Selamat membaca
••🦖🦖••
Mengandung umpatan kasar⚠️
Harap bijak dalam membaca⚠️
Hal yang buruk dalam cerita ini jangan di turuti, ambilah hikmah dan sisi baiknya⚠️Aku nggak bosen untuk mengingatkan kalian menekan tombol bintang, hargai karya orang lain ya semua. Supaya author semangat buat alur selanjutnya💘💘.
Keberadaan sekarang sedang berada di rumah Algares semuanya, mereka semua menginap disini. Karena memang setiap satu minggu sekali jadwal mereka untuk menginap di rumah Algares. Hal ini bukan masalah bagi Algares dan Pak Ari, dikarenakan rumah tersebut seutuhnya Pak Ari kasih kepada anak semata wayangnya.
Algares, Kanaga dan Alex sedang berada di balkon kamarnya. Gavin dan Alfan sedang mabar di kasur milik Algares, Andra dan Rian sedang main biliar di tempatnya, Gama sedang galau sendirian di pojokan, Zafar dan Marfin ditugaskan oleh teman-temannya untuk mencari makanan di depan jalan raya. Semacam martabak, kue pukis, batagor, ayam geprek dan lain-lain.
"Aduh perut gue laper banget anjir, Marfin dan Zafar lama banget datangnya" teriak Gama yang sedang galau merasa kelaparan. Gavin pun menjawab dengan mata yang masih menatap handphone-nya "Sabar ngapa, orang sabar di kasih jodoh biduan" pekiknya menyeringai.
"Goblok! Gue kira mau cosplay pak ustadz yang suka ceramah" sambung Alfan
"Biduan dangdut? Ogah ah mending biduan tobrut" kata Gama mengeluarkan ketawanya.
"Astaghfirullohaladzim, istighfar lo anjing! Mana ada tobrut yang mau sama lo!" timpal Alex dari luar balkon kini mulai memasuki area Gama berada.
Gama yang sedang posisi tidur tangkuban, kini beralih menjadi duduk seraya bantal guling ada di pelukannya. "Yaelah gue pelet mah dia langsung lengket anjay" balasnya tersenyum jahil
"Dih sok keras banget maen pelet segala. Pikiran masih masa lalu aja belagu lo. Gam" balas Alfan
"Terkadang kita hanya perlu gaya duluan, masalah gamon belakangan. Bener kan Gam?" sambung Gavin
Alex menyela jawaban Gavin, dan Gama belum sempat menjawab "Bener-bener sakit rasanya, ketika masa laluku bersama orang baru. Aduhhh ... sakitnya lubuk hatiku ...." sela Alex dengan ekspresi wajah orang yang paling tersakiti.
Hal itu membuat Gavin dan Alfan ketawa melihat drama Alex yang mulai menyeringai Gama. "Siapa si yang potong buah? Pisaunya nusuk hati" sambung Gavin dengan tangan yang mengelus bidang dadanya.
"Gue yang potong buah, maaf yah soalnya nih buah, buah perasaan. Makanya menaburkan rasa kesakitan" balas Alfan melanjutkan topik pembicaraan disana.
Gama hanya bisa terdiam menerima kenyataan, guling yang ada di pelukannya berhasil melayang menuju ketiga temannya yang bisa di bilang sangat menyebalkan.
Prukk!
"Apaan si goblok! Marahnya nggak seru lah" kata Alex mencoba memancing kesabaran yang di miliki Gama.
"Udah lah terserah kalian, sok banget ledekin gue. Emang situ udah punya pacar?" umpat Gama
"Belum kan, udahlah nggak usah sok paling bahagia di dunia ini" sambungnya lagi berdiri dari duduknya dan pergi menuju balkon
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Winner [REVISI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW DAN VOTE SEBELUM OR SESUDAH BACA! JANGAN BACA DOANG KALO VOTE ENGGAK, BELAJAR MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN] Hidup penuh luka-liku, kecewa akan selalu ada, rasa adalah utama, penyesalan akan selalu ada. Kisah remaja yang menjalankan...