Selamat membaca
••🦖🦖••
"Dunia begitu sedih, malam begitu gelap, siang begitu renggang. Entahlah aku harus bisa kuat melawan kawat-kawat rintangan, meskipun mengorbankan banyak luka"
Algares beserta teman-temannya memutuskan untuk pergi ke markas Alaska Solidaritas. Semuanya begitu ceria, tawa dan bahagia selalu menyertai mereka meskipun sedang berada dalam perjalanan menyusuri jalan raya ibu kota.
Sepuluh motor anggota Alaska beriringan dengan di kawal di depan oleh Sang ketua. Mereka tidak lepas dari jaket hitam yang bertuliskan Alaska. Anak muda itu terlihat sangat senang dan bahagia bisa solidaritas di dalam komunitas mau pun di sosial luaran sana.
Di tengah perjalanan mereka, tiba-tiba ada seorang perempuan yang berlari kesetanan dari arah belokan samping kiri, persetan Algares mengambil rem dadakan.
Brukkkk!!
Perempuan itu terjatuh di depan motor besar Algares, ia tergolepak seperti orang tertabrak.
Semua kunci motor di hentikan, Algares turun dan menghampirinya. "Lo nggak papa kan?" tanya dia seraya jongkok menyesuaikan dengan posisi sekarang
Aldara bangun dari jatuhnya, ia menoleh dan memperbaiki selimut yang akan terlepas dari tubuh, sangat darurat jika selimut itu berhasil terlepas. "Eng-eng-enggak, gue nggak kenapa-napa"
Algares sadar setalah berhasil melihat wajah perempuan itu. Dia Aldara siswi yang baru saja ia kenal tadi pagi.
"Aldara? Ngapain lo lari-lari di jalanan?"
Aldara berdiri kemudian dia menggelengkan kepala. Sungguh terasa takut pada malam ini, dia seperti di kejar setan. "Gares, ini bukan urusan lo" singkat dia berbaur unsur kejutekan. Dia merasa bahwa dirinya sudah tidak layak untuk bertemu laki-laki walaupun bukan laki-laki tadi yang sudah memberi luka dan kecupan kepada Aldara.
"Gue pergi, permisi ..." ucapnya melangkahkan kaki dan melanjutkan lari jauh dari tempat tersebut
ETITSS! Algares berhasil meraih tangan mungil perempuan itu, ia tidak bisa lari dari tempat ini. "Nggak ganti seragam? Ini udah malem, lo mau lari kemana?"
Memang memberikan tanda tanya, fashion yang di gunakan Aldara seperti orang yang mencurigakan, dia memakai selimut menutupi badan bagian atasnya, dan dia memakai rok seragam sekolah tadi pagi. Apakah di belum ganti atau ada hal lain?
"Lepasin Gares, ini bukan urusan lo" elak Aldara, dia tidak ingin Algares dan semuanya tahu. 10 mata laki-laki menatap Aldara dari atas kepala hingga ujung kaki.
Mata Algares menatap Aldara dalam, dia memegang tangan perempuan itu halus. "Jelas ini urusan gue, lo perempuan dan lo nggak baik berkeliaran malam-malam sendirian"
Sontak mendengar ucapan laki-laki yang ada di hadapannya, Aldara membulatkan mata dia seperti sangat ingin menampar wajah Algares. Banyak pertanyaan mengenai dirinya dan sudah jelas Aldara tidak ingin berurusan panjang sedangkan masalah dirinya juga belum selesai.
Kanaga menghampiri dan ia berbisik pada telinga ketua itu "Lo siapa dia? Nggak usah banyak pertanyaan Al"
"Ra, silahkan lo pergi ..." bela Kanaga, dia menyuruh perempuan itu agar pergi secepatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Winner [REVISI]
Teen Fiction[DIHARAPKAN FOLLOW DAN VOTE SEBELUM OR SESUDAH BACA! JANGAN BACA DOANG KALO VOTE ENGGAK, BELAJAR MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN] Hidup penuh luka-liku, kecewa akan selalu ada, rasa adalah utama, penyesalan akan selalu ada. Kisah remaja yang menjalankan...