Denyit pintu mendorong masuk pria paruh baya ke dalam kamar yang di penuhi ornamen dan bunga edelweis di beberapa tempat, serta wangi semerbak bunga lavender yang membumbung tinggi membuat siapapun yang masuk ke dalam akan betah berlama-lama.
Sudut bibir yang di taburi kumis tipis secara tak sadar tertarik penuh kala melihat sang putri tengah tertidur dengan nyaman sembari memeluk boneka monyet. Ia duduk di ujung kasur, mengusap sejenak rambut coklat sang putri lantas mengecup pelan sepasang mata yang masih tertutup dengan sangat hati hati.
"Anak cantik Daddy, ayo sayang bangun." Ia tersenyum kembali saat Marsha terusik dan bergerak sedikit.
"Bangun," kata nya lagi yang malah membuat Marsha melepas boneka monyet dan beralih memeluk nya.
"udah pagi, kamu harus makan terus minum obat, ayo bangun, nanti lanjut lagi tidur nya."
Kelopak mata itu terbuka perlahan dan kembali menutup saat mencium aroma parfum Nathan yang sangat khas jika akan berangkat kerja.
Kekehan keluar dari mulut Nathan, bapak satu anak itu mengusap kening sang anak "Kok tidur lagi?"
Marsha mengerang tertahan "Nanti aja sarapan nya."
"Gak mau sarapan bareng Daddy?"
"Enggak,"
"Daddy mau berangkat kerja."
"Maka nya itu aku gak mau sarapan karna Daddy mau berangkat kerja."
Sontak mengundang tawa Nathan "Lagi manja ternyata, oke... biar tuan putri Daddy mau sarapan Daddy harus apa?"
"Jangan berangkat kerja." Pinta Marsha.
"Di setujui! sekarang ayo bangun kita harus sarapan."
Marsha menggeleng cepat.
"Masih gak mau?" bingung Nathan.
"Daddy ganti baju dulu, kalau gak ganti baju aku gak mau sarapan."
Nathan spontan memperhatikan pakaian nya dari pantauan kaca lemari. Memang, dia sudah sangat rapih bahkan sudah tidak ada lagi yang kurang, baik dari rambut yang sudah klimis sampai kaki yang sudah memakai sepatu bermerk ternama sudah terpakai pas di kaki. Namun, demi anak kesayangan dia harus melepas semua nya dan mengganti dengan pakaian rumah yang lebih sederhana tapi tidak dengan harga nya.
"Daddy ganti baju dulu." Ucap nya.
Marsha menunjuk ke dua jempol nya dan setelah nya Nathan melenggang pergi untuk berganti pakaian.
Perlahan Marsha bangun dari tidur nya, menyibak selimut tebal dan segera turun dari kasur untuk ke kamar mandi. Selang beberapa menit saja Marsha sudah selesai dengan urusan di kamar mandi dan segera turun untuk sarapan bersama dengan Nathan.
"Pagi non." Sapa Bi Siti yang tengah lalu lalang menyajikan berbagai macam menu masakan.
"Selamat morning good pagi non Marsha," Sapa Bi Imas tak ingin kalah.
"Morning selamat, pagi good Bibi-bibi ku sekalian." Sapa balik Marsha lalu duduk.
Dari arah atas Nathan nampak tergesa-gesa menuruni tangga, tentu nya sekarang dengan pakaian yang lebih santai "Mulai sarapan?"
"Ayo."
Denting yang di sebabkan dari sendok dan piring yang bergesekan membuat suasana menjadi hidup apa lagi di selingi dengan percakapan kecil yang terjalin di antara ayah dan anak.
"Kata Dokter apa dad?"
"Kamu harus cepat-cepat operasi mata biar resiko nya gak terlalu tinggi."
"Udah ada keputusan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kolase Tentang Mu [ZeeSha] USAI✓
Teen FictionMengabadikan kisah mu dalam ingatan adalah cara terakhir ku untuk terus merasakan hadir mu