Bab 9. Staycation??

542 16 2
                                    

Mana yang harus kau pilih?
Bertahan dengan dia yang menerima dirimu apa adanya dan mencintai mu dengan tulus atau mempertahankan orang yang kau cintai tapi tak bisa kau gapai??

Bulan Juni...

Lebaran sudah usai dan aku kembali masuk ke kampus. Hubungan ku dengan Biwa baik baik saja. Aku dan Bunga juga tetap berkomunikasian tapi tidak sering. Lebaran tahun ini aku juga tidak pulang ke kampung halaman. Biwa juga. Apalagi Biwa memang sudah di Jakarta. Tidak banyak keluarga yang berada di kampungnya. Saat hari lebaran kemarin kami tidak sempat saling berkunjung. Tapi setelah hari ke-2 Biwa baru bisa main ke rumah ku. Ia membawakan parcel buah ke rumah ku.

Dan saat lebaran...

"Assalamualaikum" Suara Biwa terdengar di luar sambil mengetuk pintu.

"Wa'alaikumsalam" Jawab ku sambil membukakan pintu untuk Biwa.

Ku suruh Biwa masuk, dan ia mulai menyalami aku dan juga mamah ku. Kebetulan ayah ku baru saja pergi ke luar. Jadi di rumah hanya ada aku, mamah ku dan adik perempuan ku.

"Sini Biwa masuk" Ucap mamah ku mempersilahkan Biwa masuk dan duduk.

"Iya mah makasih. Sebelumnya minal aidzin walfaidzin ya mah. Maafin Biwa kalo ada salah kata atau sikap ke mamah dan keluarga" Ucap Biwa sambil mencium tangan mamah ku.

"Sama sama Biwa mamah juga yaa mohon maaf, salam buat keluarga juga yaa. Ini kamu sendiri kesini?" Tanya mamah ku.

"Iya mah Biwa kesini sendiri tuh naik motor" Jawab Biwa sambil menunjuk motornya di luar.

"Biw.. Mau minum es nggak?" Ucap ku menawarkan minuman untuknya.

"Boleh Sii hehe" Jawab Biwa.

Aku segera ke dapur untuk menyiapkan kekasih ku yang cantik itu minuman. Dia mengenakan hijab, menambah kecantikan dan kelembutan dalam dirinya. Aku sampai tidak sanggup berkata-kata mengagumi dirinya begitu menawan pagi ini. Setelah minuman siap aku segera kembali ke depan menemui Biwa. Setelah mengobrol sebentar aku mengajak Biwa keluar untuk berjalan-jalan.
Hari lebaran sudah terlewat hampir seminggu. Aku sedang ada rencana untuk pergi staycation dengan Bunga. Tapi entah kenapa aku merasa sesak di dada jika ku pikirkan lagi rencana ku. Apa karena yang seharusnya ku ajak pergi adalah Biwa ya? Setelah ku pikir pikir sepanjang hari di kampus, aku merasa akan sangat bersalah dengan Biwa jika dia tau aku akan staycation dengan Bunga. Karena ku pikir pergi dengannya tempo hari saja sudah membuat ku merasa sangat bersalah. Akhirnya sembari aku menelusuri hotel daerah Bogor. Aku memutuskan untuk mengajak Biwa. Walaupun aku tak yakin dia bisa atau tidak ku ajak staycation. Karena ini kali pertamanya aku akan pergi bersama Biwa ke luar kota. Ya walaupun hanya Bogor.

Di chat..

"Sayang.."
"Apa sayang?"
"Ke bogor yuk"
"Ngapain yang?"
"Staycation. Mau nggak?"
"Emang dimananya yang?"
"Ini aku udah nyari² ada deket puncak, deket taman safari, kalo nggak deket mall Botani yang. Ini ku kirimin gambarnya"
"Picture"
"Picture"
"Picture"
"Picture"
"Tuh yang pilih mau yang mana"
"Yang ini kayaknya bagus yang"
"Iya emang. Ada bathupnya sayang. Ini deket gunung mas, curug, taman safari. Nanti sayang pilih aja mau kemana"
"Emang berapa yang itu?"
"Ini harganya"
"Tapi aku nggak tau bisa pergi apa nggak yang :("
"Yahhh kok gituu. Apa perlu aku yang minta izin?"
"Gausah yang gapapa. Entar aku diem2 deh"
"Tapi beneran bisa? Aku rencananya booking besok kok. Kamu nggak sibuk juga kan? Kalo nggak, kita izin libur. Beda kampus ini kita kan sayang"
"Iya yang yaudah ntar ku kabarin lagi"
"Oke sayang kuu. Ntar kabarin aku yaa. Semoga bisa. Aku pengen banget ke luar kota sama kamu yang, kita cobain suasana yang beda ya kan"
"Iya sayang semoga bisa yaa"

TAK INGIN BERAKHIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang