Kamar Hyunsuk.
Toktoktok...
"Masuk.." suruh hyunsuk pada yang mengetuk pintu. Pemuda yang mengetuk pintu kamar hyunsuk itu pun masuk dan langsung duduk di sisi ranjang hyunsuk, menatap si empunya kamar yang sedang asik dengan laptopnya di meja belajar.
"Hyung.. " panggilnya.
"Hm?"
"Apa lo gak kesel sama junkyu hyung? Gue kesel sama junkyu hyung..."
Hyunsuk pun langsung menoleh dan mendapati jeongwoo, yang biasanya periang selalu tertawa atau membuat orang lain tertawa, duduk terkulai dengan wajah yang murung.
"Loh, woo? Kenapa? Kalian bukannya deket banget ya?" hyunsuk langsung menggeser kursinya untuk duduk lebih dekat dengan jeongwoo.
"Justru itu..."
"Whyy??"
"Haruto macarin gue cuma supaya dia bisa deket sama junkyu hyung doang.. Itu kenapa dia selalu toxic sama gue, hyung..."
"Tunggu..tunggu.. apa lo ada buktinya? hm? Gak boleh asal main tuduh kayak gitu, woo.."
"Hyung.. kemaren waktu nonton aja mreka gandengan tangan.. dan gue juga sempet baca chat an mereka yang isinya kayak orang pdktan.. dan lagi.. gue udah sering liat haruto diem - diem pergi ke kamar junkyu hyung tiap malem. Kurang bukti apa lagi, hyung?" jelas jeongwoo lalu ia menghela nafas sesaat sebelum melanjutkan.
"Dan yang bikin gue tambah marah adalah... kenapa junkyu hyung gak nolak? Gue pikir junkyu hyung sahabat gue.. dia tau kalo haruto itu pacar gue.. tapi kenapa dia nerima - nerima aja haruto deketin dia..?" sambung jeongwoo.
"Woo.. coba nanti diomongin baik - baik dulu.. tanyain baik - baik... jangan ribut kayak gini, okay? Selesaiin masalahnya dengan kepala dingin.." Hyunsuk mencoba menenangkan jeongwoo.
"Lo sendiri? Apa lo gak ada ngerasa aneh sama jihoon hyung?"
"Aneh? Aneh gimana?"
"Ya.. kenapa dia begitu nge benci.. haruto?"
"Dia gak benci sama haruto.. dia kesel aja karena takut gue deket lagi sama haruto, woo. Lo tau sendiri kan dia mantan gue.."
"Tapi hyung... dia tuh juga natap kesel pas haruto gandeng tangan junkyu hyung semalem.."
"Mungkin karna dia gak suka aja.. kan haruto pacar lo, kenapa gandeng tangan cowok lain.. gitu.."
"Enggak hyung....! Gue tuh sering liat jihoon hyung tuh bener - bener protektif banget ke junkyu hyung! Pokoknya beda aja gitu.. kayak bukan ke temen. Tatapannya aja beda. Dan semalem.. pas lo lagi di kamar doyoung hyung.. kan yoshi hyung mau gendong junkyu hyung ke kamar.. nah jihoon hyung tuh langsung nge interupsi gitu dan dengan alasan mashiho hyung jealous, dia langsung ngambil alih dan gendong junkyu hyung ke kamarnya. Apa lo gak cemburu, hyung?"
Hyunsuk menghela nafasnya berat. Ia sebenarnya juga merasakan hal itu. Tapi selama ini dia selalu memendamnya dan berusaha berpikir positif. Tapi mendengar penuturan jeongwoo barusan.. hatinya benar - benar sakit dan semakin merasa kalau dugaannya itu benar.
"Entahlah, woo. Intinya masalah kayak gini harus diselesaikan baik - baik. Kita harus tau juga cerita dari sudut pandang mereka. Kita gak bisa main ngambil kesimpulan begitu aja. Sekarang lo tenangin diri lo dulu, okay?" Ujar hyunsuk yang mendapat anggukan kepala dari jeongwoo. Hyunsuk pun langsung mengusak kepala teman yang sudah seperti adiknya sendiri itu. Ia sedikit bersyukur karena walaupun jeongwoo termasuk yang paling muda kedua, tapi jeongwoo mampu berpikir dan bersikap dewasa dan dia juga penurut.
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Di Kamar Junghwan.
Haruto yang sedang tidak ada kelas hari ini merasa sangat bosan dan bingung ingin melakukan apa. Jadi ia memutuskan untuk pergi ke kamar junghwan dan mengajaknya bermain ps.
"Wan.. maen ps yokk.." Ajak haruto pada junghwan yang asik rebahan sambil bermain ponselnya.
"Maen sendiri aja hyung.. lagi gak mood main ps" tolak junghwan dengan tidak sedikit pun mengalihkan pandangannya dari ponselnya.
"Ayolaahhhh... klo lo menang gue traktir deh.. terserah lo beli makanan apa aja.. gue beliin.." bujuk haruto yang tentunya langsung membuat junghwan semangat dan bangkit dari acara rebahannya. Junghwan pun dengan riangnya menyiapkan peralatan bermain ps nya itu.
"Giliran makanan aja lu langsung semangat.." Ledek haruto.
"Hehe.. namanya juga manusia hyung.. manusia kan butuh makan untuk bertahan hidup"
"Terserah lu dah.." Haruto hanya menggelengkan kepalanya lalu duduk di karpet dan mengambil salah satu stick console nya.
Haruto dan junghwan pun memulai permainannya. Keduanya terlihat sangat fokus pada permainan. Terkadang haruto bahkan mengumpat dan berkata kasar ketika ia hampir saja dikalahkan oleh junghwan. Cukup lama mereka bermain ps, hingga akhirnya junghwan lah yang memenangkan permainannya.
"Yessss!!! Traktir ya hyung.. sesuai perjanjian..!!" Ujar junghwan senang.
"Mo di traktir ape? Nih pesen sendiri.." Haruto pun melemparkan ponselnya pada junghwan agar junghwan memesan sendiri makanan apa yang ingin dia beli.
Junghwan tentunya dengan senang hati mengambil ponsel haruto dan langsung memilih - milih makanan apa yang membuatnya tergiur.
"Wan.. gue mo nanya.." ujar haruto tiba - tiba.
"Hm? Mo nanya apa? Tanya aja.. biasanya juga gitu.. ngapain bilang - bilang dulu klo mo nanya" sahut junghwan tentu tanpa mengalihkan fokusnya pada pilihan menu makanan di ponsel haruto.
"Lo pernah gak sih? Kan lo punya pacar.. tapi hati lo tuh gak sepenuhnya buat pacar lo.. dan lo malah suka sama orang lain.. terlebih lagi orang yang lo suka itu adalah temen deketnya pacar lo sendiri. Kalo lo di posisi itu.. apa yang bakal lo lakuin?"
"Hyung..."
"Hm?"
"Kalo boleh jujur... itu yang lagi gue rasain sekarang.."
TBC
Don't forget to vote, comment, and follow. Thank u^^
Tiktok: @Sinballalagattaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Obstacles {END}
FanficCinta membingungkan antara Hyunsuk, Jihoon, Yoshi, Junkyu, Mashiho, Jaehyuk, Asahi, Yedam, Doyoung, Haruto, Jeongwoo, dan Junghwan. Bukannya bersemi, malah bersegi.... Follow us on TikTok @Sinballalagattaa