28. Born

460 52 0
                                    

" Awhhh..." Jisoo meringis saat perutnya terasa sakit. Taeyong yang mendengar itu melonggarkan dekapannya dan mendongak menatap istrinya.

" Sayang kamu kenapa?" Tanya Taeyong panik. Ia pun langsung beranjak dari tempat tidur dan memeriksa keadaan istri cantiknya itu.

" Yonghh sakit banget perutku." Jisoo makin kesakitan. Taeyong panik bukan main saat melihat celana tidur Jisoo sudah basah. Astaga ketuban Jisoo pecah.

Taeyong langsung bergegas mengambil kebutuhan lahiran Jisoo yang sudah ia siapkan jauh - jauh hari. Setelah selesai ia menyelempangkan tasnya lalu menggendong Jisoo dan membawanya ke rumah sakit.






















" Yonggg sakit bangett awwhhh..." Jisoo menggenggam erat tangan Taeyong.  Sesampainya mereka di rumah sakit ternyata Jisoo sudah pembukaan empat. Taeyong selalu siap siaga mengenggam tangan Jisoo erat dan mengecup kening Jisoo berkali - kali.

" Sabar ya sayang..." Bisik Taeyong. Ia bahkan tidak sempat mengabari keluarganya dan keluarga Jisoo karena Taeyong sudah kalang kabut dan gak tega ninggalin Jisoo selangkah pun.

Sambil menunggu bukaan berikutnya dokter meminta Jisoo merubah posisinya menjadi miring dan Taeyong dengan lembut mengusap punggung Jisoo agar rasa sakit yang Jisoo rasakan berkurang.

" Yongghh aku gak kuatt." Jisoo merasakan perutnya seperti ditusuk pisau.

Taeyong menggeleng.
" Sayaangg aku di sini buat semangatin kamu. Kamu wanita kuat dan aku yakin kamu bisa. Aku cinta kamu aku sayang kamu, percaya sama aku kalau kamu kuat. Baby boy akan lahir melihat indahnya dunia dan bertemu mommynya yang cantik dan daddynya yang tampan." Taeyongpun meneteskan air mata karena tak tega melihat istrinya yang tengah kesakitan.

" Hiksss yonggg..." Jisoo semakin merintih kesakitan. Di peluknya tangan Taeyong dan ia melampiasakan rasa sakitnya dengan mencengkram kuat tangan Taeyong.

Taeyong? Ia tidak masalah sama sekali ia rela dicakar, dijambak, bahkan ditendang Jisoo jika itu bisa mengurangi rasa sakit Jisoo.

Taeyong mengalihkan pandangannya pada perut besar Jisoo. " Hello baby boy ini daddy sayang. Kamu udah nggak sabar mau ketemu daddy sama mommy ya? Sama kita juga tapi kamu jangan nakal di dalem oke. Sabar ya sayang sebentar lagi kamu akan lahir dan melihat indahnya dunia ini." Ucap Taeyong mengusap perut Jisoo lembut lalu mengecupnya lama.

" Awwhhh..." Jisoo merasa ada dorongan kuat dari dalam perutnya.

" Nona Jisoo sudah siap untuk melahirkan." Saat dokter Wendy berucap demikian Jisoo dan Taeyong mengatur nafas mereka. Jisoo mengumpulkan tenaganya untuk melahirkan bayinya dan Taeyong menggenggam erat tangan Jisoo menyalurkan semua kekuatannya untuk istri tercinta.

" Tarik nafas buang lalu dorong ya. Satu dua..."

" Uggghhhh..." Jisoo mengejan kuat.

" Huh huh ughhhhh..." Taeyong menangis melihat perjuangan Jisoo yang luar biasa.

" Sekali lagi satu dua..."

" Ughhh..."

Oeekk oeekk

" Selamat anak kalian laki - laki. Sehat dan sangat tampan." Ucap dokter Wendy lalu menyerahkan baby boy pada suster untuk dibersihkan.

Jisoo dan Taeyong menangis bahagia. Tak henti - hentinya Taeyong mengecup bibir Jisoo.

" Makasih sayaanggg makasih banyakkk." Tangis Taeyong.

" Aku janji akan selalu jagaian kamu dan anak kita karena kalian adalah hidupku. I love you sayangg..." Taeyong memeluk Jisoo erat.

" Yongg aku sekarang jadi ibu." Jisoo tak mampu menahan tangis bahagianya.

" Iya sayang kamu ibu yang hebat." Ucap Taeyong tersenyum bahagia.
















BRAAKK

" OMOOO CUCUKU TAMPAN SEKALI." Siapa lagi kalau bukan mama Yoona. Keluarga Taeyong dan Jisoo kini sudah berada di rumah sakit setelah mendapat kabar dari Taeyong kalau Jisoo telah melahirkan.

Yoona langsung mengambil alih bayi Jisyong dari gendongan Jisoo. Ia mengecupi pipi gembul cucunya.

" Dia mirip banget sama Taeyong." Ucap mami Irene ikut mengecupi pipi cucunya yang baru lahir.

" Siapa namanya yong?" Tanya Donghae.

" Gabriel Beomgyu Oliver." Ucap Taeyong sambil merangkul mesra Jisoo.

" Namanya keren kaya yang punya." Ucap Changwook.

" Bawa pulang ke rumah mama aja ya yong. Mama gemess banget." Ucap Yoona membuat Taeyong dan Jisoo saling tatap. Jisoo melirik maminya dan Irene memberikan isyarat agar Jisoo mengiyakan. Dapat dimaklumi karena Beomgyu adalah cucu pertama di keluarga Taeyong.

" Boleh ma." Ucap Jisoo membuat Yoona senang.

" Selamat menjalani peran barumu ya sayang. Mami bangga sama kamu." Ucap Irene memeluk dan mengecup kening Jisoo.

" Makasih ya mi. Maafin Jisoo kalau selama ini Jisoo belum bisa jadi anak yang berbakti." Jisoo memeluk Irene sambil menangis. Ia kini tau bagaimana perjuangan Irene melahirkannya, Gyuri serta kedua kakaknya.

Taeyong mengusap punggung Jisoo yang menangis dipelukan Irene, ia tahu betul perasaan Jisoo sekarang.

Hai - hai semangat votenya ya🤍
Kira - kira kalian mau endnya cerita ini kaya apa? Komen yaaaa

Aesthetic Life [Jisyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang