FLY☆48

395 102 30
                                    

PERHATIAN!

AKUN INI ADALAH AKUN YAOI.

TENTU SAJA ISI SEMUA FF NYA AKAN DI PENUHI OLEH HUBUNGAN SESAMA JENIS.

DI LARANG ME-REPORT , APALAGI ME-REPOST .

SANGAT DI LARANG UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PLAGIARISM.

JIKA MERASA TIDAK SESUAI DENGAN KEMAUAN ANDA ,CUKUP TUTUP SAJA WORK INI DAN JANGAN DI BACA.

DI HARAPKAN UNTUK KERJASAMA DAN PARTISIPASI NYA.

SEKIAN.

TERIMA KASIH.

.

.

SELAMAT MEMBACA

.................................................................

Chanyeol itu adalah kekuatan Baekhyun. Namun sekaligus menjadi kelemahannya.

Dan bening mata itu seketika jatuh begitu saja tanpa sempat Baekhyun bisa cegah saat suara lembut Chanyeol terasa menyenangkan di telinganya.

Wajah Chanyeol kini ia sembunyikan pada ceruk leher Baekhyun , menghirup aroma khas kesukaan sang suami yang selalu Chanyeol gilai , menghadirkan sebuah semangat bagi lelaki tampan itu untuk memulai harinya di pagi ini.

Chanyeol mencuri kecupan manis pada pipi Baekhyun dan baru tersadar jika lelaki cantiknya itu sedang menangis di dalam diamnya.

Ia memutarkan tubuh Baekhyun perlahan menjadi ke arahnya ,menatap wajah kacau Baekhyun yang sedari tadi lelaki Byun itu tahan sebisanya ,membuat hati Chanyeol ikut sakit ketika menatapnya , seketika menyambar bibir tipis semerah cherry itu dengan lembut ,seperti memberi kekuatan pada keduanya ,menyesap lagi dan lagi ,membaur dan meleburkan banyak hal ,menyertakan belitan lidah agar terasa manis juga menyenangkan hingga sedikit sedih yang terasa di dada tadi ,menjadi berganti menjadi sebuah kenyamanan ,kemudian mengakhiri pagutan tersebut dengan saling menatap mata masing masing ,tersenyum dan suara lembut Chanyeol terdengar seperti membujuk.

"Kita pulang ke kota ya. Bukankah kita sudah sepakat,jika aku memintamu untuk pulang,kau akan menurutiku"

"Tapi ,Chanyeollie. Eomma sakit. Kau juga.."

Air mata Baekhyun kembali mengalir manakala tak sanggup untuk melanjutkan perkataannya .

Chanyeol menangkup kedua rahang dan pipi Baekhyun , tatapannya lebih dalam kearah manik sabit yang selalu membawa Chanyeol pulang kesana.

"Kau ikut aku. Titik"

Chanyeol mengecup kembali bibir Baekhyun ,mengusap air mata yang jatuh dengan kedua telapak tangannya yang masih tertangkup di sekitaran rahang pipi Baekhyun.

Interaksi mereka terputus ketika Chanwoo datang untuk mengambil mangkuk dan sumpit yang Baekhyun janjikan, lalu sepasang lelaki 18 tahun itu bergandengan untuk memasuki pintu belakang menuju ke dalam rumah,melewati empat orang yang sedang menyantap makan pagi ,menatap keduanya yang berjalan ke arah ruang depan,mengambil dua ransel milik mereka dan berpamitan untuk kembali ke ibukota.

"Appa, eomma,aku dan Baekhyunee akan kembali ke ibukota"

Ucapan Chanyeol segera menyulut emosi Yunho yang sedari tadi sudah menaruh curiga pada keduanya.

"Chanyeol. Liburan masihlah lama , tinggal lebih lama di sini. Rencananya hari ini ,keluarga kita akan berkunjung ke rumah Keluarga Kim"

"Masa depanku ada di ibukota appa. Kuliahku, hidupku dan Baekhyun, semua berada di sana,bukan di sini. Aku sudah besar, jangan campuri hidupku lagi"

Jaejoong hanya bisa menangis melihat yang terjadi saat itu.

"Kau tau apa soal hidup Chanyeol. Kau seharusnya lebih mementingkan kedua orang tuamu. Kau tau appa ini sangat berharap kepadamu ,mengapa kau begitu tega dan menjadi anak tak tau di untung"

"Maafkan. Tapi aku harus bertindak untuk menyelematkan pernikahanku. Baekhyunee sedari awal menerima aku apa adanya ,mau bersusah susah, berjuang bersama, bahkan ketika ia tau bahwa appa mertuanya tidak menerimanya dengan baik,ia masih perlakukan di atas dirinya sendiri. Dan aku tak mau mempertaruhkan demi kehilangan Baekhyunee"

"Berani kau melangkahkan kakimu keluar rumah ini. Jangan pernah kembali lagi. Dan jangan mengingatku sebagai appamu lagi. Kau ku anggap sudah mati"

"Yeobo. Jangan seperti itu,aku mohon"

Ucap Jaejoong di tengah isakannya yang pilu.

"Eomma. Maafkan aku. Aku harus pergi. Chanwoo,Jisung, jaga eomma untukku"

Kedua raut adiknya begitu sedih menyaksikan ini semua terjadi.

Chanyeol segera menarik tangan Baekhyun yang bahkan belum sempat berpamitan dan mengatakan apapun pada semuanya.

Tubuhnya kini mengikuti langkah kaki suaminya yang berjalan sangat tergesa gesa meninggalkan kediaman itu tanpa bersuara apapun lagi selain raut wajah yang benar benar menahan sedih,kecewa,juga amarah.

Baekhyun tak ingin berkata kata ,walau ia ingin sekali mengajak suaminya itu berbicara.

Di sepanjang jalan, keduanya hanya terus bergandengan hingga menuju ke stasiun terdekat dan menunggu kedatangan kereta yang akan membawa mereka pulang ke ibukota.

Keduanya duduk di sebuah kursi tunggu di depan peron untuk waktu yang tidak sebentar, terdiam dan larut pada fikiran mereka masing masing ,hingga Chanyeol menyandarkan kepalanya pada bahu Baekhyun ,membuat Baekhyun segera memeluk suami tampannya itu dan menepuk nepuk ujung atas bahu Chanyeol dengan lembut tanpa jeda,terus dan terus ia tepuk dengan lembut .

Luka terdalam menyayat hati, ketika orang yang kau percayai ,kasihi dan sayangi dengan segenap hati, justru ialah orang yang telah meluluh lantakkan hatimu sampai tiada bersisa lagi. Orang yang paling Chanyeol hormati di dunia ini ,ialah orang yang membuatnya kini begitu bersedih.

230523

-tbc-

Updatean ke 3

[29]FLUFFY 《CHANBAEK,MPREG》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang