FLY☆47

408 100 35
                                    

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

.................................................................

"Jaejoong!dimana kau!"

Teriak Yunho yang ketika masuk ke dalam rumah ,hanya melihat ketiga putranya masihlah terlelap di ruang depan .

Ia memang melihat sajian makan pagi yang tertata rapi di atas tikar, tetapi yang ia inginkan tak ada di sana menyambutnya.

Baekhyun terkaget ketika masih menyeka tangan Jaejoong. Lelaki itu terdiam seperti tak tau ingin berbuat apa, karena jujur ia kini berada di dalam kamar milik Yunho dan Jaejoong.

Dan benar saja, pintu kamar sudah terbuka saja dan sorot mata nyalang Yunho begitu tergambar jelas untuk sang istri nya yang masih terbaring di atas ranjang.

"Mengapa kau tidak menyambutku?kau tau aku tidak akan makan jika tidak kau layani"

Jaejoong sekuat tenaga ingin bangun dari tidur berbaringnya ,ia tersenyum dengan wajah pucatnya ,merapikan rambutnya agar terlihat rapi di depan suaminya lalu bersiap untuk turun dari ranjang dengan di bantu oleh Baekhyun dengan cara di papah.

"Maafkan aku suamiku, seharusnya aku sudah menyambutmu di ruang depan dan menemanimu makan pagi"

Yunho hanya diam tak menyaut ,tetapi terus mengawasi gerak gerik Jaejoong yang kini sudah berdiri namun masih di bantu oleh Baekhyun.

"Cepatlah Jaejoong,aku sudah lapar"

Ucap Yunho seperti tak sabar karena harus lebih lama lagi menunggu.

"A.Iya.Ayo"

Jawab Jaejoong lalu beriringan menuju ke ruang depan dan duduk untuk bersiap makan pagi.

Bukannya Yunho membiarkan ketiga putranya terlelap beristirahat , ataupun mengajak mereka untuk makan bersama,lelaki tua itu malah melempari sendok nasi ke arah ketiganya sambil berteriak ," sudah jam berapa ini!yang benar saja masih tidur. Ayo bangun!waktunya bekerja"

Yang lebih dulu kaget karena lemparan sendok nasi tadi adalah Chanwoo dan Jisung.

Keduanya seketika sadar ,duduk dan panik karena tau itu Yunho, sedang Chanyeol sedikit tidak perduli ,menulikan telinganya dan melanjutkan tidurnya yang sebenarnya sudah tidak senyenyak dan setenang sebelum kedatangan Yunho.

"Kami mandi dulu ,appa"

Ucap Chanwoo dan Jisung sambil berlari tergesa gesa menuju belakang rumah, meninggalkan kecanggungan pada Baekhyun yang mendampingi Jaejoong yang berada bersampingan dengan Yunho.

"Nasiku sedikit saja ,Jaejoong"

"Iye"

"Suapi aku. Aku sedang tidak bersemangat. Semua yang aku pertaruhkan kalah. Kini harapanku tersisa satu"

Ketika membicarakan tentang harapan ,yang Yunho tatap adalah Chanyeol yang terlelap.

"Sebaiknya kau membujuk anak kita ,Jaejoong. Ini satu satunya harapan kita untuk hidup penuh kepastian di masa depan"

"Yeobo. Uri Chanyeollie sudah menikah, dan Baekhyunee adalah istrinya"

"Mereka menikah seperti orang gila. Tidak ada restu ataupun saksi ,tiba tiba saja sudah menikah. Dasar anak jaman sekarang. Bagiku putraku adalah milikku. Dia harus menurut perkataanku"

Baekhyun sangat serba salah karena menguping pembicaraan Jaejoong dan Yunho ,dimana ada Chanyeol di dalam pembicaraan mereka.

"Baekhyun-ssi, apa kau sayang dan perduli pada putraku?"

Tanya Yunho dengan tiba tiba.

"Jika kau sayang dan peduli padanya, tolong relakan ia untuk bahagia"

Baekhyun menunduk tak berani menatap Yunho,juga tidak berani menjawab apapun selain diam.

Bening matanya kini sudah ada di bola matanya ,untung saja ia sangat handal menahan untuk tidak bebas jatuh di pipinya.

Entah mengapa hatinya kini tercubit lagi, sedikit nyeri berdesir ,dan percayalah ,ia setengah mati tak ingin terlihat menyedihkan di depan kedua mertuanya .

"Chanyeol sedari kecil sudah kami jodohkan dengan anak teman baikku Kim Junmyeon. Mereka keluarga terpandang di desa ini ,dan Kim Karina adalah perempuan yang akan jadi pendamping putra kami kelak setelah ia lulus kuliah. Jadi jika kau memang benar benar sayang dan perduli padanya , tolong dukung ia agar masa depannya cerah"

Baekhyun mencoba bernafas baik,walau dadanya begitu sesak saat ini.

Ia masih terus mendengarkan perkataan Yunho yang bersuara pelan tanpa berniat melawan ataupun menjawab .

"Yeobo"

Panggil Jaejoong seperti ingin pembicaraan ini agar berakhir.

Ketika Chanwoo dan Jisung masuk dan bergabung pada makan pagi tersebut ,Baekhyun menjadi punya alasan untuk pergi dari sana walau sejenak.

"Duduklah, aku akan mengambilkan kalian berdua mangkuk dan sumpit. Sebentar ya"

Baekhyun berjalan ke belakang , berhenti pada lemari alat makan , bernafas sebisa yang ia lakukan , sambil menatap langit cerah pagi ini agar bening mata nya tidak akan terjatuh ,terus bernafas lalu menghembuskan udara dari mulutnya yang ia buka dan terus seperti itu sampai tubuhnya membeku ketika di rangkul erat dari belakang dan ia tau itu siapa.

"Baekhyunee, mengapa terdiam disini? Maaf aku begitu pulas tadi,tetapi ketika aku membuka mata dan kau tak ada, maka aku mencarimu"

230523

-tbc-

Updatean kedua di hari ini

[29]FLUFFY 《CHANBAEK,MPREG》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang