"Katanya yang disana kurang besar!"
Manda dan Bella yang hendak mamasuki kelas reflek menghentikan langkahnya, saat Elvaro dengan kurang ajarnya menunjuk ke arah Bella.
"APANYA?!" teriak Arjuna dan Stepano.
"Pengorbanan nya." jawab Elvaro.
"Perhatian nya." sahut Arjuna dan Stepano.
"Dan semua, mua, mua, mua, mua, mua, mua, mua, mua, mua, muaaa." lanjut Elvaro. Cowok itu kemudian mengakhiri konten tiktok nya sambil cekikikan.
"Sinting lo pada!" ujar Bella
"Sinting kenapa sih? Kan cuma buat konten doang, Bel." kata Elvaro. "Jangan-jangan lo juga mau ikutan ya?" tanya Elvaro.
"Najis!"
"Jangan muna deh, Bel. Gue pernah tuh lihat lo main tiktok di depan rumah, mana pargoy lagi." Elvaro tertawa mengingatnya.
"Anjay seriusan lo?!" tanya Stepano tak percaya.
"Heum, gue lihat dengan mata kepala gue sendiri." jawab Elvaro.
"Heh jangan ngadi-ngadi lo!" Bella menatap Elvaro garang. Jiwa bar-barnya yang sudah ia kubur kembali bangkit hanya karena perkataan Elvaro.
"Lo mau bukti, Bel?" Elvaro menaikan alis sebelah. "Gue ada loh video lo pargoy." lanjutnya.
"Kok bisa?! Perasaan nggak pernah gue post deh." ngegas Bella.
"Bisa dong! Apasih yang nggak Elvaro bisa." kata Elvaro sambil cengengesan.
"Jangan bilang lo diem-diem videoin gue ya?!" tuding Bella.
"Hehe." Elvaro menyengir.
Mata Bella membulat sempurna mendapat respon Elvaro yang hanya menyengir tanpa ada rasa bersalah.
"IHHH ELVARO MESUM!" teriak Bella.
"Heh Bel, jangan teriak-teriak dong! Nanti yang lain mikir kalau gue nggak bener." kata Elvaro.
"EMANG LO NGGAK BENER!" bukan! Itu bukan suara Bella. Tapi suara Arjuna dan Stepano yang sudah ngakak melihat kegarangan Bella, seolah siap menerkam Elvaro saat ini juga.
"Nah temen lo aja pada tahu kalau lo nggak bener!" kata Bella.
"Kampret!" umpat Elvaro.
"Lo ngatain gue kampret, hah?!" mata Bella melotot. "Emang harus di kasih pelajaran nih anak." lanjutnya menggebu-gebu. Bella mengambil buku paket kimia yang ada di atas meja, memukulkan nya pada Elvaro. Kalian tahu kan tebalnya buku itu seperti apa?
Bak! Buk! Bak! Buk!
Bukannya menolong Elvaro, Arjuna dan Stepano malah tertawa paling kencang. Devinisi teman nggak ada akhlak memang!
"Sakitt oy!" teriak Elvaro. "Ampun Bel! Yang gue katain kampret bukan lo sumpah! Tapi Arjuna sama Stepano." ujar Elvaro.
"Bohong tuh, Bel!" kompor Arjuna.
"Emang ngatain lo tadi, Bel. Hajar teros!" Stepano ikutan menyaut.
"Kalian kalau nggak ada niat bantuin mending diem deh!" semprot Elvaro.
Bak! Buk! Bak! Buk!
Pada akhirnya, Elvaro hanya bisa pasrah menerima pukulan dari Bella sampai bel pelajaran pertama berbunyi. Tulang Elvaro rasanya remuk semua, gadis itu memang titisan setan! Salah Elvaro sendiri sih, ngapain bangunin macan yang sedang tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
AQILA DEWANGGA
Teen Fiction"Aduh." Kila spontan memegang kepalanya saat sebuah bola tepat mengenai kepalanya. Entah bola itu datangnya dari mana Kila tidak tau. "Ambilin bola gue. " Seketika gadis itu reflek menoleh kebelakang mendengar suara bas yang dimiliki cowok yang se...