23. Salah paham

375 52 1
                                    

" Kamu kenapa sih sayang dari tadi kok gak bisa diem?" Tanya Yoona yang melihat menantunya terus merubah posisi duduknya saat menonton film. Hari Yoona datang untuk menjenguk menantunya.

" Perut aku rasanya begah ma." Keluh Jisoo sambil mengusap perut buncitnya. Usia kandungan Jisoo kini sudah memasuki enam bulan.

Yoona terkekeh lalu mengusap perut menantunya. " Ini wajar terjadi diusia kandungan kamu. Banyakin gerak sama olahraga ya sayang. Mulai besok mama panggilin guru Yoga buat kamu." Ucap Yoona.

" Tapi Jisoo pingin fitnes ma." Ucap Jisoo

" Jangan sayang terlalu banyak resiko kalo fitnes." Ucap Yoona memberi pengertian pada menantunya.

" Ma, Jisoo bosen banget. Jisoo mau ke kantor Taeyong sambil bawain makan siang boleh nggak?" Tanya Jisoo.

" Boleh sayang. Tapi, mama gak bisa temenin kamu ya soalnya papa mau berangkat ke Jerman buat perjalanan bisnis." Ucap Yoona.

" Gapapa ma salam buat papa Donghae ya." Ucap Jisoo diangguki Yoona.




























Selesai meeting dengan klien, Taeyong pergi ke pentri buat bikin kopi sendiri. Biasanyasih Yeri sekretaris Taeyong yang akan membuatkan kopi tapi sekretarisnya itu sedang izin karena tidak enak badan.

" Eh pak Taeyong tumben bikin kopi sendiri?" Tanya Jennie karyawan Taeyong.

" Iya soalnya Yeri lagi sakit." Ucap Taeyong. Jennie menatap Taeyong kagum. Sudah lama sejak ia bekerja di perusahaan Taeyong, ia sangat mengagumi bosnya itu. Sayang pas Jennie mau berjuang deketin Taeyong ia malah dikejutkan dengan pernikahan Taeyong dengan Jisoo. Sejak saat itu Jennie sudah merasa kalah apalagi setelah melihat kecantikan istri bosnya itu ditambah kebucinan bosnya itu pada istrinya.

" Jen kamu kenapa? Kok nglamu?" Jennie terkejut dengan pertanyaan Taeyong dan tak sengaja ia menumpahkan teh panas yang ia bikin ke kaki Taeyong. Air panasnya masuk ke dalam sepatu Taeyong dan buat Taeyong meringis kesakitan.

" Awhh panas."

Jennie auto panik dan langsung ngelap sepatu bosnya itu. " Aduh pak maaf saya nggak sengaja." Ucap Jisoo merasa bersalah.

" Iya gapapa." Balas Taeyong tapi ia tetap kesakitan.

" Pak Taeyong saya antar ke ruangan bapak terus nanti saya bantu obatin luka bapak." Ucap Jennie menuntun Taeyong menuju ruangannya.

Jennie mendudukan Taeyong ke kursi kerjanya. Ia melepas sepatu dan kaos kaki bosnya itu. Sementara Taeyong masih mengaduh kesakitan.

" Sebentar ya pak saya ambilin kotak obatnya dulu." Ucap Jennie.

" Awhh pelan - pelan perih." Ucap Taeyong saat Jennie mulai mengoleskan saleb ke kaki Taeyong yang melepuh. Karena kena gesekan kaos kaki luka Taeyong jadi kebuka.

" iya - iya pak maaf." Ucap Jennie yang kini tengah berjongkok sambil mengoleskan saleb ke kaki Taeyong yang melepuh.

Jika dilihat dari arah depan meja kerja Taeyong posisi keduanya terlihat ambigu karena Taeyong yang duduk ke kursi yang dihadapakan ke samping dan Jennie yang berjongkok di depan Taeyong. Jika dari depan hanya kepala Jennie yang terlihat.

" Awhhh..."

" Shhtt awwhhh pelan."

Taeyong sampek mendongakan kepalanya karena rasanya luar biasa sakit. Kulitnya seperti terbakar sampai ke dalam.

" Awhh shhh pelan jen." Ucap Taeyong

" BRENGSEK!!" Baik Jennie dan Taeyong keduanya terlonjak kaget.

" Sa-sayang?" Panik Taeyong melihat Jisoo yang tiba - tiba ada di kantornya. Wajah Taeyong makin pucet waktu lihat ekpresi marah Jisoo.

Jennie berdiri dan menunduk takut. Jisoo langsung pergi dengan emosi yang menggebu - nggebu. Taeyong yang panik langsung lari ngejar Jisoo nggak peduli dengan kakinya yang masih sakit.

" SAAYAANGG."

" SAYANGG DENGERIN AKU DULU."

" Sayang sayang pliss dengerin aku dulu." Ucap Taeyong menahan tangan Jisoo yang hendak melangkah keluar dari gedung kantor.

" Gue tau gue nggak se seksi Jennie tapi apa setega ini lo ke gue hah? Sampek main di belakang gue?" Tanya Jisoo emosi.

" Kamu salah paham sayang." Ucap Taeyong menggeggam erat tangan Jisoo.

" Kita bicara nanti aja gue butuh nenangin diri. Oiya ini gue bawain makan siang buat lo kalo nggak suka lo boleh buang." Ucap Jisoo menepis kasar tangan Taeyong lalu masuk ke dalam mobilnya.

" SAYANGG." Taeyong mengusap wajahnya kasar.

" Pak Taeyong maafin saya." Ucap Jennie yang kini sudah berdiri di samping Taeyong.

" Kamu gak salah jen. Kamu bisa kembali ke maja kerja kamu." Ucap Taeyong diangguki Jennie.

" Si tolol kalau gue jadi Jisoo juga udah salah paham." Ucap Yuta yang tiba - tiba udah berdiri di belakang Taeyong.

" Gue salah? Jennie cuma ngobatin kaki gue." Tanya Taeyong.

" Ngobatin sih ngobatin tapi lo sadar nggak sama baju yang Jennie pake? Dia pakek baju ketat tanpa lengan. Kalo di lihat dari pintu masuk Jennie ah udah lah lo tau sendiri. Belum lagi nih ya lo pakek acara ngedesah segala bikin pikiran orang kemana - mana tau nggak." Ucap Yuta.

" Kok gue baru nyadar ya?" Tanya Taeyong setelah ngebug beberapa menit.

" Tauh ah kesel juga gue temenan sama lo. Cakep - cakep tolol." Ucap Yuta lalu pergi.

" Arrghh kok jadi kaya gini sih?" Erang Taeyong frustasi.




Spesial double up guys🥳
Semangat vote dan komen ya🤍
Vote dan komen kalian adalah penyemangatku😉

Aesthetic Life [Jisyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang