Leader and sexy girl (On Going)

Bab 9

" vitamin cek!! Jam tangan cek!! Airpod cek!! Dompet cek!! Okay sudah lengkap semua!" Haechan berseru tanpa menyadari 9 member 127 tengah mengamati pergerakannya.

" Sudah selesai??" Tanya Taeyong ia langsung mengusak rambut Haechan pelan.

" Sudah oppa, semua sudah lengkap, masing-masing ada didalam tas milik kalian!!"

" Bukannya sudah kukatakan untuk duduk diam saja, masih banyak orang yang bisa mengerjakan tugas ini, kau malah repot-repot kesini pagi-pagi hanya untuk sekedar mengecek kebutuhan kami!" Jaehyun datang dan langsung mengecup pipi Haechan.

Yang lain langsung membelalakkan matanya melihat hal itu.

" Ishhhh oppa ini!!! Sukanya main cium-cium saja!!"

" Hei itu bukan ciuman, mau oppa beri ciuman yang sesungguhnya!!" Jaehyun menggoda Haechan dengan menaik turunkan alisnya.

" Yak!!! Yuta oppa , mengapa kau tularkan virus mesummu pada Jaehyun oppa???" Sungut Haechan menuding Yuta.

" Jaehyun yaa Jaehyun... Aku ya aku.. mengapa jadi kesalahanku!!" Jawab Yuta .

" Haechan-ie... Jika nanti kau merindukanku tolong telepon saja nee!" Doyoung dengan penuh percaya diri.

" Aku ???? Merindukanmu??? Cihhh mana mungkin!!" Haechan mencebikkan bibirnya.

" Sudah-sudah, ingat kau tak boleh nakal saat kami tidak ada!" Pesan Taeil.

" Taeil oppa, aku tahu disini oppa yang paling tua, tapi kurasa tak setua orang tuaku, jadi jangan berpesan layaknya aku ini anak kecil berusia 5 tahun!!"

NCT 127 akan melakukan penerbangan ke Jepang hari ini.

**********

Haechan sedang berbelanja kebutuhan dapur saat dengan tidak santainya ada yang menepuk bokongnya dari belakang. Matanya membulat sempurna melihat sosok itu. Ia secara reflek langsung memegang stroller belanjaan dengan kuat, matanya bergerak gelisah.

" Kita bertemu lagi manis!!"

Haechan berjalan mundur mencoba menjauhi sosok dihadapannya ini, namun jika ia mundur maka sosok itu makin melangkah mendekatinya.

" nakal sekali kucing kecil ini!"

" Beraninya pergi dari majikannya!"

" Ckkk mengapa menjauh kitten!! Hey kemarilah!!!" Seringai diwajahnya tampak menyeramkan bagi Haechan.

" Haechan-ie.....!"

Suara Jeno membuat orang itu langsung menggunakan penutup kepalanya dan meninggalkan Haechan yang masih terlihat syok saat itu.

" Hei... Haechan-ie... Haechan-ie... Haechan-ie... !" Jeno sudah berada disamping Haechan, karena tidak direspon oleh Haechan maka Jeno menepuk pundaknya.

" Jeno-ya..... !" Lirihnya dengan mata berkaca-kaca dan badan setengah gemetar

" Hei ada apa denganmu??? Kau seperti baru saja melihat hantu!" Ucapnya.

" Ahhh kau lama sekali, aku bingung harus mencarimu kemana!!!" Haechan langsung memeluk tubuh Jeno saat itu juga.

" Hei!! Sudah jangan menangis... Iya maafkan aku yaa.. sudah yaa nanti kita jadi pusat perhatian!!" Jeno mengelus punggung Haechan.

Diujung sana sosok itu mengepalkan tangannya erat-erat.

" Berani sekali tangan itu menyentuh milikku!!" Desisnya lalu meninggalkan tempat itu , ia bahkan sempat mendorong kasar beberapa orang yang ada disekitarnya.