⚜15. Belahan Hati⚜

683 108 68
                                    

Akira's Note:

Numpang promosi, buku baru:

Numpang promosi, buku baru:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Berhenti menyakiti calon istriku, atau aku terpaksa mengantarmu pada malaikat maut. Nenek Tua," ancam Sunghoon.

Sorot mata tajam Sunghoon menusuk indera penglihatan Nenek Wonyoung. Wanita tua itu memelototkan mata, dia tak menyadari sejak kapan Sunghoon masuk ke ruang hukuman? Padahal Nenek Wonyoung sudah memerintahkan penjaga untuk melarang siapa pun masuk.

Lirikan tajam menuju ke arah pengawal yang berjaga di depan. Semakin terkejut lah wanita tua itu, melihat beberapa penjaga di rumah ini ditangkap oleh penjaga pribadi Mingyu. Dia menatap tak percaya ke arah Sunghoon. Bagaimana bisa Sunghoon datang ditemani oleh mereka semua?

"Ini kulakukan demi mendisiplinkan cucuku. Aku menyayanginya, oleh karena itu aku harus membuatnya kapok agar tidak melakukan kesalahan lagi," peringat Nenek Wonyoung pada Sunghoon.

Sunoo meronta-ronta. Ikatan pada lengan dan kakinya semakin kencang, bersamaan dengan kulitnya yang memerah. Sunoo menggelengkan kepala, dia ingin menyanggah tapi mulutnya dibekap oleh kain. Hal itu membuat Sunghoon mendengkus.

Sunghoon menghempaskan tangan wanita tua itu. Dia melambaikan tangannya pada para penjaga, sebelum melangkahkan kakinya menuju Sunoo. Sunghoon bertanya, "Ada banyak cara untuk mendisiplinkan seseorang.  Kenapa kau memilih hukuman seperti ini?"

"Ini adalah cara turun temurun yang dilakukan oleh keluarga Kim. Aku hanya menirunya saja," ucap Nenek Wonyoung.

"Ah, meniru rupanya? Nek, bagaimana jika kau mendapatkan hukuman yang sama, setelah mencoba melenyapkan satu-satunya pewaris keluarga Kim?" tanya Sunghoon.

Nenek Wonyoung tahu, arah pembicaraan ini akan mengarah ke mana. Apalagi saat matanya melihat beberapa pengawal mulai berjalan ke arahnya. Mereka adalah pengawal pribadi yang biasa mengawal Mingyu. Namun, sekarang, mereka tunduk pada perintah Sunghoon. Tanpa memedulikan mata Nenek Wonyoung yang memelotot.

"Tapi aku tidak mencoba untuk melenyapkannya!" gertak Nenek Wonyoung, saat kedua tangannya ditangkap oleh dua orang penjaga. Wanita itu memberontak, dan Sunghoon mengambil belati untuk melepas ikatan pada tangan Sunoo. Setelahnya, pemuda itu baru melemparkan belati miliknya, sampai melesat melewati samping leher Nenek Wonyoung, dan menancap tepat di sebelah karung beras.

"Kau pura-pura b*doh? Atau memang benar-benar b*doh? Sudah tahu, jika tubuh calon istriku lemah, tapi kau berniat memberinya hukuman berat, yang bahkan melukai tangan dan tubuhnya? Ini termasuk usaha pembunuhan!" peringat Sunghoon.

"Tidak itu tidak benar! Aku tidak berniat melenyapkan cucuku! Untuk apa aku melakukannya?!" Nenek Wonyoung berniat membela diri lagi, tapi Sunghoon berkata, "Tidak berniat membunuhnya? Baiklah! Kalau begitu coba rasakan hukuman yang kau berikan pada calon istriku juga!"

HEARTLESS FOX [Revisi] [Sunsun Ft Meanie][✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang