⚜19. Jantung Terakhir [1]⚜

506 99 41
                                    

Absen rubah nya di sini 🦊

•••

Setelah melewati berbagai macam musibah, akhirnya Saerom bisa datang ke ritual penobatan pewaris keluarga Kim. Awalnya dia sempat kesal, karena Sunoo memanfaatkan tubuh putrinya untuk mendapatkan takhta. Namun, lagi-lagi ucapan sang ibu memengaruhi Saerom. Wanita tua itu berkata, "Biarkan saja siluman itu melewati tahap pertama dan kedua. Setelah dia berhasil membuat tubuh Wonyoung lolos kedua tes, kita tinggal mengusir arwah siluman rubah itu, sampai akhirnya Wonyoung lah yang akan mengambil pedang dan perisai keluarga Kim!"

Saerom tersenyum senang, melihat ketidakberdayaan Wonwoo untuk menobatkan putrinya. Seluruh rapalan mantra dari anggota keluarga Kim membuat tubuh siluman rubah itu melemah, bersamaan dengan kekuatannya yang tak bisa dipakai.

Begitu pula dengan Mingyu yang sibuk menunggu Sunghoon datang membawa mutiara sang putri untuk mengembalikan tubuh Sunoo ke tempatnya semula.

"Tuan Muda Park! Tolong lepaskan pedang dan perisai itu! Lalu serahkan Nona Kim kepada kami semua! Dia sedang dirasuki! Kita harus segera mengeluarkan arwahnya, supaya Nona Kim bisa segera dinobatkan! Jangan biarkan rubah itu mempunyai kesempatan untuk mengambil hak Nona Kim!" teriak semua kerabat keluarga Kim.

Sunghoon tak menyerah, dia menahan tubuh Sunoo, dengan mata memelotot ke arah semua orang. Sunghoon berkata, "Kenapa dia tidak mempunyai hak? Bukannya siluman rubah itu juga merupakan keturunan keluarga Kim?"

Semua kerabat keluarga Kim langsung memelototkan mata mendengar apa yang Sunghoon katakan. Mereka memberitahu, "Dia memang keturunan keluarga Kim! Tapi roh itu merupakan kesalahan yang terjadi, setelah kami membiarkan Mingyu menikah dengan siluman rubah itu, karena siluman licik itu menipu kami semua!"

"Cepat lepaskan! Atau kau ingin kami menyakitimu?!" tanya salah kerabat keluarga Kim.

Sunghoon menelan ludahnya sendiri. Jujur saja, tangannya bergetar memegangi pedang pewaris yang seharusnya dipegang Sunoo. Namun, Sunghoon juga tak tega hati jika dia meninggalkan Sunoo dengan kondisinya yang sedang berperang dengan arwah Wonyoung. Terlebih lagi, Sunghoon diamanahi untuk membawa mutiara rubah Wonwoo kepada Mingyu.

Mau tak mau, Sunghoon mengeratkan pegangannya pada pedang pewaris. Bilah pedang itu bersinar ketika bersentuhan dengan cahaya lampu. Sunghoon tahu, jika pedang ini bukan sembarang pedang. Oleh karena itu, Sunghoon mengancam, "Jangan berani mendekat, atau aku akan menggunakan pedang ini untuk melukai kalian semua."

Para kerabat keluarga Kim malah tertawa lebar. Mereka tahu jika pedang itu memiliki kesaktian di atas rata-rata. Namun, mereka juga tahu risiko dari penggunaan pedang itu, dan kelemahan pedangnya. "Tuan muda Park, jangan gegabah. Kau tak akan bisa menggunakan pedangnya! Kekuatan pedang itu hanya bisa digunakan oleh pewaris asli keluarga Kim saja! Kau tak akan pernah bisa menggunakannya."

Perdebatan antara Sunghoon dan kerabat keluarga Kim membuat Saerom tersenyum senang. Dia terus mengadu dombakan Sunghoon, supaya semua keluarga Kim semakin mendesaknya untuk menyerahkan tubuh sang putri. Saerom yakin, jika Wonyoung berhasil menjadi pewaris, tak akan ada orang yang akan mengungkit tentang anak haram lagi.

Saerom berteriak, "Cepat bawa putriku, dan musnahkan arwah si*lan itu!"

Pada akhirnya semua kerabat keluarga Kim menyetujui perkataan Saerom, mereka semua berlari menuju Sunghoon dengan senjata tajam. Sunghoon tak pernah menyangka, dirinya akan melawan banyak kerabat keluarga Kim sebanyak ini. Namun, Sunghoon masih mencoba untuk tidak melepas tubuh Sunoo sedikit saja. Pemuda itu melindungi tubuh Sunoo dengan perisai, sementara pedangnya dia kaitkan ikat pinggangnya.

Hanya dalam hitungan detik saja, Sunghoon menggendong tubuh Sunoo kemudian pergi dari tempat penobatan. Tujuannya saat ini hanya mengantarkan mutiara rubah pada Mingyu, tapi para kerabat keluarga Kim mengejarnya. Mereka bahkan menembakan anak panah untuk melukai Sunghoon.

"Si*l. Di antara semua kesial*n hidupku, ini adalah kesi*lan yang paling parah," ungkap Sunghoon tanpa menghentikan larinya.

Beberapa anak panah hampir melukai Sunoo, tapi karena perisainya melindungi tubuh Sunoo, semua itu tak jadi mengenai Sunoo. Hanya Sunghoon saja, yang merasakan sebuah anak panah menembak ke arah kakinya.

"Sudahlah! Menyerah saja! Tidak ada gunanya lari lagi, Tuan Muda Park!" teriak Saerom.

Baru saja Saerom ingin menertawakan Sunghoon, tiba-tiba sebuah suntikan kecil menembak ke arah lengannya. Wanita itu memelototkan mata, melihat Wonwoo berlari dengan mata tak bersahabat. Padahal Saerom sudah memastikan jika kekuatan Wonwoo tak akan hidup, kalau para kerabat keluarga Kim merapalkan mantra untuknya.

Namun ternyata? Wonwoo datang tanpa kekuatannya. Wanita rubah itu lebih memilih menggunakan tenaga fisik dan otaknya untuk datang ke mari. Dia menembakkan puluhan suntikan berisi racun, sampai semua kerabat keluarga Kim melumpuh. "Mereka mungkin bisa menghentikan kekuatanku, tapi mereka tak akan bisa menghentikan tekadku untuk melindungi putriku."

"Tak akan aku biarkan masa lalu terulang lagi," gumam Wonwoo.

Sunghoon mengeluarkan napas lega, melihat Wonwoo berada tepat di hadapannya. Siluman itu berhasil menghentikan banyak kerabat keluarga Kim, sebelum berteriak kepada Sunghoon, "Cepat bawa Sunoo pergi ke arah Mingyu dan siluman kura-kura. Aku di sini yang akan menahan semua orang."

Sunghoon menganggukkan kepala, kemudian berlari menuju ruang yang diminta. Sementara Wonwoo sendiri berdiri tegak untuk menghalangi semua kerabat keluarga Kim melangkah. Wanita bermata rubah itu tersenyum lebar, sembari menghindari setiap anak panah yang menyerangnya. Sampai akhirnya, seluruh anak panah habis. Dan para kerabat yang tersisa memutuskan untuk menyerang Wonwoo dengan pedang.

Bukannya takut, Wonwoo malah tertawa lebar. Wanita itu tersenyum kecut, kemudian melihat ke arah Saerom yang mulai kehilangan tenaganya. Wanita itu tak bisa melawan Wonwoo, karena racun yang diberikan Wonwoo sudah menyebar ke tubuhnya. "Jangan berani menyakiti putriku. Semua akan kulakukan untuk keselamatan putriku," peringat Wonwoo.

 Semua akan kulakukan untuk keselamatan putriku," peringat Wonwoo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HEARTLESS FOX [Revisi] [Sunsun Ft Meanie][✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang