Cahaya mentari masuk ke kamar Sunoo. Mau tak mau, kelopak mata Sunoo terbuka, dengan wujudnya yang masih seorang manusia. Padahal, Sunoo sudah bercita-cita berlari di hutan terlarang dengan wujud rubahnya. Namun, sekarang? Sunoo hanya bisa mengeluarkan napas panjang, menerima semua ini untuk sementara waktu.
"Nona, Ayah Anda ingin bertemu dengan Anda. Dia berada di luar kamar Anda," peringat salah satu pelayan.
Sunoo terburu-buru untuk duduk di ranjangnya. Dia melihat ke arah pintu, setelah itu matanya menyipit. "Jangan biarkan dia masuk."
Belum sempat Sunoo mengakhiri perintahnya, pintu kamar sudah lebih dulu terbuka, menampilkan Mingyu dengan sebuah nampan makanan. Pria itu tersenyum, kemudian memberi kode kepada para pelayan untuk keluar dari kamar sang putri, lewat lambaian tangannya. "Selamat pagi, Putri Papa. Apa tadi malam kau beristirahat dengan tenang?" tanya Mingyu.
Mingyu duduk di sebelah ranjang Sunoo, meskipun Sunoo bergeser ke samping. Siluman rubah itu memalingkan wajahnya ke arah lain, dengan tangan bersilang di depan dada. "Bagaimana bisa kau berpikir aku beristirahat dengan tenang, setelah merampas tubuh asliku?"
Perkataan Sunoo tak membuat Mingyu menyesali keputusannya. Pria itu malah tersenyum, kemudian menjulurkan satu sendok bubur pada sang anak. "Semua yang Papa lakukan demi kebaikanmu sendiri. Lagi pula Mamamu sudah setuju dengan Papa. Dia mengizinkan Papa untuk meminta bantuanmu selama beberapa hari ini."
Sunoo langsung melirik ke arah Mingyu. Dia mengernyitkan kening. "Mama setuju? Bagaimana mungkin dia setuju?! Kau pasti berbohong padaku!"
Tuduhan Sunoo membuat Mingyu tersenyum. Pria itu sengaja menggulung lengan bajunya, kemudian menunjukkan mutiara rubah yang bersinar terang. Tanda hubungan antara siluman rubah dan orang yang dia cintai semakin membaik. "Ini buktinya. Kau bisa melihatnya dengan jelas, bukan?" tanya Mingyu.
Sunoo menggelengkan kepala. "Tidak mungkin. Mama tidak mungkin setuju!"
"Padahal Papa hanya ingin kau mewarisi semua harta keluarga Kim, tapi kau malah menolaknya mentah-mentah." Akhirnya Mingyu menarik dan mengeluarkan napas panjang. Cara baik-baik, tak juga menggerakan sang putri untuk diajak bekerja sama. Mau tak mau, Mingyu terpaksa menggunakan jalan kedua. "Tubuhmu ada pada Papa. Jadi, jangan menolak untuk menjadi pewaris. Atau Papa akan benar-benar melenyapkan tubuh rubah itu."
Setelah mengancam, Mingyu beranjak dari ranjang sang putri. Dia meninggalkan bubur hangat untuk Sunoo, bersamaan dengan Sunoo yang memelototkan mata kesal. Siluman rubah itu, mengacak-acak rambutnya frustrasi. Dia menarik selimut, dan melempar bantal. Sampai bubur dan gelas air pemberian Mingyu jatuh berserakan ke lantai. "Aku tak butuh harta!"
Bola mata Sunoo dilapisi air. Dia tak ingin hidup di tubuh ini lebih lama lagi. Terlebih lagi, akhir-akhir ini Sunoo merasakan jiwa Wonyoung mengincar tubuhnya. Mau tak mau, Sunoo menutup telinganya rapat-rapat. Dia bertekad, "Baiklah, Kim Mingyu! Jika ini yang kau inginkan! Aku akan menurutimu!"
"Kau ingin aku menjadi manusia seutuhnya bukan?! Baik! Aku akan tinggal di dalam tubuh gadis ini, kemudian mengacaukan rumah dan aturan si*lan Nenek lampir itu!"
•••
Benar saja. Hari itu Sunoo bertekad, hari itu juga dia mengacaukan semua tata krama yang disusun keluarga Kim. Sejak pagi, Sunoo sudah mandi, dan berganti baju. Dia sengaja, memilih gaun dengan ukuran ketat, yang hampir menunjukkan seluruh bahunya. Sunoo juga tak lupa, mengacak-acak rambutnya, dengan hiasan yang dibuat seaneh mungkin.
"Mari kita permalukan keluarga ini."
Ketika Sunoo melangkah ke luar kamar, banyak pelayan yang meminta Sunoo untuk memperbaiki riasannya. Namun, tak ada seorang pelayan yang mampu membujuk Sunoo. Bahkan Sunoo mengerjai satu persatu pelayan, yang mengganggu aksinya. Hanya dengan melihat tatapan mata Sunoo saja mereka langsung menunduk. Semua pelayan tak berani melawan gadis yang akan mewarisi semua harta keluarga Kim. Termasuk Saerom.
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS FOX [Revisi] [Sunsun Ft Meanie][✓]
FanficMingyu terpaksa membunuh dan mengambil jantung rubah Sunoo, demi keselamatan putrinya. Kematian Sunoo, membuat Wonwoo berdendam pada pria itu. Wonwoo berniat menghabisi putri Mingyu, tapi arwah Sunoo malah merasuki ahli waris keluarga Kim. Akhirnya...