Saat ini tepatnya di kelas haechan saat jam pertama di mulai. Suasana kelas ini bisa dibilang seperti pasar.
“heeiii semuanya... ingat jangan ribut kerjakan saja tugasnya...” ucap guru seni rupa terserbut dengan santai , terlihat guru ini memang sangat dekat dengan murid di kelas haechan dan sangat sering bercanda dengan mereka.
Saat ini di kelas haechan , seluruh murid mengerjakan tugas membuat cangkir dari tanah liat. Dan beberapa siswa teman kelas haechan bermain-main menggunakan tanah itu dan mengoles di pipinya terlihat seperti tentara
“ahahahhaha.. chan kamu terlihat seperti manusia tanah hahaha” ucap jaemin yang melihat haechan yang mengoles wajahnya penuh dengan tanah liat terlihat seperti menggunakan masker
“hahahaha ibu... liat haechan..” ucap salah satu murid yang menunjuk haechan gurunya pun berbalik dan ikut tertawa juga
“chan.. jangan bermain-main bersihkan wajahmu itu..” ucap guru tersebut dia memang guru terfavorit di kelas kesenian . ibu tiffani
“hehehe “ tawa haechan dan semua murid memperhatikannya ikut tertawa.
Jaemin juga terlihat menggunakan lumpur itu di pipinya tetapi tidak seperti haechan. Dia hanya menggunakan seperti tentara, sedangkan renjun melihat kedua sahabatnya ini hanya menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya
“kalian ini seperti anak kecil saja..” ucap renjun kepada dua sahabatnya itu
Haechan dan jaemin mendengar renjun berkata seperti itu mereka berdua saling menatap dan memberikan kode melalui tatapannya dan ..“yakkk lee haechan na jaemin.. apa yang kalian lakukan goblok...” teriak renjun kepada dua sahabatnya semua murid mengabaikan mereka ber3 karena sudah tau jaemin dan haechan pasti menjahili sahabatnya itu.
Terlihat renjun sekarang seperti jaemin memiliki tahan liat di wajah tampannya yang terlihat seperti tentara ,
“hahahaha.. habisnya kamu terlalu kaku sih” ucap jaemin dan haechan masih tertawa karena ekspresi marah sahabatnya ini
“haechan jaemin renjun... sekarang kalian bertiga pergi bersihkan wajah kalian dulu, sebentar lagi pergantian jam pelajaran... “ ucap ibu tiffani dan mereka bertigapun keluar dari kelas dan berjalan menuju toilet yang lebih besar dari toilet dekat kelasnya,
Mereka berjalan dengan penuh lumpur di wajahnya dan beberapa murid memperhatikan dan tertawa melihat wajah mereka.
Toilet ini berada di pertengahan antara gedung B dan gedung C.
“jaemin-na... wajah kamu kenapa...” ucap jeno yang tiba-tiba datang entah dari mana, jaemin yang melihat jeno hanya tersenyum lebar. Dan jeno kembali melihat wajah haechan yang bahkan lebih parah dari jaemin akhirnya tertawa keras, jeno mengeluarkan handphonennya dan memotret 3 orang itu dan tentu saja haechan jaemin dan renjun mengambil pose yang lucu
“hari ini kami belajar membuat cangkir dari tanah liat, itu kelasnya ibu tiffani.. hehehe” ucap jaemin dan mereka semua berjalan menuju kamar mandi tersebut dan membersihkan dirinya
“wahh haechan bagaimana jika putra mahkota melihatmu dengan tampang seperti itu hahahah” ucap jeno yang tidak menyangka kelakuan calon permaisuri seperti ini
“ahh orang itu jangan di bahas jen.., tadi dia menelantarkanku di jalanan” ucap haechan sambil membersihkan wajahnya.
“hmm benarkah.. tapi dia melakukan itu karena pasti ada alasannya kan” ucap jeno berusaha berfikir positif
“iyaa “ ucap haechan dengan santai yang kembali menghiraukan pria beralis camar itu
“renjun, itu masih ada di dekat alismu..” ucap jeno yang menunjuk ke arah wajah renjun dan melihat itu renjun pun membersihkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE LANGUAGE ( MARKHYUCK)
Fanfic"Apakah ini happy ending atau sad ending aku tidak peduli asalkan aku selalu bersamamu, maafkan aku jika kamu merasa, aku tidak peduli kepadamu tetapi seperti inilah love language ku " Lee haechan: siswa kelas 2 yang malas belajar. Mark lee : putr...