FLY☆46

409 102 18
                                    

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

.................................................................

Baekhyun terjaga dari tidurnya pada pukul tiga dini hari, dan tanpa sengaja barulah ia menyadari jika mata Chanyeol masihlah terbuka menatap langit luar di pembaringannya .

Baekhyun bangkit dari pembaringannya ,membenarkan letak tubuhnya untuk lebih tinggi dari Chanyeol ,menarik dan membawa Chanyeol untuk meniduri bahu kecilnya lalu menepuk nepuk pelan tanpa jeda bahu Chanyeol untuk di nyamankan.

Baekhyun tau apa yang dirasakan Chanyeol juga yang lelaki itu fikirkan di kepalanya.

Tetapi Baekhyun tak ingin mengusik dengan pertanyaan pertanyaan dan biarlah ia menjadi penenang yang Chanyeol butuhkan .

Lalu keduanya terlibat sebuah pagutan yang lembut dan penuh kehati hatian di dalamnya ,tidak terburu buru dan tidak ada hasrat lebih di dalam nya selain mencurahkan rasa kasih sayang saja.

Wajah mereka tak berjarak,bibir keduanya menyatu dalam keserasian, begitu mengena di hati dan menjadi obat penenang alami yang begitu ampuh.

Bergantian posisi dari menyamping menjadi berhimpitan ,namun tidak memutus pagutan mesra di dini hari tersebut, tidak pernah merasa lelah untuk masih saling menginginkan satu sama lain walau bibir keduanya sudah cukup lama beradu hingga  ritme yang intens tadi melemah ,menjadi lebih perlahan, hanya berkecupan singkat dan benar benar mengakhirinya.

Baekhyun yang masih di himpit oleh Chanyeol masih berada di bawah ,berbaring namun keduanya saling bertatapan lembut .

Baekhyun membelai rambut lebat Chanyeol ,memberi senyum yang indah pada tatapan penuh sayangnya lalu bersuara namun dengan cara berbisik karena takut kedua adik Chanyeol menjadi terbangun.

"Usahakan untuk tidur walau sebentar,Chanyeollie"

"Huum"

"Aku akan menemani lalu bersiap untuk menyiapkan makan pagi untuk kita semua. Jika Abeonim pulang nanti, ia takkan membuat keributan, karena semua sudah tersedia"

Chanyeol kini membelai bibir mungil tipis Baekhyun ,lalu wajah dan juga helaian rambut halus Baekhyun ikut Chanyeol sayang.

"Kau masih berbaik hati untuk mengurusinya,padahal ia tak pernah menyapamu ,bahkan tak pernah sekalipun menganggapmu sebagai anak menantunya"

Chanyeol terisak kecil akibat perkataan nya barusan yang menurutnya begitu ironi.

Baekhyun terkaget dengan pernyataan Chanyeol, karena rasanya kejadian tempo hati saat Yunho mengatakan bahwa Baekhyun adalah teman kuliah Chanyeol kepada teman Yunho, tidak pernah Chanyeol dengar sendiri ataupun di beritahu ,tetapi saat ini yang Baekhyun dengar dan saksikan langsung Chanyeol bisa seemosional itu saat berkata jika Yunho tak pernah menganggapnya sebagai menantu sambil menitikkan air mata.

Baekhyun tidak pernah menyangka jika reaksi Chanyeol akan seperti ini dan membuatnya menjadi khawatir.

Mungkin memang saat itu Baekhyun sedikit tercubit hatinya , mungkin ia sedikit berkecil hati ,tetapi ia tak ingin membenci Yunho karena ia adalah orang tua dari suaminya.

Jadi yang Baekhyun lakukan sekarang adalah memeluk Chanyeol sambil mengelus elus sepanjang punggung belakang suami tampannya yang masih menahan sekuat tenaga agar emosinya tidak tertumpah dan merusak dini hari indah mereka.

"Maafkan aku ,Baekhyunee. Aku masih banyak kurangnya. Bahkan jauh dari arti yang seharusnya"

"Chanyeollie.Jangan seperti ini. Berhenti menyalahkan dirimu sendiri. Setiap keluarga pasti mempunyai masalahnya masing masing. Doakan saja ,semoga semua ujian ini bisa di lewati dengan baik. Eommonim di beri kesembuhan. Abeonim bisa bekerja lagi ,juga kalian semua jadi berbahagia"

Chanyeolpun perlahan lahan terlelap pada pukul empat tiga puluh pagi.

Baekhyun akhirnya memutuskan untuk tidak tertidur lagi, dan bersiap untuk menyambut pagi.

Ia menjerang air panas untuk menyeka ibu mertuanya.

Menyiapkan air panas untuk mandi ,lalu menyeduh teh panas,kopi panas, memasak nasi , membuat tumis ikan dengan bumbu yang ada ,dan menata semua di area dalam rumah.

Ia tau Jaejoong pasti telah terbangun. Maka Baekhyun menyapa ibu mertuanya itu. Membawa baskom kecil berisi air hangat dan waslap.

"Selamat pagi eommonim"

"Pagi Baekhyun"

"Bagaimana istirahat malam tadi?"

"Puji Tuhan aku beristirahat tenang tanpa terbatuk batuk"

"Syukurlah. Mari aku bantu eommonim ,kita akan cuci wajahmu dulu agar segar. Lalu sikat gigi, menyeka tangan ,punggung ,bagian depan, paha ,kaki agar semua segar. Berganti baju,lalu saya akan suapi anda sarapan dan juga teh hangat. Jadi mari bersemangat eommonim"

Dengan telaten ,apa yang Baekhyun katakan tadi ia lakukan semua tanpa ada yang terlewati, begitu tulus dan ikhlas melakukan hal tersebut hingga berkali kali mendapat pujian dari ibu mertuanya.

"Anak ku ,uri Chanyeollie ternyata pintar memilih istri. Bukan hanya berotak cerdas dalam pendidikan,kau baik hati,kau sangat peduli pada keluarga suamimu. Tidak heran mengapa anakku terburu buru menikah denganmu, malaikat berwujud manusia seperti mu akan di ambil orang jika tidak cepat cepat di ikat. Terima kasih banyak Baekhyunee untuk semua cinta kasihmu pada kami semua. Semoga Tuhan membalas berjuta juta kali lipat kepadamu"

"Eommonim jangan seperti itu. Ini sudah seharusnya. Gunanya aku di samping suamiku adalah mengabdi kepadanya juga pada keluarga nya. Membantu yang aku bisa dan mengasihi kalian seperti aku mengasihi seluruh keluargaku tanpa terkecuali"

"Sungguh mulia hatimu ,Baekhyunee. Dan tolong maafkan semua perbuatan suamiku yang tidak baik kepadamu"

"Abeonim tidak mempunyai salah padaku. Jangan khawatir eommonim"

230523

-tbc-

[29]FLUFFY 《CHANBAEK,MPREG》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang