Semenjak (Name) bilang ia ingin mencoba mengakrabkan diri dengan Brand Ambassador Gojo yang baru, rupanya Kania tidak seburuk yang ia kira.
Wanita itu nampak senang saat (Name) mau berteman dengannya. Kania juga banyak mengajak (Name) mengobrol tentang negara Indonesia jadi (Name) sudah tidak canggung lagi dengannya.
Seperti sekarang ini, Gojo sendiri sedang sibuk rapat sedangkan (Name) yang bete ditemani Kania di perusahaan. (Name) sebenarnya penasaran, dari cerita Gojo kemarin, Kania yang menawarkan diri sebagai Brand Ambassador Gojo padahal ia dibayar murah. Bukan masalah uang, tapi (Name) bingung aja memangnya apa tujuan Kania sebenarnya.
"Kamu sendiri kenapa mau jadi BA di perusahaan ini? Padahal kalo di perusahaan lain yang jauh lebih besar dari cabang ini kan kamu bisa" tanya (Name).
Kania sempat terkejut tapi kemudian ia tersenyum tipis sebelum menjawab pertanyaan dari (Name).
"Kak (Name) gak perlu salah paham. Alasan aku kenapa mau bekerja disini karena aku kagum sama kalian berdua"
"Awalnya aku mau beli skincare ku yang di impor dari Jepang lewat IG official storenya. Kebetulan aku pakai produknya dari kak Gojo. Nah pas aku mau checkout eh muncul berita dari internet tentang owner skincare yang kupakai sedang viral, dan aku mulai tertarik mengikuti kasusnya. T-tapi aku juga bukan penguntit loh" jelas Kania jujur.
"Sebelum aku mengetahui kasus kalian aku juga lagi ada satu masalah besar, dimana aku udah putus asa dan beberapa kali mencoba bunuh diri tapi sayangnya usahaku selalu gagal"
"Lalu aku mengikuti dari awal kasus kalian sampai akhir. Disitu aku sadar kalau apapun masalah pasti ada jalan keluarnya. Bagiku kalian berdua berhasil membuatku termotivasi sampai sekarang. Arigatou, kak (Name)..." mendengar itu pipi (Name) ikut merona karena ia dipuji.
"E-eh aku kan gak ngelakuin apapun, gak perlu terimakasih" kata (Name) sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kania justru menggeleng cepat.
"Justru karena kalian aku jadi semangat ingin memulai lembaran baru! Kebetulan saat aku melihat story IG kak Gojo, dia promosi cabang baru di Indonesia dan sedang mencari BA baru, makanya aku menawarkan diri untuk gabung kesini. Aku senang banget saat tau niat aku direspon baik, rasanya seperti bertemu dengan idola sendiri hehe" tambah Kania.
"Jadi gitu ya.. Kalau gitu aku minta maaf karena udah salah sangka sama kamu" lirih (Name).
"Aku paham kok pasti berat kan melewati masalah kemarin. Kak (Name) pasti trauma sama BA asing sepertiku tapi aku sama sekali gak mempermasalahkan soal itu"
"Ya begitulah... Aku cuma takut kalau Satoru kena tusuk lagi dari orang yang dia percaya"
"Um.. Aku juga pasti akan melakukan hal yang sama sih kalau itu terjadi padaku. Ngomong-ngomong kak (Name) belum sempat jalan-jalan di Indonesia kan? Gimana kalo kita jajan street food di dekat sini?" tawar Kania ramah.
"Eh emangnya ada?" Kania mengangguk antusias.
"Ada. Aku selalu mampir kalo pulang dari sini! Jajanannya enak-enak loh, kak (Name) pasti suka banget!"
"Benarkah? Kalo gitu aku mau, tapi apa boleh kita tunggu Satoru dulu? Soalnya dia yang paling suka jajan hehe" kata (Name) diakhiri cengiran lebar.
"Boleh banget!"
Bersamaan dengan itu ruang rapat Gojo terbuka pertanda rapatnya sudah selesai. Gojo segera keluar ruangan diikuti Suguru dibelakangnya. Kedua pria itu bersalaman ramah dengan klien yang hendak pergi. Setelah klien pergi barulah kedua pria itu menghampiri mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protective Senpai [Gojo Satoru x Reader] | [√]
Fanfiction[Completed] Gimana jadinya kalau kalian punya senior yang bucin dan suka melindungimu? Geto (Name) adalah salah satu korbannya. Setiap hari ia harus berhadapan dengan teman kakaknya yang sangat absurd bernama Gojo Satoru. Akankah batin (Name) kuat u...