Selamat membaca
••🦖🦖••
"Jadi hari kamis, bakal ada acara gelar seni musikalisasi, semua murid wajib mengikuti. Termasuk kelas ini"
"Tunjukan semua bakat kalian, yang jago berpuisi, nyanyi, menari dan drama. Kalian harus meyumbang semua acara tersebut, kalian paham apa yang saya katakan?" jelas Pak Hardi menyampaikan pengumumannya.
Serompak siswa/siswi mengatakan paham dan tidak sabar rasanya ingin cepat-cepat hari besok. Karena gelar seni musikalisasi tersebut di adakan setiap satu tahun sekali. Semuanya gembira riang ketika mendengar akan ada acara ini lagi. Termasuk yang suka menari, menyanyi, membaca puisi, drama dan seni yang lainnya.
"Kanaga lo wajib ikutan bro, tunjukan rayuan puisimu. Siapa tau ntar bakal ada yang suka, suka sama puisi dan orangnya, hahahaha ..." ujar Andra yang ada di pojok kiri.
Kanaga tersenyum dan bersedekap dada "Yaelah, se senior itu kah gue? Siapa aja boleh baca puisi bukan gue aja, lo juga boleh ko Ndra." tawarnya
Andra menggelengkan kepala "Enggak ah bos, lo lebih terbaik, senior kelas atas, nggak dengan orang lain" jawabnya merasa kagum dengan temannya, Kanaga memang selalu membawa nama harum sekolah atau kelas 12 ini.
"Siapa yang suka menari? Itu acara inti, dan maksimal 5 orang perempuan harus ada." kata Pak Hardi.Noyie langsung memandang Aldara yang ada di bangku kedua sebelahnya. "Shutt,, eh Ra" panggil Noyie. Aldara pun menoleh ke arah sumber suara "Kenapa?"
"Lo mau kan ikutan nari? Seru loh daripada nggak ikutan" ajaknya berharap Aldara mau dan mengiyakan tawarannya.
Jujur Aldara bingung, karena dia sama sekali belum ada pengalaman menari. Apalagi di acara inti sekolah seperti ini, yang pasti bakal di tontoni banyak orang. "Gue nggak bisa"
"Nggak bisa karena lo belum mencoba, lo nggak akan tahu pula, ayo lah masalah nggak bisa itu gampang. Ntar Shena yang bakal ajarin kita semua" jelas Noyie, perempuan ini sangat suka menari, apalagi Shena dia adalah orang yang selalu menyumbang pementasan menari, dari zaman kelas 10, dan sekarang belum lengser juga.
"Shena? Dia jago emang?"
"Jago lah. Ra, bahkan Shena belum lengser dari kelas 10, hebat kan dia?" pujinya, memang di kelas ini semuanya mempunyai bakat masing-masing. Kelas yang selalu membawa nama harum sekolah.
"Gue catat ya, orang yang mau ikutan nari" kata Shena dia menoleh ke arah belakang, karena Noyie posisinya duduk di belakang bangku dirinya.
"Lo, gue, Aldara, Zora, dan Vanisa" Noyie menyebutkan daftar nama yang akan ikutan mempentaskan tarian.
Dengan gerak cepat, Shena tersebut menuliskan daftar nama yang akan mempentaskan tarian. "Oke semuanya sudah cukup"
"Pak, seperti biasa, tarian akan selalu ada. Dan Bapak lihat saja kami ber-5 akan mempentaskan yang terbaik untuk kelas ini" ujarnya mengacungkan tangan, semuanya tersenyum mendengar semangat empat lima, dari Shena.
Gavin tersenyum, melihat perempuan yang ia sukai akan pentas pada hari besok "Semangat, lo pasti bisa. Na" batinnya melihat wajah Shena penuh dengan kegembiraan.
"Baiklah kalo sudah, semangat untuk hari esok" ucap Guru itu meninggalkan kelas ini.
"Guys, setelah pulang sekolah kalian jangan dulu pulang, termasuk yang ikutan nari" kata Shena.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Winner [REVISI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW DAN VOTE SEBELUM OR SESUDAH BACA! JANGAN BACA DOANG KALO VOTE ENGGAK, BELAJAR MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN] Hidup penuh luka-liku, kecewa akan selalu ada, rasa adalah utama, penyesalan akan selalu ada. Kisah remaja yang menjalankan...