak-teriak saat menjejaki satu persatu anak tangga bersama Indah dan... Kathrina masih dibelakang.

"Om Nathan My sugar dad--"

"Berisik bicth!" Sergah Marsha dari atas melotot tajam pada Ashel "Najis parah gue punya ibu tiri kaya Lo." Sambung nya sembari turun.

"Kalau beneran gue jadi ibu tiri Lo, gue cincang badan Lo tanpa ampun." Sungut Ashel.

"Emang kuat?" Timpal Indah.

"Kuat lah."

"Kuat layanin Om-om kalau malam?" kata nya lagi menahan tawa.

Sontak Ashel menginjak kaki Indah "Kalau ke dengeran sama Om gimana?"

"Daddy ke kantor kali, Atin mana?" Sela Marsha bersedekap dada.

"Tuh." Tunjuk Indah dan Ashel bersamaan.

Pas pula Kathrina muncul di ambang pintu membawa tiga paper bag ditangan nya dengan motif berbeda namun sama lucu nya dan di dominasi warna merah jambu.

Ashel menepuk tangan tiga kali "Cepat Asisten!" titah nya pada Ashel.

"Berisik Lo anjing!" Selak Kathrina.

Ashel tertawa sedangkan Marsha dan Indah menggeleng-geleng.

"Nih." Memberikan tiga paperbag itu pada Marsha sekaligus "Punya Gue yang gambar ultraman pink, punya Kak Indah yang gambar nya hello Kitty, punya Ashel gambar bikini pink. Beda-beda isi nya."

Melihat paperbag milik Ashel, Marsha seketika mendelik tajam "Lo--"

"--biar gede nya seksi." Potong Ashel mengedipkan sebelah mata sebelum berlenggang ke atas memasuki kamar Marsha.

Marsha jelas mengerang dan menggumpati Ashel semaunya. Kathrina dan Indah sampai-sampai bergantian mengatakan kata sabar.

"Gila kali anak gue di suruh kaya lonte!"

Kolase Tentang Mu [ZeeSha] USAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang