Lana telah sampai di rumah satu jam yang lalu dan kini ia tengah berendam di bathtub dengan air beraroma bunga mawar yang segar. Ia tengah memikirkan berbagai hal yang membuat sikap kakaknya berubah. Berbagai teori-teori aneh muncul di benaknya.
Apakah kakaknya itu memiliki kepribadian ganda? Apakah gara-gara Aruna sikap kakaknya berubah? Atau karena menonton fil horor sundel bolong kemarin? Atau parahnya lagi kakaknya itu benar-benar berganti jiwa seperti di komik-komik yang sering ia baca? Hah... Entahlah. Ia terlalu malas berpikir untuk itu.
Karena merasa sudah cukup lama berendam, Lana akhirnya menyudahi kegiatannya itu. Ia lalu berjalan ke bilik mandi lalu membasuh tubuhnya dengan shower. Setelah itu ia melilitkan handuk di kepalanya dan mengenakan bathrobe. Lana lalu berjalan membuka pintu yang langsung membawanya ke walk in closet untuk mengenakan baju.
Setelah beberapa saat berlalu, Lana keluar mengenakan setelan khas rumahan. Yaitu dengan baju tidur lengan panjang bergambar muka sosok artis Korea yang memerankan tokoh Lee Suho di film True Beauty itu. Lana langsung mengeringkan rambutnya menggunakan hairdryer.
Cklak...
"Dek? Lo baru pulang?" Tanya Nio langsung masuk.
"Minimal ketok pintu!" Ucap Lana ketus.
"Sorry. Tadi gue denger dari Bi Way Lo baru pulang, makannya gue kesini. Gue khawatir sama Lo." Ucap Nio lalu merebahkan tubuhnya di kasur Lana.
"Tumben." Ucap Lana sembari menyisir rambutnya.
"Apanya?" Tanya Nio bingung.
"Gak."
Lana berjalan ke arah kasur mengambil ponselnya yang ada di nakas. Lana melihat mata abangnya itu terpejam. Sejenak ia memandangi wajah tampan bak artis Korea idolanya itu. Sesaat, ia baru menyadari bahwa selama ini ia memiliki seorang kakak yang tampan. Tapi kenapa baru sekarang terasa?
Tiba-tiba saja, Nio membuka mata. "Udah puas pandangin muka gue?" Tanya Nio menarik turunkan alisnya.
"Hm." Gumam Lana.
Lana lalu duduk meluruskan kakinya di tepi ranjang dengan punggung yang bersandar di sandaran ranjang. Ia mulai menyalakan ponselnya dan membuka aplikasi biru untuk menonton film anime yang tayang hari ini.
Sedangkan Nio, ia memperhatikan adiknya yang fokus menonton film entah apa yang ia tahu berbahasa Jepang. Ia tersentak saat menyadari ada memar-memar di wajah cantik adiknya itu. Ia berpindah duduk di depan adiknya tepat lalu menyibakkan rambut yang menutupi wajah adiknya itu.
"Ini kenapa?" Tanya Nio dengan wajah khawatir.
"Ditonjok." Ucap Lana acuh.
"Siapa?" Tanya Nio lagi dengan tatapan kilat marah.
"Preman."
"Udah di obatin?" Tanya Nio yang tak mendapatkan jawaban dari Lana.
Nio menghela nafas. "Kenapa nggak di jawab, hm?" Tanya Nio lagi dengan tatapan intens tertuju pada Lana.
Lana menggeleng pelan sembari menunduk. Namun tak berapa lama, terdengar isakan kecil dengan tubuh bergetar seseorang. Lana mendongakkan kepalanya menatap wajah Nio yang telah penuh dengan air mata.
"Eh? Ngapain, bang?" Tanya Lana menangkap wajah Nio.
"Dahar!!" Ucap Nio ketus menatap wajah Nio.
Lana terkekeh pelan melihat ekspresi lucu dari wajah kakaknya itu yang biasanya datar dan dingin. Lana mengusap air mata Nio lalu mengecup kedua mata Nio.
"Gue gak papa. Lo gak usah khawatir." Ucap Lana tersenyum tulus.
"Ngapain dari tadi gak di obatin?" Tanya Nio memegang tangan Lana di pipinya.
"Mandi." Ucap Lana menatap mata Nio.
"Ya udah. Sekarang biar Abang obatin." Ucap Nio lalu melangkah keluar mengambil kotak P3K.
Beberapa saat menunggu, Nio akhirnya datang membawa kotak P3K ditangan kanannya juga segelas susu hangat ditangan kirinya. Ia menaruh susu di nakas lalu membawa kotak P3K ke kasur dan duduk menghadap Lana yang tengah asyik dengan ponselnya.
"Sini!" Suruh Nio yang membuat Lana meletakkan ponselnya di nakas dan bergeser mendekati Nio.
Nio mengambil kapas lalu meneteskan sedikit alkohol kemudian mengusap lembut pada memar diwajah Lana yang nampak biru keunguan. Ia mengobati luka Lana dengan telaten. Sesekali melirik Lana yang fokus melihat matanya hingga tatapan mereka bertubrukan. Nio sengaja menekan sedikit keras luka Lana namun Lana tak berreaksi apapun.
"Eh? Nggak sakit?" Tanya Nio mengernyit heran.
"Gak." Ucap Lana singkat saat Nio selesai mengobati lukanya.
"Udah?" Tanya Lana lalu diangguki Nio.
Nio membereskan kotak P3K seperti semula. Ia lalu menyodorkan segelas susu hangat yang ia buat tadi pada Lana. Lana menerimanya lalu menenggaknya hingga setengah kemudian menggeleng kekenyangan.
"Udah." Ucap Lana menyodorkan gelas berisi susu yang barusan ia minum.
Nio menerima itu dan meminumnya hingga habis lalu ia pergi keluar menyisakan Lana yang menatap aneh Nio. Kakaknya masih waras, kan?
Keesokan paginya, Lana dan Nio tengah sarapan pagi seperti biasanya. Sesudah itu, Lana memasukkan bekal juga sekotak susu beserta air minum ke dalam tasnya lalu berjalan menghampiri Nio yang sudah siap dengan mobil sport hitam miliknya.
Lana memasuki mobil lalu mengenakan sabuk pengaman. Kemudian, mobil berjalan melewati jalanan kota yang mulai padat kendaraan akibat dari mobilitas manusia pada pagi hari.
Beberapa saat kemudian, mereka sampai di parkiran SMA Harum Bangsa yang ramai seperti biasa. Dan kejadian kemarin pun terulang lagi.
★★★★★
"Anak-anak, hari ini para guru akan mengadakan rapat. Jadi, kami memutuskan untuk memulangkan kalian lebih awal dari biasanya. Kalian bisa pulang setelah bel ber—
TRINGGGGGG......
Bel berbunyi nyaring membuat para murid berdesakan keluar kelas. Sang guru menghela nafas lelah melihat kelakuanku murid-muridnya yang semakin hari tak ada perubahan. Ia berjalan keluar diikuti Lana dan Renanda di belakangnya.
Lana dan Renanda pulang bersama karena Nio tadi mengatakan kalau ia ingin menjemput Aruna di taman kanak-kanak. Lana hanya meng-iyakan saja. Toh, masih ada Renanda.
Kebetulan juga hari ini Renanda membawa mobilnya tanpa di jemput sopir. Mereka jadi bisa lebih leluasa bertingkah. Mobil melaju perlahan meninggalkan SMA Harum Bangsa.
"Eh, Lan?" Panggil Renanda menatap Lana.
"Hm?" Gumam Lana menatap Renanda.
"Lo... nanti sore ada waktu gak?" Tanya Renanda nampak ragu.
"Ada."
"Mau jalan gak? Jam 5 sore? Nggak jauh-jauh. Janji!" Ucap Renanda dan diangguki Lana.
Renanda girang bukan main setelah ajakannya di-iyakan oleh Lana. Ia segera melajukan mobilnya dengan lebih cepat menghantarkan Lana ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
• 𝐍𝐞𝐞𝐝 𝐞𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢 • (end)
Teen Fiction🚨🚨: Cerita ini hanya karangan semata °PLAGIAT JAUH JAUH ❌ °HASIL PEMIKIRAN SENDRI ✔️ 𝐁𝐲:𝑳𝒊𝒍𝒊𝒏𝒅𝒊𝒂𝒘𝒂𝒏 ° "LANA TOLONG GUE! DIRUMAH GUE ADA PENJAHAT! CEPET DA-" Tut... _____________________ "Bisa-bisa gue temenan sama Lo yang gila. Mau...