"Ayah, Ibu, aku menerima gadis itu sebagai istriku. Penuhi perjanjian keluarga Kim, lalu minta maaflah pada gadis itu."
Perkataan tak terduga Sunghoon membuat semua orang mematung tak percaya. Padahal Sunghoon sendiri, yang menolak pernikahannya mentah-mentah. Sekarang, pemuda itu malah menerima calon istrinya dengan lapang dada. Nyonya Park jelas kebingungan. Dia bertanya pada putranya, "Apa yang kau katakan ini? Sejak kapan kau mau menikah dengan gadis itu? Apa racun itu sudah memengaruhi otakmu?"
"Tuan Kim sudah berniat memutus hubungan. Itu berarti, kita bisa melanjutkan pembatalannya," peringat Ibu Sunghoon.
Sunghoon melirik ke arah sang ayah. Dia lalu memberitahu semua orang. "Pembatalan pernikahan, berarti mempermalukan keluarga Park."
"Bagaimana jika ada orang yang bertanya tentang alasan pembatalan pernikahan secara mendadak? Kalian semua ingin mengatakan jika keluarga Park tak menerima seorang gadis yang berjuang menyelamatkan nyawaku? Lalu memaki gadis itu?"
"Jelas tidak, bukan? Kita semua pasti akan mendapatkan banyak hujatan. Jadi, sebelum memutuskan hubungan, pikirkan dulu kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi," kata Sunghoon.
Binar harapan di mata Saerom terbit, saat Sunghoon bersikeras menikahi anaknya. Namun, sebuah senyuman yang muncul dari wajah Mingyu, membuat Saerom takut. Mingyu menarik pergelangan tangan sang anak, untuk maju ke depannya. Dia mengumumkan, "Lamaran Tuan Park akan diputuskan oleh Putriku. Jika Putriku mau menikahinya, aku dengan senang hati akan menyerahkan putriku."
"Namun, sebelum menikah ... putriku harus mendapatkan warisan keluarga Kim, yang telah disetujui oleh semua kerabat kami."
Saerom memelototkan mata, dengan kepala bergeleng. Ini mimpi buruknya. Mau menikah atau tidak, sang anak tetap harus melewati penobatan sebagai ahli waris. Saerom meremas tangannya sendiri. Dengan tubuh bergetar, otaknya mulai memikirkan cara supaya sang anak berhasil melewati acara penobatan. Terlebih lagi, acara itu dihadiri oleh kerabat jauh keluarga Kim. Gagal sedikit saja, harga diri dan nyawa bisa melayang sekaligus.
Berbeda dari apa yang dipikirkan Sunghoon dan Mingyu. Sunoo tak peduli pada pernikahan, apalagi acara penobatan. Gadis itu hanya menguap, sembari memikirkan cara untuk kabur dari tempat ini. Bagaimana bisa, Sunoo kabur, jika dia dijaga dua puluh empat jam?
Ketika Sunoo tengah berpikir, tiba-tiba Sunghoon datang menghampirinya. Di depan kedua orang tua mereka, Sunghoon menatap langsung ke dalam bola mata Sunoo. Dia berkata, "Maafkan aku. Aku pikir kau hanyalah gadis aneh yang tak punya etika. Seharusnya aku tak membiarkan ibumu menamparmu. Aku benar-benar tak tahu, jika kau sedang berusaha menyelamatkan nyawaku."
Sunoo menarik dan mengeluarkan napas panjang. Dia membatin Terserah kau ingin bersikap seperti apa pun. Lagi pula aku sudah tak aneh, dengan sikap manusia yang selalu berpikir buruk terhadap niat baik bangsa rubah. Sunoo memalingkan wajahnya ke arah lain. "Tidak masalah. Aku bisa mengerti."
Sunghoon mengeluarkan napas panjang. Dia kemudian menjulurkan telapak tangan di depan Sunoo. Pemuda itu berkata, "Izinkan aku melanjutkan hubungan kita ke jenjang selanjutnya."
Sunoo terdiam beberapa saat. Dia melirik ke arah Mingyu, yang tampak membebaskannya melakukan apa pun yang dia mau. Berbeda lagi dengan Saerom yang memelototkan mata. Sunoo jelas tak mau menuruti keinginan penyihir itu. Namun, tiba-tiba Sunoo merasakan denyutan di jantungnya. Jika Sunoo menolak pemuda di depannya, itu berarti dia akan menambah beban gadis yang dia rasuki. Wonyoung pasti akan disiksa lagi.
"Kau berani memberiku apa, supaya aku mau menerimamu?" tanya Sunoo.
Sunghoon tak percaya pada jawaban Sunoo. "Apa dengan memiliki pemuda tertampan dan terkaya sedesa ini, tak cukup bagimu?" tanya Sunghoon.
"Apa ketampanan dan kekayaanmu ini bisa menjamin kebahagiaan dan keamanan seorang gadis? Jika jawabanmu iya, maka aku dengan senang hati akan menerimamu," jelas Sunoo.
Sunghoon percaya diri menjawab, "Aku Park Sunghoon, pewaris tunggal keluarga Park yang kaya raya. Jika kau sudah resmi menjadi istriku, kau bisa mendapatkan semua harta dan perlindungan dariku. Apa kau puas?"
Sunoo tak puas, tapi dengan berat hati, Sunoo menaruh telapak tangannya pada telapak tangan Sunghoon. Sunoo perlahan mendekatkan tubuhnya pada tubuh Sunghoon. Dia berjinjit menuju telinga Sunghoon, kemudian berbisik, "Baiklah. Sepertinya menikah denganmu tidak buruk juga. Mohon bantuannya, lindungi gadis lemah ini dengan segenap kemampuanmu."
Setidaknya, Sunoo memiliki bawahan untuk berlindung dari wanita bernama Saerom. Sunoo pastikan, di bawah perlindungan Sunghoon, Saerom tak akan berani menyentuhnya sedikit saja. "Mamaku selalu mengajariku untuk berbaik hati pada seluruh siluman. Tapi dia tidak memintaku untuk berbaik hati pada manusia serakah. Aku harus memberi pelajaran pada kedua wanita menyebalkan itu. Sekarang, aku tak takut lagi pada ancaman wanita tua!"
⚜⚜⚜
"Lepaskan aku rubah si*lan! Pembunuh berdarah dingin! Kau monster berdarah dingin!" teriak seorang pria yang tergeletak di tanah.
Meskipun tak ada satu pun luka yang melekat pada tubuh pria itu. Si pria masih bisa merasakan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuh. Badannya panas, jantungnya seperti ditusuk-tusuk, sementara mulutnya mengeluarkan darah. Dia terus meronta-ronta, tapi si Pelaku malah tersenyum manis.
Seorang wanita rubah berhati dingin, mulai menginjak-injak tubuh si Pria dengan salah satu kaki jenjangnya. Sorot matanya kosong, wajah aslinya ditutupi oleh make up tebal, bersamaan dengan bibir merah menyala. Tak ada sosok rubah penyayang, yang biasa melakukan tugas seorang ibu. Sekarang hanya ada rubah gila, yang melakukan semua cara untuk mendapatkan jantung anaknya kembali.
"Ya, kau benar. Tidak salah sama sekali. Rubah ini memang tak punya hati. Kalian sudah berani mengambil buah hatiku. Sekarang, berikan kunci cadangan rumah besar Kim padaku!" gertak Wonwoo.
"Percuma! Rumah keluarga Kim dijaga oleh Roh leluhur! Meskipun kau memiliki kunci cadangan, kau tak akan pernah bisa menginjakkan kaki di rumah utama! Hanya orang-orang yang sudah diizinkan masuk saja, yang bisa leluasa masuk ke rumah! Tak ada satu tempat pun, untuk rubah menjijikkan sepertimu!" teriak pria yang merupakan penjaga utama gerbang keluarga Kim.
Wonwoo tersenyum miris, mendengar hinaan yang dia terima. Entah hatinya telah membeku, atau Wonwoo memang tak punya hati. Tanpa mendengar hinaan yang terarah padanya, Wonwoo memanjangkan kuku tajamnya. Gigi taringnya ikut memanjang, bersamaan dengan menusuknya kesepuluh jari panjang ke dalam tubuh. "Kau terlalu banyak bicara si*lan. Setelah aku mendapatkan informasi yang kumau, kau sudah tak memiliki kegunaan untuk hidup lagi."
Setelah memastikan pria di bawahnya sudah tak bernapas, Wonwoo bangkit dari jongkoknya. Dia membersihkan kuku panjang miliknya, sebelum kembali mengubah kuku-kuku itu menjadi kuku manusia. Dengan sorot mata tajam, memindai setiap tempat. Wonwoo bersumpah, akan segera menjemput putrinya.
"Nyonya Jeon, Anda sudah lama menghilang, lalu datang kembali dan berubah menjadi monster menakutkan. Saya jadi ingin tahu, apa rencana Anda selanjutnya, jika Anda tak bisa masuk ke dalam rumah keluarga itu dengan mudah?" tanya salah satu pelayan.
Wonwoo mengambil cermin, kemudian mengamati hiasan wajah yang masih menempel di muka. Meskipun banyak yang mencap dirinya sebagai wanita penghibur, Wonwoo tak peduli. Berkat penyamarannya ini, dia berhasil memanfaatkan salah satu pria mabuk, untuk menaruh racun di gudang penyimpanan makanan keluarga Kim.
Jari jemari Wonwoo bergerak untuk menyentuh rambutnya sendiri. Dia membenarkan hiasan rambut yang ada di atas kepalanya. Terdapat sebuah kupu-kupu emas, dengan batu ruby di tengahnya. Tanda hiasan ini, hanya diberikan keluarga Kim pada orang terdekat mereka. Wonwoo memberitahu, "Aku akan masuk ke rumah keluarga Kim, menggantikan Tabib keluarga Kim. Setelah itu, aku akan membunuh putri Kim Mingyu dan mengambil jantung putriku kembali."
"Tapi ... tapi ... ada ... ada ... ada masalah di sini, Nyonya," gagap pelayan.
Wonwoo bertanya, "Masalah apa?"
⚜⚜⚜
KAMU SEDANG MEMBACA
HEARTLESS FOX [Revisi] [Sunsun Ft Meanie][✓]
Hayran KurguMingyu terpaksa membunuh dan mengambil jantung rubah Sunoo, demi keselamatan putrinya. Kematian Sunoo, membuat Wonwoo berdendam pada pria itu. Wonwoo berniat menghabisi putri Mingyu, tapi arwah Sunoo malah merasuki ahli waris keluarga Kim. Akhirnya...