Malamnya (Name) hanya sendirian dirumah sembari menonton TV karena seperti biasa kakaknya itu memang jarang pulang cepat apalagi ditambah dia baru jadian, pastinya Suguru sedang bersama Shoko sekarang.
Kalau ditanya kenapa (Name) memilih untuk ikut Suguru tinggal berdua, jawabannya karena (Name) jenuh dengan semua aturan keluarga, sama halnya seperti Suguru. Jadilah kedua kakak beradik ini kompak untuk tinggal tanpa serumah dengan orang tua.
Awalnya hanya Suguru saja yang diusir dari rumah karena kelakuannya yang menentang aturan keluarga, tapi (Name) tidak rela kakaknya pergi sendirian. Gitu-gitu, (Name) sangat menyayangi kakaknya.
"Dasar kakak biadab. Adik cantiknya selalu ditinggal sendirian dirumah, lah dia malah enak-enakan diluar sana bareng Shoko-san!" gerutu (Name) sambil menekan keras remote TV.
(Name) menghela nafas lelah. Ia memilih untuk mengambil brosur ekskul yang dibagikan oleh ketua kelas tadi. Ia membaca beberapa ekskul, siapa tau ada yang membuatnya tertarik.
"Ekskul seni? Eh ngomong-ngomong Gojo-san ikut ekskul apa ya? Tadi dia bilang 2 ekskul tuh"
"Cari aku cil?" Suara seseorang dari belakang membuat (Name) menjerit kaget.
"SETAN!!!"
Gojo menutup kedua telinganya yang berdengung karena suara teriakan nyaring (Name). Ia baru saja datang kerumah tapi disambut dengan tidak baik oleh gadis dihadapannya itu.
"GOJO-SAN! KALO DATANG MINIMAL KETOK PINTU ATAU GAK PENCET BEL!! NII-CHAN BELI ITU BEL MAHAL CUMA BUAT KAU PENCET!! INI MAIN MASUK AJA KAYA MALING!" omel (Name) marah.
"Hehe aku lupa kalo Suguru udah beli bel" jawab Gojo sambil nyengir.
(Name) menggeleng lelah. Ia kembali duduk di sofa seraya menggenggam brosur, sementara Gojo kini ikut duduk disamping (Name). Pria itu langsung merebut paksa brosur ditangan (Name) dan membacanya.
"Nah cil, daripada ikutan OSIS mending ikut ekskul lain bareng aku" kata Gojo semangat.
"Aku tetap akan ikut OSIS, hanya saja aku juga ingin masuk ke salah satu ekskul.. Menurut Gojo-san, aku cocoknya ikut ekskul apa?" curhat (Name).
"Ekskul rebahan sih cocoknya, atau gak ekskul penghalu sejati"
"Ck, serius!" geram (Name).
"Ya itu kan tergantung minat kamu" lirih Gojo.
"Oh ya, emangnya Gojo-san ikut ekskul apa?" Gojo menyeringai lebar menatap (Name) yang penasaran. Rasa jahilnya muncul seketika.
"Coba tebak! Orang seganteng aku ini masuk ekskul apa?"
(Name) berusaha berpikir keras apa ekskul yang cocok dan pantas diikuti oleh Gojo. Gadis itu menatap Lamat Gojo sedangkan pria yang ditatap sudah tebar pesona dengan berbagai pose kebelet cool.
Ia tidak yakin kalau orang aneh dihadapannya ini beneran memiliki ekskul. Tingkahnya aja tidak layak pakai apalagi jika ia bisa diandalkan dalam ekskul, pasti mustahil.
"Voli?" tanya (Name) ragu.
"Tet tot! Salah! Eh tapi emangnya aku cocok ya jadi pemain voli?" jawab Gojo, ia mulai senyum-senyum kepedean."Enggak sih. Aku seriusan gak bisa membayangkan kalau Gojo-san beneran masuk ekskul" kata (Name) setengah mencibir.
Gojo cemberut seketika kala (Name) tidak mempercayainya tapi sayangnya gadis itu mana peka kalau ia sedang kesal.
"Aku serius ikut 2 ekskul loh!" protes Gojo.
"Iya iya si paling 2 ekskul. Emangnya ikut ekskul apaan?" Gojo mengeluarkan smirk andalan sebelum menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Senpai [Gojo Satoru x Reader] | [√]
أدب الهواة[Completed] Gimana jadinya kalau kalian punya senior yang bucin dan suka melindungimu? Geto (Name) adalah salah satu korbannya. Setiap hari ia harus berhadapan dengan teman kakaknya yang sangat absurd bernama Gojo Satoru. Akankah batin (Name) kuat u...