Kamar Yedam.
Yedam POV on
Gue baru aja selesai mandi dan masuk ke kamar gue. Niatnya gue mau nyari kaos gue yang lupa gue bawa tadi. Iya.. sekarang gue cuma pake celana pendek doang tanpa atasan karna gue lupa bawa kaos sebelum mandi tadi. Tapi, pas gue lagi asik nyari baju, tiba - tiba aja ada lengan besar yang melingkar di pinggang gue. Dia juga ngangkat gue dan naro gue di kasur, dan setelah itu dia ikut rebahan dan ngusel - uselin wajahnya di leher gue.
"Gue mau tidur sama lo malem ini. Cuma lo yang bisa nenangin gue" udah gue duga, pelakunya ini pasti jeongwoo.
"Ya tapi gue pake baju dulu, park jeongwoo!" Kata gue sambil berusaha ngelepasin diri dari pelukan jeongwoo dan ngejauhin badan dia. Tapi usaha gue sia - sia. Jeongwoo malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Gak usah.. tidur aja. Gue udah ngantuk, hyung.. kalo kelamaan nanti ngantuk gue ilang!" akhirnya gue pun nyerah dan memilih untuk narik selimut buat nyelimutin badan gue dan juga jeongwoo. Tangan gue juga tergerak untuk ngelus lembut kepala jeongwoo, yang kini berada di dada gue. Ya, jeongwoo tiduran dan jadiin dada gue sebagai bantal tidurnya.
Gue pikir dia udah tertidur nyenyak. Tapi tiba - tiba..
"Hyung.. detak jantung lo kenceng banget.."
Sial.
Yedam POV off
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Toktoktok...
"Siapa?" tanya jihoon yang sedang memakai kaosnya.
"Aku, bby" sahut hyunsuk dari luar. Jihoon langsung melangkah ke arah pintu, membuka kuncinya, dan membukakan pintu untuk kekasihnya itu. Hyunsuk pun masuk dan duduk di pinggir ranjang empuk jihoon.
"Ada yang mau aku tanyain..." ucap hyunsuk dengan tatapan serius. Jihoon yang tadinya sudah maju beberapa langkah, kembali ke pintu kamar untuk menguncinya, lalu ia berjalan ke arah hyunsuk dan duduk di sisi nya, menghadap ke kekasihnya tersebut.
"Kenapa? Ada apa? Hm?" tanya jihoon lembut seraya mengelus surai hyunsuk.
"Tapi kamu jawab jujur.. aku gak akan marah... dan....
Jangan marah" sebenarnya hyunsuk takut kalau jihoon akan marah padanya jika ia menanyakan hal ini. Tapi ia sangat ingin meluruskan semuanya secepatnya agar tidak ada kesalah pahaman lagi.
"Iya.. janji... mau nanya apa, hm?" Jawab jihoon yang masih setia mengelus surai kekasih mungilnya itu.
"mmm... k-k..kkamu.. apa ada.. perasaan lebih.. ke junkyu?" tanya hyunsuk sambil memainkan jarinya dan dengan takut - takut menatap jihoon. Mendengar pertanyaan itu, jihoon seketika terkejut dan berhenti mengelus surai hyunsuk. Ia juga langsung mengubah posisi duduknya menjadi menghadap depan dan membuang mukanya.
"Hoon.. jawab aku.." kini giliran hyunsuk yang memutar duduknya menjadi menghadap jihoon dan menggenggam lengan kekar milik kekasihnya itu. Jihoon menghela nafas beratnya sebelum menjawab hyunsuk.
"hhh... maaf" jihoon tertunduk.
"Jadi bener? Kamu punya perasaan lebih dari temen ke junkyu?"
"Aku takut, by. Aku takut kamu akan balik lagi ke haruto.. karna... hhhh... aku pikir... aku cuma pelarian kamu doang. Inget kan awal - awal kita jadian? Kamu masih sering banget mikirin haruto. Kalian putus secara gak baik - baik.. dan haruto yang mutusin secara sepihak. Aku takut kamu masih ada perasaan buat dia, dan kamu bisa ninggalin aku kapan aja.." Jihoon mendongakkan kepalanya, menatap ke langit - langit kamar, menerawang dan memutar kembali ingatan masa lalunya.
"Dan dulu.. aku sama yoshi sebenernya bersaing buat dapetin junkyu. Tapi pas itu, junkyu pernah gak sengaja keceplosan bilang kalo dia sukanya sama haruto. Saat itu haruto masih pacaran sama kamu, by. Dan tentu pas itu aku kesel bukan main sama haruto. Yoshi pun langsung mundur dan lebih memilih move on ke mashiho. Gak lama setelah itu, aku denger kalo kalian ribut. Kamu nangkep basah haruto lagi meluk jeongwoo dari belakang pas di dapur. Dan dia langsung mutusin kamu gitu aja dan pergi ninggalin kamu. Detik itu juga, aku bener - bener benci sama haruto. Sejak saat itu kamu jadi lebih banyak murung, lebih banyak diem. Aku gak bisa ngeliat kamu kayak gitu. Jadi aku selalu dateng nenangin kamu dan karena itu kita jadi semakin deket. Dan aku mulai naruh perasaan ke kamu. Aku janji akan sembuhin luka kamu dan jadi sosok yang lebih baik dari haruto. Tapi dulu kamu selalu inget dia. Apapun yang kita lakuin, itu selalu mengingatkan kamu sama dia. Apalagi semakin kesini hubungan kalian keliatan membaik. Kalian mulai bicara dan berinteraksi lagi. Aku takut, by. Makanya perasaan aku ke junkyu mulai tumbuh lagi.. Karna.. aku ragu sama kamu..."
Hyunsuk menghela nafasnya. Ada sedikit rasa sakit di dadanya saat mendengar pengakuan jihoon. Tetapi, ini semua bukan sepenuhnya salah jihoon.
"Maaf kalo aku banyak nyebut - nyebut haruto dulu. Maaf kalo aku bikin kamu ragu. Tapi satu hal yang perlu kamu tau. Kamu udah berhasil nyembuhin luka hati aku, by. Kamu udah berhasil bikin aku jatuh cinta sama kamu sepenuhnya.." ujar hyunsuk sembari mengusap lengan kekar jihoon dengan ibu jarinya.
"Maafin aku.. gak seharusnya aku ngeraguin kamu.. gak seharusnya aku nyimpen perasaan buat orang lain di saat aku jelas - jelas udah punya pasangan.." lirih jihoon sambil kembali tertunduk.
"Sekarang.. Haruto udah sama junkyu.. Jangan nge raguin satu sama lain lagi, okay?" kata hyunsuk sembari menatap jihoon dan tersenyum manis. Melihat senyuman manis kekasihnya, jihoon pun ikut mengulas senyum. Ia juga langsung memeluk hyunsuk erat.
"I love you, bby" gumam jihoon.
"I love you too"
"Sleep with me tonight"
TBC
Don't forget to vote, comment, and follow. Thank u^^
Tiktok: @Sinballalagattaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Obstacles {END}
FanficCinta membingungkan antara Hyunsuk, Jihoon, Yoshi, Junkyu, Mashiho, Jaehyuk, Asahi, Yedam, Doyoung, Haruto, Jeongwoo, dan Junghwan. Bukannya bersemi, malah bersegi.... Follow us on TikTok @Sinballalagattaa