Gojo dan (Name) baru saja tiba di pekarangan rumah yang berada di pinggiran kota Tokyo. Kedatangan mereka berdua juga disambut oleh kedua orang tua (Name).
"Suguru mana? Kenapa dia gak ikut? Apa dia baik-baik aja selama ini?" tanya sang ibu dengan wajah sedih.
(Name) menunduk bingung harus menjawab apa. Ibu nya saat ini sedang jatuh sakit karena menunggu kedatangan anak-anaknya sedangkan sang Ayah tetap bersikeras tidak mau menyambut kedatangan Suguru.
Sikap ayahnya yang terlalu keras dan egois membuat Suguru akhirnya memberontak. Suguru tidak membenci kedua orang tuanya hanya saja ia lebih memilih untuk keluar dari lingkungan keluarga yang kuno menurutnya.
"Nii-chan baik-baik aja kok.. Kaa-san jangan khawatir sebentar lagi juga Nii-chan bakal lulus dan mungkin akan mencari kerjaan" jelas (Name).
Gojo melirik kearah (Name) yang berada disampingnya. Wajah gadis itu nampak sedih, Gojo paham. (Name) pasti rindu tinggal bersama kedua orang tuanya lagi akan tetapi ia tidak bisa meninggalkan sang kakak sendirian.
"Jadi kedatangan kalian kesini ngapain? Apa kalian berniat meminta restu dariku?" tanya Ayah (Name) tegas.
(Name) membelalakkan matanya, ia menoleh kearah Gojo bersamaan dengan pria itu juga ikut menoleh jadilah mereka saling tatap bingung satu sama lain.
"B-bukan begitu-"
"Iya aku mau minta restu!" potong Gojo membuat (Name) mematung seketika.
"Gojo-san apa maksudnya?!" geram (Name), Gojo menoleh sekilas sebelum kembali menatap Ayah (Name).
"Tidak perlu khawatir soal kehidupan kedua anakmu. Aku sendiri yang akan menjamin kehidupan mereka terutama (Name). Aku sendiri yang akan menjaga (Name)!" ungkap Gojo serius.
Ibu (Name) semakin berkaca-kaca menatap Gojo. Ia tidak menyangka bahwa Gojo akan mengatakan hal itu, padahal seingatnya dulu Gojo hanyalah teman bagi kedua anaknya itu.
"Sombong juga ya kau mengatakan hal itu padaku, Satoru! Selama ini kan kau kaya karena menggunakan harta orang tuamu, kalau kau diusir dari rumah mungkin nasibmu kurang lebih seperti Suguru yang sekarang!" sindir Ayah (Name).
"Tou-san berhenti bicara kaya gitu! Jangan libatin Gojo-san dalam amarahmu! Dia selama ini baik pada kami! Ini juga alasan aku dan Nii-chan keluar dari rumah! Sampai kapan Tou-san terus-menerus bersikap begini?!" sentak (Name) yang udah muak.
"Kedatanganku kesini karena aku rindu Kaa-san! Aku tau Kaa-san selalu menyuruh orang lain secara diam-diam untuk mengetahui kabar kami! Nii-chan juga sebenarnya rindu dengan Kaa-san, terkadang dia sering melamun menatap foto Kaa-san malam hari di balkon!!" tambah (Name) membuat sang Ibu menatap seolah tidak percaya.
Melihat (Name) yang sudah menangis, Gojo berinisiatif untuk menarik lengan (Name) menuju mobilnya. Ia tidak bisa membiarkan (Name) terlalu lama berada dirumahnya karena keadaan (Name) pasti akan menjadi semakin buruk.
(Name) tidak memberontak sama sekali saat lengannya ditarik begitu saja meninggalkan kedua orang tuanya yang terdiam di ruang tamu.
Setidaknya setelah melihat wajah ibunya bagi (Name) sudah cukup untuk mengobati rindunya. Walau (Name) ingin sekali memeluk erat sang ibu hanya saja semuanya seakan terhalang oleh sesuatu.
Tepat didepan mobil, Gojo langsung melepaskan cekalannya. Tanpa berbicara apapun, pria itu mengusap lembut air mata yang keluar dari sudut mata (Name) dengan telaten. Perlakuan lembut Gojo terkadang membuat (Name) merasa tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Senpai [Gojo Satoru x Reader] | [√]
Fanfiction[Completed] Gimana jadinya kalau kalian punya senior yang bucin dan suka melindungimu? Geto (Name) adalah salah satu korbannya. Setiap hari ia harus berhadapan dengan teman kakaknya yang sangat absurd bernama Gojo Satoru. Akankah batin (Name) kuat u...