Taeyong merebahkan Jisoo ke kasur big size milik mereka. Taeyong melepaskan sepatu dan menggantung jaket yang Jisoo kenakan tadi. Taeyong membalut tubuh istrinya itu dengan selimut tebal lalu mengusap rambut panjangnya.
" Aku siapin makanan buat kamu dulu ya terus minum obat." Ucap Taeyong yang langsung buru - buru ke dapur. Memang jika dibandingkan skill memasak antara Taeyong dan Jisoo jauh berbeda. Taeyong lebih pandai dalam memasak tapi Jisoo adalah jagonya kebersihan rumah.
Selesai memasak, Taeyong langsung kembali ke kamar. Ia menghampiri Jisoo dan membangunkannya. " Sayang bangun yuk, makan aku suapin. Dengan telaten Taeyong menyuapi Jisoo. " Udah yong." Ucap Jisoo lalu ia meminun obatnya.
" Awhh..." Jisoo memegangi perutnya yang tambah keram. Taeyong langsung memeluk Jisoo dan mengusap punggung istrinya itu dengan lembut.
" shusshhh shhuhsss sabar ya sayang." Ucap Taeyong sambil mencium puncak Jisoo. Tangan Taeyong terus mengusap punggung Jisoo.
" Pasti sembuh kok sayang ya shuhsss shuhsss." Ucap Taeyong menenangkan Jisoo yang sudah terisak kecil.
" Bentar lagi obatnya pasti bekerja." Ucap Taeyong terus menenangkan Jisoo.
Jisoo terdiam lega saat nyeri diperutnya mulai berkurang. Taeyong yang masih setia memeluk Jisoo menunduk untuk melihat kondisi istrinya.
" Gimana? Udah enakan yang?" Tanya Taeyong lembut. Jisoo mengangguk lalu melingkarkan tangannya kepunggung Taeyong. Tak lama Jisoopun terlelap. Taeyong mencium rambut dan seluruh wajah Jisoo.
" I love you." Bisik Taeyong lalu ia ikut terlelap bersama sang istri.
Taeyong terbangun karena merasa ada sesuatu yang berbeda. Ia membuka matanya dan terkejut saat melihat Jisoo sudah tidak ada dalam dekapannya. Dengan cepat ia beranjak dari tempat tidur dan mencari Jisoo.
" Sayaangg..." Panggil Taeyong di kamar mandi tapi gak ada.
" Say-" Ucapan Taeyong terhenti saat melihat Jisoo menaiki tangga.
" Kamu dari mana aja sayang? Aku khawatir banget loh waktu bangun kamu hilang dari pelukan aku." Ucap Taeyong sambil menangkup wajah Jisoo.
" Habis dari minimarket deket sini kok, beli pembalut sama beberapa snack." Ucap Jisoo yang wajahnya masih kelihatan pucat.
" Kenapa nggak bangunin aku coba? Kamu masih sakit sayang. Seharusnya aku aja tadi yang beli." Ucap Taeyong.
" Heleh orang cuma deket sini kok." Ucap Jisoo.
" Ya tapikan kamu masih sakit sayangku." Ucap Taeyong menguyel - uyel pipi Jisoo.
Cup
Bagai dibawa terbang kelangit biru Taeyong dibuat melotot saat Jisoo mengecup bibirnya. Rasanya seperti ada kupu - kupu yang berterbangan di perut Taeyong.
" Makasih yaaa sayang udah ngrawat aku. Aku udah gapapa kok, nyeri cuma sedikit." Ucap Jisoo sambil memberi gerakan jari yang menggambarkan 'sedikit'
Taeyong masih diem melotot sambil pegangin bibirnya. " Yang aku gak mimpikan?" Tanya Taeyong.
" Awwhhh..." Ringis Taeyong saat Jisoo mencupit lengannya.
" YAAMPUM DEMI APA AKU DICIUM DULUAN SAMA ISTRI AKUUUU." Sorak Taeyong gembira sambil loncat kegirangan.
Jisoo terkekeh melihat kelakuan suaminya yang bisa dibilang alay.
" First time lo yang kamu mau cium bibir aku duluan. Biasanya juga susah banget dibujuk buat ciuman." Ucap Taeyong yang wajahnya bersemu merah.
" Emang gak boleh?" Tanya Jisoo.
" Astaga to the ga ga ga boleh banget yang yaampun aku malah seneng bhhaaanget loh." Ucap Taeyong lebay
" Sayang..." Panggil Taeyong.
" Hmmm?"
" Buat baby yuk." Satu tampolan mulus dari Jisoo berhasil mendarat dibibir Taeyong.
" Aku lagi pms ya, gak usah ngadi - ngadi kamu." Ucap Jisoo tak habis pikir.
" Ya maaf aku lupa saking senengnya. Kalau nggak bisa bikin baby hari ini setidaknya aku masih bisa minum susu." Ucap Taeyong
" Minum susu? Kan stoknya habis." Ucap Jisoo.
Taeyong menyeringai lalu menggendong Jisoo. " Ya dari sumbernya lah sayang." Ucap Taeyong langsung membawa Jisoo ke kamar. Jisoo udah memberontak tapi tetep aja gak bisa karena tenaga Taeyong lebih kuat.
" Aku nggak sabar deh ada baby dalam perut kamu." Ucap Taeyong mengusap dan menciumi perut rata Jisoo.
" Sabar yaaa..." Ucap Jisoo mengusap rambut Taeyong.
" Gimana kalo kita program kembar 5 yang?" Tanya Taeyong yang membuat Jisoo melotot karena petanyaan konyol suaminya.
" Yang bener aja deh kamu!! Kamu tega lihat aku keberatan bawa 5 bayi diperut selama 9 bulan hah?" Emosi Jisoo.
" Iyasih kasihan kamunya. Tapi kan yang aku pingin banget punya anak banyak." Ucap Taeyong memainkan jari Jisoo.
" dua cukup yong." Ucap Jisoo
" sebelas sayang." Rengek Taeyong
" Sebelas pala lo kotak! Mikir dulu dong pakek otak sebelum ngomong." Kesal Jisoo lalu tidur membelakangi Taeyong.
" Yaaangg kok marah sih?" Tanya Taeyong memeluk pinggang Jisoo dari belakang dengan manja.
" Tauk pikir aja sendiri." Ucap Jisoo cuek
" Yaangg jangan marah." Rengek Taeyong menggoyangkan lengan Jisoo tapi Jisoo nggak gubris sama sekali.
Haiii semangat votenya🤍
Enaknya next gak nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aesthetic Life [Jisyong]
Любовные романыCerita tentang pasangan suami istri muda. " Kenapa lagi sih Taeyong?" " Mau ditium." Ucapnya manja dipangkuan Jisoo sambil mengerucutkan bibirnya.