Pada hakikatnya pernikahan adalah menyatukan dua hati yang berbeda. Tidak hanya itu, pernikahan juga menyatukan dua keluarga dalam satu ikatan. Menikah juga butuh segala persiapan yang matang agar membentuk keharmonisan rumah tangga.
Begitulah yang sedang dirasakan oleh kedua pasangan yang baru saja resmi menjadi suami-istri.
Gojo Satoru. Pria itu mengucapkan janji suci pernikahan dengan lantang dihadapan pendeta dan seluruh tamu undangan tanpa melakukan kesalahan sedikitpun.
"I, Gojo Satoru, take you, Geto (Name), for my lawful wife, to have and to hold from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness and health, until death do us part."
Setelah kata-kata itu terucap kini giliran (Name) melakukan hal yang sama. Gadis yang baru saja berstatus sebagai istri itu menjawab dengan suara bergetar menahan tangisan haru.
"I, Geto (Name), take you, Gojo Satoru, for my lawful husband, to have and to hold from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness and health, until death do us part."
Acara dilanjutkan dengan sesi memasangkan cincin ke pasangan pengantin.
Gojo terlebih dahulu memasangkan cincin pernikahan ke jari manis sang istri, kemudian barulah (Name) yang gantian memasangkan cincin ke jari manis Gojo. Setelahnya mereka berdua berciuman di depan altar sebagai pertanda bahwa status mereka telah berubah sekarang.
Suara tepukan tangan dari semua tamu undangan begitu menggema memeriahkan acara. Tidak terlalu banyak tamu yang diundang karena pernikahan mereka tertutup. Lagipula (Name) juga masih sekolah, kalau sampai berita pernikahannya terdengar maka pihak sekolah mungkin akan mengeluarkan (Name) dari sekolah.
Gojo melepaskan ciumannya. Ia memilih menyatukan keningnya dengan (Name) sembari tersenyum tipis. Air matanya tidak lagi mampu ia bendung hingga lolos begitu saja. Gojo menangis bukan karena ia sedih melainkan ia bahagia karena bisa menikahi orang yang ia cintai sedari dulu.
"Terimakasih karena udah mau menerimaku sebagai suamimu, (Name)" ungkap Gojo tulus.
(Name) membalas dengan senyuman manis. Ia juga sama bahagianya dengan Gojo sekarang ini. Perasaan cinta yang menggebu-gebu membuat (Name) seakan terhanyut ke dalamnya.
"Terimakasih juga karena selalu sabar menghadapiku dan memaafkan semua kesalahanku, Satoru" balas (Name) lembut.
Acara dilanjutkan dengan melemparkan satu bucket bunga. Tujuannya agar orang yang mendapatkan bunga tersebut cepat dipertemukan jodohnya dan juga segera menyusul untuk menikah.
Pada momen ini banyak orang-orang yang mengantri untuk mendapatkan bunga namun kedua pengantin baru ini saling tatap satu sama lain dan mengangguk. Mereka memang sudah merencanakan hal ini dari sebelumnya.
"Tangkap ya!" ucap Gojo semangat.
Gojo dan (Name) kompak melemparkan bucket bunga ke tempat duduk paling ujung dimana terdapat Suguru yang sedang duduk santai. Dia adalah satu-satunya pria lajang yang tidak tertarik untuk mengikuti momen ini. Suguru melongo kaget kala bucket bunga itu sudah berada di pangkuannya.
"Wah Suguru! Semoga cepet nyusul deh ya, kasian burungmu nganggur terus, masa kalah sama Satoru!" ledek Sukuna.
"Sialan, kau ngomong udah kaya titiwmu pernah masuk goa aja!" cibir Suguru dah dihadiahi tawaan dari Mahito.
"Suguru kayaknya lagi sensi tuh soalnya nikah duluan adiknya" tambah Mahito.
"Jangan fitnah ya Bulldog!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Senpai [Gojo Satoru x Reader] | [√]
Fanfiction[Completed] Gimana jadinya kalau kalian punya senior yang bucin dan suka melindungimu? Geto (Name) adalah salah satu korbannya. Setiap hari ia harus berhadapan dengan teman kakaknya yang sangat absurd bernama Gojo Satoru. Akankah batin (Name) kuat u...