"Anjing, Lo! Berani banget Lo buat muka temen gue bonyok. Mau gue bikin tulang Lo patah, hah?!" Teriak sosok gadis berbaju biru putih—Renanda.
"Apaan, sih! Gue itu tadi cuman nepuk pelan pipinya. Gitu aja udah bonyok. Emang lemah itu temen cupu Lo!" Elak gadis berseragam sama, dengan name tag 'Tiara Putri A'.
"Lo kalo nepuk brutal, ya? Sini gue tepuk juga tangan Lo. Biar impas!" Ucap Renanda memegang tangan Tiara.
"Tangan ini, kan yang Lo buat sakiti sahabat gue? Gue bakal ilangin ni tangan!" Ucapnya mengencangkan pegangannya pada tangan Tiara.
"Apa-apaan, sih! Lo itu—AAAGGHHH!!" Teriakan Tiara menggema di seluruh ruangan diikuti bunyi 'Krek' dari tulangnya yang dipatahkan oleh Renanda.
Renanda tersenyum lebar hingga tampak seringainya. "Lo berani nyakitin dia lagi, gue pastiin Lo bakal tinggal nama." Ucapnya lalu melenggang pergi dengan puas.
Sedangkan Tiara, ia menahan menangis tersedu-sedu karena sakit ditangannya dan para siswa sudah berkumpul mengerubunginya untuk melihat tontonan gratis itu.
|★★★★★
Renanda berlari menuju ruang UKS dengan wajah khawatir. Ia terus berlari hingga berhenti tepat di hadapan pintu UKS yang masih tertutup.
Cklak...
"Lana, gue udah kasih dia pelajaran!" Ucap Renanda memberitahukan.
Renanda masuk perlahan mengamati wajah sahabatnya yang lebam-lebam dan juga pelipis yang lecet dengan bibir yang robek. Mengenaskan!
"Lo satu-satunya orang yang mau deket sama gue. Gue nggak akan biarin Lo tersakiti, Lana! Gue janji, sampe kapanpun itu Lo bakal jadi pusat hidup gue!" Ucap Renanda pada Lana yang masih setia memejamkan mata. Pingsan.
"Lana. Lo tau kisah hidup gue yang seorang anak gak diinginkan. Tapi Lo tetep mau temenan sama gue. Gue bersyukur banget bisa temenan sama Lo walaupun Lo sedatar triplek. Tapi gue udah terlanjur gak mau kehilangan Lo kaya orang-orang yang ninggalin gue. Gue bakal pastiin hidup dan mati gue cuma sama Lo. Gue bakal lindungi Lo dan jaga Lo selalu. Thanks, ya udah mau temenan sama gue!" Ucap Renanda dengan air mata yang sudah jatuh di pipinya.
★★★★★|
Di sore hari, Lana duduk bersama Renanda di sebuah taman yang nampak ramai pengunjung. Lana sibuk men-scroll Instagram yang menampilkan seorang cowok yang tengah memamerkan perut kotak-kotak miliknya. Roti sobek atau sixpack itu, lah!
Sedangkan Renanda, ia memperhatikan dengan seksama wajah sosok disampingnya yang sedikit membiru. Renanda mengulurkan tangan menyentuk sudut bibir Lana yang robek.
"Sshhh." Lana mendesis kesakitan.
"Sakit." Ucapnya datar.
"Kita ke rumah sakit aja, ya? Gue nggak tega sumpah! Liat muka Lo bonyok kek gini rasanya gue pengen bunuh 'tuh anak!" Ucap Renanda dengan amarah menggebu.
"Bukannya Lo udah patahin tangannya?" Tanya Lana dengan menaikkan sebelas alisnya.
"Iya! Tapi itu masih kurang!" Ucap Renanda dengan wajah kesal yang di imut-imutkan.
"Your head itu kurang." Ucap Lana lalu menatap ponselnya lagi.
"Ckk!" Renanda berdecak lalu ia memalingkan wajahnya pura-pura ngambek.
"Muka Lo gak cocok buat ngambek." Sindir Lana dengan sarkas.
"Ya elah, bukannya di bujuk apa gimana gitu, kek. Malah diledek! Emang bener-bener Lo, ya!?"
"Aneh-aneh aja. Beliin gue batagor, Pin!" Lana menyodorkan uang merah.
"Apa ini? Baru aja Lo nyindir gue, sekarang Lo nyuruh gue. Emang beda, ya temenan sama orang triplek kek Lo!" Ucap Renanda menyambar uang Lana lalu berlari menuju penjual batagor di ujung taman.
'Moga aja Lo cepet sembuh, Pin' batin Lana.
KAMU SEDANG MEMBACA
• 𝐍𝐞𝐞𝐝 𝐞𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢 • (end)
Teen Fiction🚨🚨: Cerita ini hanya karangan semata °PLAGIAT JAUH JAUH ❌ °HASIL PEMIKIRAN SENDRI ✔️ 𝐁𝐲:𝑳𝒊𝒍𝒊𝒏𝒅𝒊𝒂𝒘𝒂𝒏 ° "LANA TOLONG GUE! DIRUMAH GUE ADA PENJAHAT! CEPET DA-" Tut... _____________________ "Bisa-bisa gue temenan sama Lo yang gila. Mau...