Leader and sexy girl (On Going)

Part 34

" Apa katanya?? Hamil?? Anak siapa?? Maksudnya benih siapa yang kira-kira tembus terlebih dahulu??" Ucapkan terimakasih kepada Na Jaemin, berkat pertanyaan darinya kini mereka saling pandang.

" Umur kehamilannya berapa Minggu??" Tanya Jeno, sedangkan kini Haechan malah tampak diam!! Entahlah!! Ini bukan respon yang ia harapkan, tak ada senyuman menyambut kehadiran malaikat kecil yang ada didalam rahimnya.

" Sudahlah!! Aku hanya bercanda!! Aku tak hamil!" Ucap Haechan, ia lalu beranjak masuk kedalam kamar dan menguncinya dari dalam.

Sedangkan para member menatap kepergiannya dengan pandangan penuh tanya, antara percaya dan tidak percaya!

" Bodoh!! Bukannya harusnya kita memeluknya dan mengucapkan terimakasih?? Pasti dia berfikir bahwa kita tidak menerima kehadiran bayinya!!" Umpat Taeyong.

" Astaga!! Kita malah bersikap seolah bajingan yang akan membuangnya!" Jaemin mendesah lelah lalu menjatuhkan tubuhnya di sofa.

" Jadi bagaimana?? " Tanya Yuta.

" Aku yang akan menikahinya!" Jisung berujar tanpa keraguan sedikitpun.

" Sebentar!! Maksudmu kau akan menikahinya untuk kau miliki sendiri?? Hei bung!! Anak yang dikandungnya belum tentu anakmu!" Chenle tak terima!! Hello!! Dia yang sudah bertunangan dengan Haechan, artinya posisinya lebih tinggi daripada mereka yang baru sebatas kekasih saja.

" Ya sudah , kita lakukan saja pernikahan kita di negara yang membolehkan seseorang wanita menikahi beberapa pria!" Usul Johnny. Usulan dari Johhny disetujui oleh para member.

" Sebentar, aku masih belum bisa memastikan, ini dia benar-benar hamil atau tidak??" Jung Jaehyun benar-benar membuat mereka geram.

" Tentu saja, tapi kurasa dia merasa sedih dan kecewa dengan respon yang kita berikan!" Kun dan segala analisis-nya memang tepat.

" Tunggu dulu!! Sicheng dimana??" Nah, satu orang menghilang dan baru mereka sadari beberapa saat kemudian.  Taeyong bangkit, lalu ia mencari kunci cadangan yang biasanya tergantung di dinding dapur, dan ternyata sudah tak ada wujudnya.

" Kunci cadangan tidak ada, pasti dia mencuri start!! Si bangsat itu benar-benar!!" Umpat Taeyong yang dapat di dengar oleh member lainnya.

" Sialan!! Dong-dong itu pasti sudah menyelinap masuk!!" Umpat Yangyang.

****

Winwin memeluk tubuh Haechan dari belakang, ia mengusap perut ratanya  lalu mengecup pipinya. Saat ini Haechan sedang berdiri menghadap cermin dengan Winwin yang memeluknya, bisa Winwin lihat jejak air mata yang mengalir di pipi putihnya.
" Baobei, jangan menangis!" Bisik Winwin lirih.

" kalian terlihat tak suka dengan kabar kehamilanku!" Cicitnya dengan suara bergetar, ahhh mood ibu hamil memang membuatnya menjadi lebih sensitif.

" Tentu saja kami suka sayang, hanya saja mereka itu otaknya lemot!! Pasti belum terfikir di otak sebesar kutu mereka itu!" Hibur Winwin, Haechan memberengut mendengar ucapan Winwin.
" Mengapa kau menjelekkan ayah dari anak yang ada dikandungan ku??" Sungutnya.

" Astaga sayang, aku tak bermaksud demikian! Tapi kenyataannya memang mereka adalah sekumpulan orang yang lambat berfikir! " Winwin mencoba menjelaskan kepada Haechan selembut mungkin. Ia pernah menjadi korban dari kehamilan sepupunya jadi kurang lebih dia paham bagaimana menghadapi mood swing ibu hamil.

" Mereka tidak bodoh bukan?? Aku takut anak-anakku akan tertular kebodohan mereka!!" Ahh random sekali bukan???

" Tidak, hanya kurang cepat berfikir saja!!" Ucap Winwin sambil tersenyum dan mengecup pipi Haechan.