Taeyong menyrengit tak melihat Jisoo disampingnya. Ini masih sangat pagi dan nggak biasanya Jisoo bangun sepagi ini. Taeyong beranjak dari tempat tidurnya lalu mencari keberadaan sang istri.
" Sayang kamu ada di dalem?" Seru Taeyong di depan kamar mandi. Merasa tidak ada jawaban Taeyong langsung membuka pintu kamar mandi dan tidak ada siapapun di sana.
" Kemana sih? Apa di dapur?" Tanya Taeyong pada dirinya sendiri. Saat ia pergi ke dapurpun Jisoo juga tidak ada di sana. Malah di meja makan Taeyong udah lihat banyak makanan dan sepucuk surat yang terselip di bawah piring.
Dear my husband...
Semua kebutuhan kamu udah aku siapin ya. Baju semua udah aku tata rapi di lemari, stok makanan udah aku full in dan aku juga udah siapin sarapan buat kamu. Maaf ya aku pergi gak pamit kalo pamit pasti gak diijin heheh. Mandiri dulu yaa bayi gede. See you... (Jisoo)Taeyong langsung lari ke kamar. Kakinya udah lemes waktu lihat isi lemari dimana baju Jisoo tinggal sedikit. Taeyong juga lihat di lemari paling bawah koper Jisoo udah nggak ada. Taeyong masih mau mastiin lagi, dia lari ke garasi dan bener Jisoo pergi.
Taeyong udah panik gak karuan dia ngambil kunci mobil dan dompet lalu pergi ke rumah mertuanya.
" Sayang kamu marah banget sama aku ya sampek kabur kaya gini?" Gumam Taeyong dengan mata yang berkaca - kaca. Sungguh Taeyong takut kehilangan Jisoo.
Sesampainya di rumah Changwook, Taeyong langsung lari masuk.
" SAYAANGG!!" Teriak Taeyong menyusuri rumah Changwook. Taeyong dibuat terkejut dengan berkumpulnya keluarga Changwook di ruang tengah.
" Jisoo mana?" Tanya Taeyong yang tak sadar dengan raut khawatir mertuanya dan saudara iparnya.
" Jisoo juga kabur?" Kompak semua.
" Juga? Emangnya siapa lagi yang kabur?" Tanya Taeyong.
" Istri - istri kita juga kabur." Ucap Jeno menunduk khawatir.
" Hah? Kok bisa barengan gini sih?" Frustasi Mingyu sambil terus menenangkan baby Haruto yang rewel digendongannya.
" Mereka kemana coba? Pagi - pagi udah ngilang tanpa pamit." Sean mengusap wajahnya kasar.
Ketika yang lain panik, Irene malah dengan santainya menggendong Haerin sambil terus menciumi pipi cucunya itu.
Irene melirik sinis ke arah anak dan menantunya yang kini sedang khawatir dan panik.Rasain salah sendiri udah buat kesel anak perempuan dan menantu kesayangan mami. Kadang suka heran kenapa jiwa para suami dan istri jaman sekarang ketuker sih? Batin Irene
" Waahh jis, gila - gila villanya bagus banget uyyy." Heboh Lisa dan langsung lari masuk ke dalam villa.
" Kalo gue bakal betah banget kalo di suruh tinggal di tempat yang asri kaya gini." Ucap Gyuri sambil mengusap perutnya yang mulai membuncit.
" Kamu dapet villa sebagus ini dari mana jis?" Tanya Sohee yang juga sama villa pilihan Jisoo.
" Biasa gue cari diinternet kak. Semua fasilitas di sini udah lengkap kok." Ucap Jisoo.
" Kakak jadi kangen Sean sama anak2 deh." Ucap Sohee membuat Jisoo merotasikan matanya.
" Pliss deh kita tuh mau liburan, girls time kak. Yang di rumah biarin aja dulu yang penting kita have fun." Ucap Jisoo.
" Ya kamu sih belum ada anak jis makannya belum ngrasain apa yang kakak rasain sekarang." Ucap Sohee membuat Jisoo mendadak diam. Sohee yang merasa ia salah bicara langsung minta maaf ke Jisoo.
" Maaf jis, kakak nggak bermaksud bu-"
" Santai aja kali kak. Yaudah kita istirahat aja yuk." Ucap Jisoo masuk mendahului Sohee. Sedangkan Sohee langsung memukul mulutnya sendiri karena salah ngomong.
" Kita cari mereka kemana lagi?" Frustasi Mingyu karena udah seharian ia bersama kakak dan dua adik iparnya mencari istri mereka di penjuru Seoul.
" Gue khawatir banget sama Gyuri. Dia lagi hamil gue takut dia kenapa - napa." Ucap Jeno yang matanya sudah berkaca - kaca.
" Haerin sama Jake pasti nangis terus di rumah karena belum ketemu maminya." Ucap Sean
" Istri gue udah makan belum ya? Dia kangen gue nggak ya? Dia kedinginan nggak ya? Huaaa Jisoo aku kangen..." Sedih Taeyong menutup wajahnya.
" Hiks...hikss..." Semua menoleh ke arah Mingyu yang terisak.
" Lisa kamu kemana sih baby? Aku sama Haruto kangen banget sama kamu hikss. Nanti siapa yang momong Haru kalo lagi rewel siapa yang ngasih susu aku kalau aku nggak bisa tidur hikss.." Tangis Mingyu.
" Si anjir malah nangis." Omel Taeyong yang sebenarnya juga dia lagi nahan banget buat nangis.
" Hikss...hikss..." Kini giliran Jeno yang menangis.
" Gyuri I miss you and our child. Where are you, dear? come home honey don't be like this. Who will hug you and make you juice every morning?" Tangis Jeno dan Sean langsung mengusap punggung Jeno. Dia sama khawatirnya dengan adik - adiknya tapi dia harus kuat kalo nggak siapa yang bakal nguatin mereka?
" Hikss...hiksss..." Mingyu, Jeno, dan Sean langsung noleh ke arah Taeyong yang kini giliran menangis.
" Yong udah yong jangan ikutan nangis. Kita harus semangat buat nyari istri - istri kita." Ucap Sean.
" Tau tadi ngomelin gue eh situnya malah ikutan nangis." Sinis Mingyu.
" Hikss...hiks..." Taeyong malah tambah nangis membuat Sean tambah pusing.
" Gue emang sedih istri gue belum pulang hikss..tapi ada yang gue lebih sedih hikss." Ucap Taeyong sambil terisak.
" Apa?" Tanya Sean yang masih berusaha menenangkan Jeno.
" Gue sedih karena gue nggak ngerti arti omongan Jeno barusan hikss." Ucap Taeyong yang buat ketiganya melongo.
Hai Guysss...Masih ada yang nungguin cerita ini gak ya🤔. Lanjut gak nih?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aesthetic Life [Jisyong]
RomansaCerita tentang pasangan suami istri muda. " Kenapa lagi sih Taeyong?" " Mau ditium." Ucapnya manja dipangkuan Jisoo sambil mengerucutkan bibirnya.