16 : Mimpi (17+)

84.2K 4.6K 295
                                    

Happy Reading

***

"Ian" panggil Rei sambil menghampiri lelaki itu

Lian yang sedang mengobrol dengan temannya dari kelas sebelah langsung menoleh ke arahnya. "Hm? Kenapa Rei?"

Sedangkan teman Lian langsung pergi dari sana.

"Lo yang ngasih Jihan susu kan?"

"Hah? Enggak"

"Jangan bohong. Ini tulisan siapa?" ucap Rei sambil menunjukkan sticky note yang sempat Ia ambil dari susu itu.

Lian diam. Sial, Ia ketahuan.

"Lo dapet dari mana?" tanya Lian

"Jihan nyamperin gue barusan"

"Tapi ide gue bagus kan?"

Bagus apanya, fikir Rei.

"Jangan ngelakuin hal kaya gitu lagi, gue yang malu."

"Gue cuma mau bantuin lo Rei"

Rei meremas kertas di tangannya dan membuangnya "Gue nggak suka sama dia Ian."

"....."

"Berapa kali harus gue bilang?"

Lian diam.

"Lagian gue gak bakal pernah nulis surat kaya gitu"

Lian memegang kedua pundak Rei "Rei.. kalau lo masih mikir kita berdua punya hubungan, lo sal-"

"Ian!" potong Rei "Stop. Gue gak suka dia."

"....."

"Jadi gak usah ngasih bantuan gak jelas lagi."

Lian menatap Rei serius "Terus? Kalau lo gak suka dia apa alasan lo akhir akhir ini ngediemin gue?"

"....."

"Gara gara masalah lo di kereta itu?"

"Enggak."

"Lo ngediemin gue tanpa alasan?"

Rei mengalihkan pandangannya "Ada yang gak bisa gue bilang, gue juga belum ngerti"

"Berapa lama sih kita temenan Rei?"

"....."

"Lo masih gak mau jadiin gue tempat cerita?"

"....."

"Apa yang gue alamin gue ceritain semua ke elo, tapi sebaliknya lo enggak. Apa lo nganggep gue orang asing?"

Rei diam. Ia bukannya tidak ingin memberitahu Lian, tapi jika Ia beritahu, hubungan mereka berdua akan rusak.

Rei menghela nafasnya "Gue ke kelas sekarang, udah mau bel"

Lian langsung menahan tangan Rei "Selalu aja kaya gini. Lo masih belum ngasih gue jawaban jelas kenapa lo ngediemin gue selama ini"

Bestfriend or Boyfriend? [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang