12 : Marah

60.4K 4.5K 318
                                    

Happy Reading

***

Dugh!

Seorang siswa tak sengaja menabrak Lian saat mereka berdua berpapasan di koridor.

Lian berdecak kesal dan menatap siswa itu tajam "Kalau jalan pake mata."

"M-maaf kak" ucapnya kemudian langsung berlari pergi dari hadapan Lian

"....."

Mood Lian hari ini memang sedang sangat buruk. Ia tidak di bangunkan oleh Rei dan lelaki itu pergi ke sekolah tanpa dirinya.

Lian tidak mengerti, kenapa Rei menganggapnya tak ada? Lian sudah berkali kali meminta maaf soal kejadian waktu itu, tapi bukankah Rei terlalu kejam sampai tidak mengajaknya bicara?

Lelaki itu pun masuk ke dalam kelas dan langsung menghampiri seseorang yang telah mengubah moodnya pagi ini.

"Heh! lo beneran ninggalin gue?" ucapnya

"....."

"Sampe kapan lo mau diemin gue kek gini?!"

Rei diam.

Lian menghela nafasnya kasar "Oke fine."

"....."

"Gue tunggu sampai lo buka mulut."

Lian pun langsung pergi dari bangku Rei kemudian menuju bangku Tio dan Gala.

"Gal, tuker tempat" ucapnya

"Eh? Kenapa?"

"Iya tukaran bentar"

Gala menghela nafas kemudian bangkit dari bangkunya.

"Jangan corat coret bangku gue" ucap Gala

"Iya iya"

Lian langsung mendudukkan dirinya di samping Tio.

"Napa lo pindah?" tanya Tio

"Males gue di kacangin mulu sama Rei"

"Kalian berdua masih ribut?"

"Iye"

"....."

Sedangkan di sisi lain, Gala pergi ke bangku Rei dan duduk di samping lelaki itu.

"Lagi kenapa sama Lian?" tanya Gala

Rei menoleh kemudian menggeleng. "Gapapa"

"Gak baik diem-dieman"

"....."

"Lo masih marah karena dia gak mau nganterin lo beli buku waktu itu?"

"Enggak" jawab Rei "Ian sama sekali gak salah soal itu"

"Terus?"

Rei diam. Mana mungkin Ia memberitahu Gala apa sebenarnya alasannya.

Gala menghela nafasnya "Lebih baik lo bilang apa isi hati lo dari pada lo simpen terus"

Bestfriend or Boyfriend? [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang