Pagi harinya...
Biwa masih tertidur lelap. Maka ku raih tangan kanannya agar memeluk ku. Ku rapatkan tubuh ku. Dan ku arahkan kepalanya ke dada ku. Ku berikan ia rasa nyaman. Ku biarkan ia tidur sampai ia terbangun nanti. Dan aku tak kan membangunkannya. Namun rasanya tidak tahan untuk tak menciuminya. Perlahan ku kecup keningnya sangat lama. Ku kecup pipi kanannya, bagian hidungnya, dan terakhir bibir mungil dan tipisnya itu. Namun ternyata kecupan ku di balas olehnya. Ia mencium ku, maka ku lumat bibirnya dengan perlahan. Dan kini tangannya sudah berada di wajah ku, ia meraih wajah ku dan membalas ciuman ku dengan penuh gairah. Pagi ini cukup berkeringat karna kami bermain di kasur dengan berbagai gaya. Setelah selesai pun, aku memeluknya kembali dengan erat. Dan kami bersiap untuk mandi, karna badan sudah lengket. Padahal hari itu Biwa juga masih haid. Dan jadilah seprai yang kami tiduri menjadi ada bercak merahnya.
"Yanggg iihh tuh kan spreinya ada bercak merahnya tuh" Ucap ku sambil menunjuk ke bagian sprei yang terkena noda merah tersebut.
"Yah terus gimana yang? Di marahin nggak nanti? Apa suruh denda?" Tanya Biwa panik.
"Duuhhh.. Aku nggak tau. Semoga sih enggak di marahin yaa. Kalo emang suruh denda yaudah deh nggapapa" Jawab ku agak lemas.
"Ish kamu sih di bilang aku masih haid, gas terus aja hahaha"
"Abis nggak tahan yang" Ucap ku sambil mencubit pipi Biwa pelan.
"Nakal banget Sisi 1 ini"
"Yaudah biarin ntar di tutupin aja hahaha"
"Yaudah deh aku mandi dulu"
"Iihhh nggak ngajak. Aku mau ikuuttt sayanggg"
"Yaudah ayok buruan"
Biwa berjalan masuk ke kamar mandi, dan aku menyusul di belakangnya sambil memeluknya dari belakang. Ku nyalakan keran air untuk mengisi bath up Dan setelah selesai ku ajak dia masuk di bath up bersamaan. Ku biarkan air yang mengalir mengisi bath up kami. Kali ini Biwa duduk di depan berhadapan dengan ku. Namun kami tidak lama berada di sana. Karena kami juga sudah lapar. Bermain di atas ranjang sudah cukup menguras tenaga. Setelah selesai mandi dan berganti pakaian ku tawarkan Biwa ingin makan apa pagi ini.
"Sayang mau mam apa?" Tanya ku pada Biwa.
"Apa aja yang"
"Jangan apa aja. Aku kasih pilihan nih. Nasi padang, bubur, ada juga mie"
"Apa aja nggapapa"
"Yaudah nasi padang ya yang?"
"Iya yaudah nasi padang aja" Jawab Biwa
"Kamu mau pake rendang apa ayam bakar?"
"Rendang sayang"
"Yaudah aku ayam bakar yaa. Biar bisa saling nyobain. Oiya minumnya yang anget aja sayang ya" Ucap ku.
"Iya sayang terserah kamu"
Setelah beberapa saat makanan datang, dan kami makan. Walaupun ada beberapa pesanan yang tidak sesuai, tapi tidak apa apa. Aku masih bisa mentoleransinya. Namun hari ini aku bingung mengajak Biwa kemana. Aku mencari-cari tempat wisata sekitar hotel kami, sekalian check out agar tidak bolak balik. Ku cari setinasi yang tidak terlalu jauh. Dan aku menemukan wisata terdekat ada curug 7 putri. Dan ku lihat segala kemungkinan untuk menuju kesana. Terjangkau dan cukup aman untuk bawaan kami juga. Aku bersiap merapikan semua barang bawaan. Dan ku letakan handphone ku di meja.
"Sayang kirimin foto foto yang kemarin dong" Ucap Biwa.
"Yaudah sayang tuh kirim aja. Aku sambil beres beres dulu ya" Jawab ku sambil mengambil baju baju kotor untuk ku pisahkan dari dalam tas.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK INGIN BERAKHIR
Dla nastolatkówCerita ini sudah ku mulai. Ini tentang aku, Asiyah Haura. Aku tau akhirnya seperti apa, namun aku tetap ingin berjalan bersamanya. Dengan segenap hati ku, dengan segala asa ku. Di mulai dengan aku Si Extrovert Asiyah (Sisi) yang akhirnya memilih ci...