Hari ini Gojo tidak bisa mengajar dulu dikarenakan sibuk mengurus perusahaan. Sebenarnya pria itu dari tadi uring-uringan karena gak bisa menemani istrinya di sekolah tapi namanya juga kerjaan, mau tidak mau dia harus mengalah juga.
Katanya sih perusahaan Gojo mendapatkan tawaran kolaborasi sama salah satu model yang terkenal di Jepang. Gojo aslinya tidak tau siapa model itu, toh ia memang tidak suka mengecek dunia entertainment yang sedang naik daun.
Kalau ditanya mengapa perusahaan Gojo mendapatkan kesempatan tersebut itu karena Nanami yang mempromosikannya.
"Aku pengen pulang~ Nanami ini masih lama gak sih?" Gojo ngeluh di ruangannya sedangkan Nanami yang menjadi wakilnya hanya bisa menghela nafas berat.
"Berhenti mengeluh! Kau ini mumpung ada kesempatan bagus buat naikin perusahaan malah gak niat sama sekali"
"Ya lagian aku juga gak tau siapa modelnya, gak peduli juga sih sebenarnya"
"Makanya punya hp tu dimanfaatin yang bener! Sekarang ini ada teknologi yang namanya internet! Kau ini hidup di jaman purba apa gimana sih?!" geram Nanami.
Gojo tidak peduli ocehan Nanami, ia memilih untuk menelengkupkan wajahnya ke meja kerja. Pikiran Gojo sudah melayang ke istrinya. Mana hari ini waktunya pemilihan ketua OSIS baru, Gojo jadi semakin overthingking.
"Gojo cepat siap-siap. 10 menit lagi kita akan meeting bersama dengan modelnya" titah Nanami sebelum pergi dari ruangan.
Bukannya siap-siap Gojo malah membuka ponselnya untuk menelepon (Name). Baru pisah beberapa jam aja rasanya udah kangen.
Kening pria itu mengernyit saat panggilan ditolak oleh (Name). Sebenarnya wajar karena (Name) kan panitia OSIS, jadinya dia harus ikut membantu mengurus acara juga, tapi karena suaminya emang agak lain, jadilah Gojo malah manyun seketika.
"Ck, pasti dia lagi berduaan sama cowok lain kan?!"Berhubung pintu sudah digedor, Gojo dengan pasrah jiwa raga memilih untuk bangkit dari kursi dan meninggalkan ruangan. Pria itu berjalan lunglai memasuki ruang meeting, tidak peduli mau seberapa pentingnya rekan kerjasamanya kali ini. Ia sedang galau tidak akan bisa digugat lagi.
Samar-samar Gojo bisa mendengar percakapan di dalam ruangan. Tangannya meraih gagang pintu dan membukanya.
Pandangan Gojo seketika terjatuh pada salah satu orang yang menjadi traumanya di masa lalu. Tubuh Gojo seketika mematung begitupun dengan gadis itu.
"Kenapa kau diam aja disana? Masuklah!" kata Nanami.
Dengan langkah berat Gojo akhirnya mau masuk ke dalam dan duduk disamping Nanami, sedangkan diseberangnya terdapat gadis yang menjadi modelnya dan juga managementnya.
"Jadi seperti yang sudah disepakati. Kami juga menyetujui kerjasama ini, jadi untuk beberapa waktu ke depan, talent kami yang bernama Hanagaki Arumi akan menjadi Brand Ambassador di perusahaan ini" jelas si manager.
"Iya benar sekali, terimakasih telah mempercayakan perusahaan ini pada kalian. Semoga kedepannya bisa bekerjasama lagi" jawab Nanami sopan.
Berbeda dengan Gojo. Pria itu seolah-olah tidak berada disana. Bahkan semua omongan diwakilkan oleh Nanami, dan dia tidak berbicara satu patah kata pun sampai manager mengira kalau Gojo bukan pemilik perusahaan.
Pandangan Gojo dan juga Arumi sesekali bertemu tapi pria itu langsung memalingkan wajahnya tidak mau menatap Arumi. Entahlah dia lagi galau tapi malah bertemu wisata masa lalu. Gojo malah jadi double galaunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Senpai [Gojo Satoru x Reader] | [√]
Fanfiction[Completed] Gimana jadinya kalau kalian punya senior yang bucin dan suka melindungimu? Geto (Name) adalah salah satu korbannya. Setiap hari ia harus berhadapan dengan teman kakaknya yang sangat absurd bernama Gojo Satoru. Akankah batin (Name) kuat u...