6. Minta maaf

562 67 0
                                    

Jisoo membuka pintu kamar hotel Taeyong pelan. Ini sudah larut dan Jisoo baru kembali. Ia butuh menenangkan diri karena ulah suaminya sendiri. Kenapa Taeyong tidak langsung mengatakan jika dia demam dan merindukannya? Kenapa ia justru membuat pernyataan konyol yang membuat emosi Jisoo meluap.

Jisoo bisa melihat ada Taeyong yang tidur meringkuk di atas kasur. Sementara kakaknya tidur di kursi panjang dekat jendela. Jisoo yakin kalau Taeyong dan Mingyu barusan gelud, kelihatan dari kamar hotel yang udah kaya kapal pecah.

Jisoo berjalan ke arah Taeyong lalu menyentuh keningnya. Badannya masih panas dan Jisoo berinisiatif membuat kompresan untuk Taeyong. Walaupun ia kesal pada Taeyong, ia tetap tau kewajibannya sebagai istri.

Taeyong membuka matanya saat merasa keningnya dingin. Ia melihat Jisoo yang sedang mengompresnya sambil melamun. Taeyong jadi merasa bersalah karena nggak to the point dari awal. Kalau dia jujur pasti Jisoo nggak akan marah sama dia. Taeyong menggenggam tangan Jisoo yang mengompresnya lalu menciumnya. Hal itu membuat lamunan Jisoo buyar dan langsung menatap Taeyong.

" Maafin aku ya sayang. Aku tau aku udah keterlaluan sampek buat kamu khawatir dan marah kaya tadi. Tapi, aku beneran nggak bisa jauh dari kamu. Wajah kamu, senyuman indah, dan mata cantik kamu selalu menghantui aku. Aku rindu aku rindu sama kamu." Ucap Taeyong lembut mengusap tangan Jisoo.

" Kamu udah makan?" Bukannya menaggapi Taeyong, Jisoo malah mengalihkannya. Jisoo tidak mau membahasnya lagi. Percuma juga ia menceramahi Taeyong jika nantinya suaminya itu akan melakukan hal yang sama. Jisoo tau betul sebucin apa Taeyong padanya.

" Kamu masih marah ya?" Tanya Taeyong karena Jisoo mengalihkan pembicaraan.

" Gue nanya kok balik nanya? Lo udah makan belum?" Tanya Jisoo membuat Taeyong ciut. Jisoo kalo udah pakek lo gue pasti dia lagi marah. Taeyongpun akhirnya mengangguk.

" Yaudah kamu tunggu sini aku beliin makanan dulu." Ucap Jisoo membereskan kompres Taeyong.

" Aku ikut ya? Ini udah malem loh, bahaya kalau kamu sendirian." Ucap Taeyong menahan tangan Jisoo.

" Gapapa, udah kamu istirahat aja. Badan kamu masih panas." Ucap Jisoo lalu pergi membeli makanan. Taeyong jadi semakin merasa bersalah.




















" Anjir lo doyan apa laper sih kak?" Tanya Jisoo yang melihat Mingyu makan dengan rakusnya.

" Kakak laper jis dari semalem belum makan. Sebenarnya kakak kebangun waktu kamu habis beli makanan. Niatnya kakak mau minta tapi waktu lihat kamu nyuapin Taeyong, kakak berubah pikiran." Ucap Mingyu.

" Kenapa?" Tanya Jisoo

" Ya gengsilah. Nanti suami kamu pasti pamer ke kakak karena kamu nyuapin dia." Ucap Mingyu.

" Hahaha ada - ada aja." Tawa Jisoo.

" Btw kamu udah gak marah sama Taeyong?" Tanya Mingyu.

" Ya masih marah lah ya kali nggak. Kakak sama dia tuh sama aja tau nggak. Kaya bocah." Ucap Jisoo membuat Mingyu terdiam.

" Samain aja terus kakak sama suami kamu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Samain aja terus kakak sama suami kamu itu." Ngambek Mingyu.

" Dih emang kalian sama kok. Sama - sama bocah." Ucap Jisoo. Fiks Mingyu ngambek gara - gara adeknya. Padahal mah dia emang sama aja kaya Taeyong.





































" Astagaaa Taeyong akhirnya kamu pulang. Mama khawatir banget sama kamu." Ucap Yoona memeluk Taeyong yang kini sudah berada di rumah Jisyong bersama dengan Donghae dan keluarga Jisoo.

" Taeyong cuma demam biasa kok ma." Ucap Taeyong dipelukan Yoona.

" Kita semua khawatir tau waktu Jisoo bilang kamu sakit." Ucap Donghae menatap putra semata wayangnya.

" Maafin Taeyong ya semua kalau Taeyong udah buat kalian semua khawatir." Ucap Taeyong merasa bersalah karena sudah membuat semua khawatir.

" Gapapa yong, yang penting sekarang lo udah sehat." Ucap Sean.

" Pa pa pa." Baby Haruto berlari ke arah Mingyu sang papa. Dengan senang hati Mingyu memeluk Haruto dan menggendongnya.

" Kamu kangen ya sama papa, hm?" Tamya Mingyu mengecupi pipi gembul Haruto.

" Iya dari kemarin dia manggilin kamu terus." Ucap Lisa menghampiri Mingyu dan Haruto.

" Uluh - uluh sayangnya papa." Gemas Mingyu mengusapkan hidungnya pada perut Haruto.

" Waahhh gemeess banget baby ruto." Ucap Yoona kagum dengan ketampanan dan kegemasan baby Haruto.

" Iya dong tante bibit unggul gitu loh." Ucap Mingyu pede yang mendapat cubitan diperut dari Lisa.

" Awwhh sakit yang." Rengek Mingyu.

" Ya habisnya mulut kamu." Omel Lisa.

Irene menatap Jisoo yang sedari tadi hanya diam. " Jisoo sayang, kamu kenapa diem aja?" Tanya Irene. Semuapun menoleh ke arah Jisoo.

" Jisoo gapapa kok mi." Ucap Jisoo sambil tersenyum tipis.

" Menantu mama kenapa, hm? Kamu sakit sayang?" Tanya Yoona merangkul Jisoo.

" Nggak kok ma." Ucap Jisoo.

" Jisoo ke kamar dulu ya semua." Ucap Jisoo lalu pergi ke kamar membuat semua bingung sekaligus khawatir.

" Jisoo kenapa yong?" Tanya Sean. Taeyong masih menatap punggung Jisoo yang mulai menjauh.

Kamu pasti masih marah ya sama aku?
Maafin aku sayang. Batin Taeyong

Jisoo di dalam kamar langsung melotot saat menyadari sesuatu.

What? Pantes aja ternyata...














Hai - hai guyss semangat votenya ya🤍
Hayooo siapanih yang penasaran sama kelanjutannya? Vote kalian adalah penyemangatku🤍

Btw buat yang mau ujian semangat yaaa💗

Aesthetic Life [Jisyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang