[29]FLUFFY 《CHANBAEK,MPREG》

FLY☆2

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

.................................................................

Baekhyun terjaga pada pukul 6 pagi. Begitu juga dengan Chanyeol yang bersamaan terbangun , keduanya tersentak lalu duduk karena terkaget mengapa ada yang bersama mereka tertidur, seingat kedua mereka tinggal sendirian.

Ketika menatap wajah masing masing , barulah keterkejutan mereka berubah menjadi salah tingkah.

"Chanyeollie"

Ucap Baekhyun lega ketika tau ,lelaki itu bukanlah orang asing ,melainkan suaminya sendiri yang ia baru nikahi kemarin siang.

Chanyeol juga begitu. Ia memegang dadanya seperti lega jika yang satu tempat tidur dengan barusan adalah Baekhyun,istrinya.

"Maaf"

Baekhyun tersenyum dengan kepala yang ia gelengkan pelan ,

"Tidak mengapa. Aku juga sama kagetnya dengan kau. Terbiasa tidur sendiri. Aku lupa jika kita telah.."

Pipi Baekhyun seketika merona lalu tak melanjutkan ucapannya lagi yang seharusnya mengatakan menikah tapi ia lebih memilih diam tak bersuara lagi.

Di rumah sewa sederhana itu, tidak ada pendingin udara ,juga tidak ada penghangat ,jadi ketika suhu udara naik ,maka akan kepanasan ,jika dingin maka akan kedinginan.

Maka tadi malam , Chanyeol baru sadar jika tidak menggunakan atasan tidur, sementara Baekhyun masih menggunakan atasan walaupun tanpa lengan .

Mata Baekhyun tanpa sengaja menatap tubuh atas Chanyeol yang jelas berbeda penampakannya dengan tubuh atasnya.

Terasa besar,kokoh ,padat sementara tubuh atas Baekhyun semua serba tipis dan mungil ,tidak ada satupun yang terkesan menyeramkan ,malah jatuhnya menjadi mungil dan imut.

Baekhyun segera merunduk dan mencari pengalihan yang lain sambil turun dari tempat tidur berukuran 90x200cm tersebut.

Lebih dulu keluar kamar lalu mengipas ngipas wajahnya sendiri sambil meniup niup udara karena apa yang ia lihat barusan.

Wajahnya luar biasa merah padam ,nafasnya seperti susah dan ia mencoba untuk membuat dirinya tenang.

Ia beralih ke arah dapur, menjerang air lalu teringat sesuatu dan kembali berniat kembali ke kamar.

Tepat ia di depan pintu, kini pintu terbuka dari dalam dan suami tampannya menampakkan diri hingga saling mengunci tatapan dan terdiam lalu menyadari sesuatu.