12. [BEKASI DENGAN LUKANYA]

62 15 1
                                    

Selamat membaca

••🦖🦖••

Semua seluruh siswa dan siswi sudah usai pulang ke rumah masing-masing. Terkecuali peserta yang akan berkenan mewakili setiap kelasnya, untuk acara besok gelar seni musikalisasi.

Aldara, Noyie, Shena, Zora dan Vanisa. Peserta panari itu sudah setia mununggu di aula tempat khusus latihan. Mereka sedang menunggu Kanaga, karena dia akan membaca puisi dengan Aldara yang akan di belajari nyanyi.

"Ra. Mau latihan nari dulu atau nyanyi?" tanya Shena, dia ingin meminta persetujuan Aldara terlebih dahulu. "Kalo mau nyanyi dulu juga nggak papa kok, kita nunggu kalian latihan aja sambil cari tarian apa yang akan kita hafalkan sekarang." sambungnya lagi yang terduduk di kursi kayu tepat sebelah kiri Aldara. Karena posisi Aldara  ada di tengah.

"Kanaganya juga belom dateng, lama amat ya ih" kesal Aldara ingin cepat-cepat latihan agar tertib tidak membuang waktu banyak.

"Lagi di toilet mungkin, tapi dia nggak bener-bener pulang kan?" tanya Shena memastikan.

"Gue nggak tahu, Shen"

"Yaudah si nari aja dulu. Lo ngikut kita sebentar. Ra" ujar Zora merasa kegerahan di aula ini. Berhubung AC yang di pasang di tempat tersebut rusak.

Notif handphone Aldara bunyi. Itu tandanya ada pesan masuk dari seseorang.

085123******
ONLINE

tunggu sebentar. Ra, kita latihan nyanyi dulu.

sv ya, gue Kanaga ... cowo dengan puisinya

kalo lama gue nari duluan deh

tunggu, gue lagi di jalan menuju aula.

"Kanaga lagi di jalan, tungguin sebentar, kalo kalian mau nari duluan silahkan asalkan ntar ajarin gue"

"Yaudah okey, kita ajarin lo ntar. Kita duluan, dan kita mau latihan di depan kelas aja deh, disini gerahnya minta ampun ..." jawab Shena.

"Ayok lah, sukses ya musikalisasi puisinya!" kata Noyie menepuk pundak Aldara memberi semangat.

Aldara tersenyum "Makasi Nonoy, udah sana gih ..." terlihat lebih akrab dengan Noyie, karena Noyie orangnya mudah kenal dengan orang baru.

Mereka berempat pergi meninggalkan Aldara di aula sendirian, tiba-tiba sosok Kanaga munculah disana.

"Nunggu lama ya. Ra? Maaf ya"

"Nggak papa, buruan ajarin"

"Mau lagu yang mana dulu nih, romantis? Galau atau dangdut??" tanya Kanaga menaikan turun alisnya.

Anggota inti ini terlihat santai tidak seperti ketuanya yang sangar itu. Pikiran Aldara menyimpulkannya.

"Dangdut? Udah deh biduan kalo gitu. Romantis mau?" tawar Aldara mengambil genre itu.

"Siapa takut, coba sebelumnya gue mau denger lo nyanyi dong, tapi bebas nyanyi apa aja. Tes suara ya!" suruh Kanaga sudah siap memegang gitar dengan sangat sempurna.

You Are The Winner [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang