Prolog

354 76 67
                                    

Seorang gadis baru saja turun dari atas motor bersama seorang cowok yang membonceng nya. Senyum manis tak henti-hentinya terpatri dari wajah gadis itu semenjak menginjakkan kaki di sekolah barunya. Rambut sebahu yang di gerai dengan jepit pita menambahkan kesan manis dan imut pada gadis itu. Padahal gadis itu hanya memakai polesan tipis saja diwajahnya tapi terlihat begitu cantik bagi siapa saja yang melihatnya.

Dia AQILA QUEENZIA panggil saja kila murid baru kelas 10 di SMA Tunas Bangsa.

Sedangkan cowok yang masih setia diatas motor tadi adalah KAREL DEFFANKA kakak dari Aqila queenzia. Keluarga satu-satunya yang dimiliki gadis itu sekarang. Orangtua mereka meninggal dua tahun yang lalu karena kecelakaan.

Jelas rasa kehilangan sampai saat ini masih terus Kila dan Karel rasakan, tapi mau bagaimana pun mereka harus tetap melanjutkan hidup meski tanpa adanya orangtua.

"Belajar yang pinter ya jangan buat masalah ingat ini baru pertama kamu masuk sekolah. " Ucap Karel menasehati Kila.

"Siap kak! " Balas Kila dengan senyum lebar nya.

Karel terkekeh melihat adik kesayangannya yang begitu semangat. Diusap lah rambut Kila dengan sayang.

"Semangat! " Ucap Karel sebelum meninggalkan kecupan di dahi Kila.

"Kak Karel juga harus semangat ya kuliahnya. " Balas Kila.

Karel tersenyum lalu mengangguk. "Iya udah sana masuk kelas nanti keburu bel masuk. " Suruh Karel.

Kila langsung mengambil tangan Karel untuk diciumnya. "Ya udah kalau gitu Kila masuk dulu ya kak, Assalamu'alaikum. "

"Waalaikumsalam." Jawab Karel.

Setelah Kila benar-benar hilang dari pandangannya barulah Karel melajukan motornya menuju kampus.

Saat ini sama seperti Kila, Karel juga merupakan mahasiswa baru dikampusnya hanya saja Karel sudah masuk dari satu minggu yang lalu.

"Aduh." Kila spontan memegang kepalanya saat sebuah bola tepat mengenai kepalanya. Entah bola itu datangnya dari mana Kila tidak tau.

"Ambilin bola gue. "

Seketika gadis itu reflek menoleh kebelakang mendengar suara bas yang dimiliki cowok yang sekarang sudah ada didepannya.

Mata Kila membulat sempurna.
"Sumpah ganteng banget! " Kila menjerit dalam hati.

"Ambil." Cowok itu bersuara lagi reflek Kila mengerjapkan matanya beberapa kali, bisa-bisa nya ia malah terpana oleh cowok yang berada didepannya.

"Ah..ini bola punya kamu? " Kila mengambil bola yang tergeletak di dekat kakinya kemudian memberikan kepada cowok itu.

"Hmm." Dehem cowok itu sembari mengambil bola yang berada ditangan gadis itu. Tanpa mengucap maaf atau terimakasih cowok itu langsung pergi begitu saja meninggalkan nya.

"Kok aku nggak marah sih sama cowok itu? Malah mau-mau aja lagi pas dia nyuruh aku buat ngambil bolanya? ck..ck." Kila merutuki kebodohannya.

Kila menghela nafas panjang sebelum melanjutkan jalannya menuju kelas yang akan ia tempati.

°°°

Cowok dengan tag nama DEWANGGA APRIANSYA P itu berlari kecil
untuk mengambil bola yang ditendang nya saat dilapangan tadi. Seketika langkah kakinya memelan saat bola yang dicarinya berada di dekat seorang gadis.

"Ambilin bola gue. "

Cowok itu mengerutkan dahinya saat gadis itu menoleh padanya.
Melihat tidak ada respon dari gadis yang ada didepannya membuat Dewa mendengus.

"Ambil." Dewa mengulangi perkataan nya.

"Ah.. Ini bola punya kamu? "

"Hmm." Dewa berdehem kemudian mengambil bola yang ada ditangan gadis itu sebelum melenggang pergi meninggalkan gadis itu tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Jangan heran! Ini memang sifat Dewangga Apriansya Pratama anak dari pemilik sekolah ini. Cuek, dingin dan cool dan jangan lupakan bahwa Dewa sangatlah tampan. Tapi sangat disayangkan sampai saat ini cowok itu masih jomblo. JOMBLO?! Iya jomblo. Bukan karena tidak laku, bahkan hampir semua siswi menyukainya. Tapi memang Dewa yang tidak mau, katanya ribet berurusan dengan makhluk yang namanya cewek. SINTING memang!

°°°

Hai para readers jangan lupa tinggalkan jejak ya setelah membaca...

See you...

AQILA DEWANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang