"Dapat! Ji ayo kita jalan-jalan." Marsha mematikan Laptop nya dan menyimpan kembali di tempat nya. Dia menengok sang anak yang nampak tengah sibuk dengan panggilan alam, bahkan promina puff nya pun di genggam erat "Kamu beresin dulu urusan kamu, Bunda mau ganti baju dulu." Meremas gemas pipi Jiera dan membenarkan letak duduk Jiera di tengah kasur, takut anak nya bergerak lincah dan berakhir jatuh.
"Beresin dulu jangan nangis." kata nya membujuk Jiera yang sudah menurunkan bibir ingin menangis kala akan di tinggal ke kamar mandi "Tunggu sebentar!" Teriak nya sambil berlari kecil menuju kamar mandi, dia sengaja tak menutup pintu agar Jiera melihat nya dari kejauhan.
Setelah selesai berganti baju, Marsha sekalian menyiapkan baju ganti untuk Jiera dan segera membawa Jiera ke kamar mandi untuk di bersihkan sekalian di sepons, agar badan sang anak tak lengket dan kumal.
"Uh! banyak." Ujar Marsha.
"Da-da." Gumam Jiera.
Marsha yang tengah menyiapkan air hangat segera menengok tatkala mendengar kata pertama yang Jiera ucapkan setelah lama nya ia menunggu "bilang apa tadi?" girang nya menghampiri Jiera di betthup sang anak "bilang lagi ayo!" menyemangati.
Sementara respon Jiera hanya memandang Marsha.
"Ayo bilang lagi." Paksa nya.
Jiera tetap diam.
"Ji, ayo bilang lagi atau Bunda nggak akan ngasih camilan." Desak Marsha.
"Promina--"
"--Da-da!" Pekik Jiera.
Mata Marsha membulat sempurna dan berbinar-binar saat itu juga "ZEE ANAK KITA BISA NGOM-- ngapain gue manggil Zee?" Kata nya saat sadar bahwa dia hanya mengurus Jiera seorang diri, tanpa bantuan orang bahkan mendiang Zee. Meski begitu dia tetap bahagia karna Jiera sudah mengatakan kata pertama nya pada usia 11 bulan. Ia bahkan menghujaninya dengan banyak kecupan "kamu bersih-bersih dulu, baru kita jalan-jalan oke?"
*****
"Marsha Lo mau kemana?!" Teriak Ashel dari dalam mobil nya dengan wajah melongok keluar kala mobil nya papasan dengan mobil Marsha.
"Jalan-jalan!" Sahut Marsha menghentikan laju mobil saat Ashel mengkelaksoni nya.
"Gue mau ke rumah Lo, pengen bawa Jiera belanja baju-baju lucu."
"Besok aja, Ji sibuk!" Tolak Marsha.
"Gue udah kosongin jadwal anjir!" Selak Ashel.
"Masuk lagi aja, besok baru kosongin lagi."
"Udah deh gue ikut kalian aja."
"Nggak! ini waktu berdua gue sama Ji. K h u s u s. " Tekan nya dan melajukan mobil meninggalkan Ashel.
Dalam perjalanan menuju tempat yang paling berkesan dan sering sekali di datangi oleh nya dan Zee dulu-- semburat bahagia tampak jelas dalam raut wajah nya kali ini, apa lagi di jok sebelah nya ada Jiera yang... selalu sibuk dengan makanan.
Rumah pohon sama kebun bunga matahari di jalan Mekarsari, cari aja gang Dolly. Dari gang jalan lurus aja, nanti ada pertigaan. Belok kanan rumah pohon, belok kiri kebun bunga matahari. Kalau pusing minta anterin ke Kakek Tio yang selalu Zee titipin mobil nya.
Itu lah pesan teks dari Gito. Dia sengaja bertanya pada Gito sebab penyakit pikun nya membuat dia hilang ingatan perihal alamat dua tempat itu. Tadi, setelah Gito memberikan informasi tentang tempat-tempat itu dia segera mencari nya di google ternyata memang ada, dan dengan tuntunan google map dia melajukan mobil nya bersama hati yang riang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kolase Tentang Mu [ZeeSha] USAI✓
Teen FictionMengabadikan kisah mu dalam ingatan adalah cara terakhir ku untuk terus merasakan hadir mu