Dewa mengacak rambutnya kasar, cowok itu sudah 2 jam berkeliling di sekitaran taman mencari keberadaan Salsa tapi tak kunjung ketemu juga. Sial! ini semua salahnya. Andai saja Dewa tidak lalai pasti sekarang Salsa tidak mungkin hilang. Bagaimana jika kedua orang tuanya tahu, jelas Dewa pasti kena marah besar.
Dewa mengela nafas panjang, padahal tadi Dewa hanya pergi sebentar untuk membelikan es krim untuk Salsa. Tapi sialnya saat Dewa akan kembali menghampiri Salsa tiba-tiba saja Alisha datang menghalangi jalannya. Mengingat Alisha membuat Dewa jadi geram sendiri, entah dari mana cewek itu muncul.
"SALSA!" teriak Dewa. Kini sudah menunjukkan pukul 11 siang dan matahari lagi terik-teriknya tapi tidak membuat Dewa berhenti untuk mencari keberadaan Salsa.
"Permisi mas, mbak. Apa kalian pernah lihat anak ini?" tanya Dewa kepada dua sejoli yang sedang berpadu kasih sambil menunjukkan sebuah foto di handphonenya. Bukan maksud Dewa menggangu, hanya saja ini keadaan mendesak.
Kedua sejoli itu menggeleng. "Nggak lihat mas." jawab keduanya.
"Mas sama mbaknya yakin? Coba di lihat sekali lagi." kata Dewa.
"Nggak mas. Kami nggak lihat!" jawab mas-masnya mulai kesal. "Pergi mas! Jangan ganggu pacaran kami!" lanjutnnnya.
Dewa yang merasa di usir pun akhirnya memilih pergi. "Ya Allah dek, kamu dimana?" Dewa meraup wajahnya kasar. Saat akan bertanya kembali kepada pengunjung taman tiba-tiba handphone Dewa berdering.
Bang Karel is calling
"Hallo bang. Kenapa?" tanya Dewa.
"Ha... hallo." jawab seseorang di sebrang sana.
Dewa mengernyitkan dahinya, kenapa suara perempuan yang menjawabnya. Tapi detik berikutnya sepertinya ia tahu suara itu.
"Kila?" tanya Dewa.
"Iy... iya kak. Ini Kila." jawab kila.
Dewa kembali di buat mengernyit saat suara di sebrang sana terlihat gugup.
"Kenapa?" tanya Dewa.
"Emm...itu kak, Kila mau kasih tahu kalau Salsa ada di rumah Kila sekarang." jelas Kila.
"Adik gue kenapa bisa di rumah lo?" tanya Dewa, jujur saja ia sangat terkejut dan senang sekaligus. Setidaknya Salsa tidak bersama orang jahat.
"Ceritanya panjang kak, mending kak Dewa jemput Salsa ke rumah Kila sekarang. Nanti Kila jelasin."
"Oke. Share lock alamat rumah lo."
"Iya kak."
Tutt...
Panggilan telepon di matikan Dewa secara sepihak.
°°°
Kini Karel dan keempat gadis yang tak lain adalah Kila, Nisa, Manda dan Bella sedang asik bermain bersama Salsa di ruang tamu. Lebih tepatnya Karel dan Salsa lah yang bermain sedangan keempat gadis itu hanya memperhatikan keduanya, sambil sesekali terkekeh melihat tingkah lucu Salsa.
Karel menggigit pipi gembul Salsa sangking gemasnya, karena sedari tadi anak itu berceloteh ria menceritakan kartun kesayangannya DORAEMON. Lalala aku sayang sekali doraemon. Malah nyanyi thor!
"Huwaaaa" Salsa menangis kejer, pipinya sudah ternodai oleh Karel. Salsa tidak terima lantas balas menggigit pipi Karel juga. Mata Karel melotot tak menyangka Salsa membalas perbuatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQILA DEWANGGA
Teen Fiction"Aduh." Kila spontan memegang kepalanya saat sebuah bola tepat mengenai kepalanya. Entah bola itu datangnya dari mana Kila tidak tau. "Ambilin bola gue. " Seketika gadis itu reflek menoleh kebelakang mendengar suara bas yang dimiliki cowok yang se...