12. Hari perdamaian

1.2K 137 205
                                    

Berhubung hari ini hari libur nasional, (Name) baru sempat ingin mengunjungi rumah Akiara dengan diantar langsung oleh Gojo. Ya walaupun pria itu sempat ogah-ogahan karena akan bertemu ibu kandungnya, tetapi (Name) bisa meyakinkan Gojo kalau semuanya baik-baik saja.

Saat ini (Name) tengah bercermin sembari menilai penampilannya sendiri. Ia memakai dress selutut serta make-up tipis-tipis saja. (Name) juga menggelung rambutnya agar tidak terurai berantakan.

        "Kau mau kemana?"

Pandangan (Name) yang semula menghadap cermin kini beralih kearah pintu kamar dimana ada Suguru yang sudah melipat kedua tangan di depan dada.

Semenjak Suguru pulang kencan dari puncak, entah kenapa pria itu malah jadi murung sampai membuat (Name) jengah. Suguru juga bukan tipe kakak yang akan menceritakan masalahnya ke adik sendiri. Jadinya (Name) yang tidak tau semakin tidak mengerti harus apa.

        "Aku mau ke rumah camer dong" pamer (Name) berusaha mencairkan suasana tegang.

        "Kau kenal orang tuanya Satoru?" (Name) mengangguk mengiyakan.

        "Waktu Nii-chan pergi, dirumah ini kedatangan Ibunya Satoru, aku juga awalnya kaget sih tapi ternyata beliau ramah banget padaku hehe" jelas (Name).

Suguru memasang senyuman tipis. Setidaknya dengan melihat sang adik bisa ceria baginya udah cukup sejenak melupakan permasalahannya. Pria itu berjalan masuk ke kamar, mendekati (Name) dan tanpa bilang apapun, ia langsung memeluk sang adik.

         "Tiba-tiba banget?" tanya (Name) kaget walau begitu (Name) tetap membalas pelukannya.

        "Enggak papa sih, aku cuma gak nyangka aja adikku yang tadinya sekecil sapu lidi sekarang udah besar, mana udah punya camer lagi" jawab Suguru seraya terkekeh pelan.

        "Nii-chan juga udah punya pacar sekarang sok sibuk! Jarang ngeluangin waktu untukku! Untung aja aku masih ada Satoru, jadi ada yang nemenin" gerutu (Name) kesal.

Suguru melepaskan pelukannya menatap (Name) yang cemberut. Tangannya reflek mencubit kedua pipi (Name) agar semakin kembung.

        "Aku ini kerja part time tau bocah! Kencanku aja aku batasin, ya kalau sekarang sih aku bakalan lebih sering dirumah" kata Suguru.

Mendengar itu (Name) langsung menepis tangan Suguru dari pipinya, terlihat kedua pipi (Name) tampak memerah gara-gara dicubit. (Name) tidak peduli, yang membuat (Name) penasaran adalah kata-kata terakhir Suguru barusan.

        "Maksudnya Nii-chan apa? Kenapa Nii-chan bilang bakal jadi sering dirumah?"

        "Kau kepo banget sih, anak kecil gak boleh tau!" ledek Suguru.

        "Ya tinggal bilang aja apa susahnya sih?!" sewot (Name) membuat Suguru menghela nafas berat.

       "Aku tuh putus sama Shoko, udah puas?!" jelas Suguru malas-malasan.

(Name) melongo tidak percaya. Setahunya hubungan Suguru sama Shoko terlihat baik-baik saja diluar tapi siapa yang menyangka mereka bakalan kandas secepat itu.

        "Kok bisa?!"

        "Shoko dijodohin sama pria yang kaya, kalo gak salah namanya Ijichi. Pergi ke puncak kemarin adalah kencan terakhir sekaligus perpisahan hubungan kami" jawab Suguru jujur. (Name) terdiam sejenak. Ia merasa tidak asing dengan nama itu, tak lama ia sendiri terkejut setelah mengingat sesuatu.

        "Ijichi-san kan guru TK aku!" pekik (Name) membuat Suguru kaget.

        "Masa sih?"
   
        "Iya! Tapi ya kalau dipikir-pikir kita itu sama sekali gak miskin tau Nii-chan! Nii-chan juga bisa bersaing kalo kita kembali ke rumah Ayah sama Ibu" ungkap (Name) ikut bersedih.

My Protective Senpai [Gojo Satoru x Reader] | [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang