One Fine Day

321 43 6
                                    

Not everything will be easy, but not everything will be hard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Not everything will be easy, but not everything will be hard.

🍂

Private hotel menjadi pilihan Aran, setelah menyentuh perjalanan kurang lebih 12 jam di dalam pesawat untuk sampai di Maldives. Tempat yang disebutkan Aran saat ditanya tentang rencana bulan madu bersama Fiony.

Fiony menatap kagum pada suara laut dan langit bertabur bintang di atas sana, membuat rasa lelah karena 12 jam di dalam pesawat terbayar begitu saja.

Fiony menatap kagum pada suara laut dan langit bertabur bintang di atas sana, membuat rasa lelah karena 12 jam di dalam pesawat terbayar begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya sampai tepat di malam hari, sehingga tak dapat lebih lama untuk menikmati pemandangan tersebut. Mereka harus tidur untuk memulihkan tenaga.

"Gue tidur di sini," ujar Fiony saat memasuki area kamar utama.

Aran mengangguk, "Oke,"

Laki-laki itu menurunkan kopernya dan Fiony di dalam kamar tersebut.

"Lo ngapain ikut di sini?" tanya Fiony malas.

"Karena lo di sini?" ujar Aran menatap heran pada Fiony.

Fiony bersedekap dada, "Gue ngga mau sekamar sama lo!!"

"Lo tau gue ngga peduli sama semua penolakkan lo dan perjanjian yang lo tulis itu, 'kan? Kita udah sah baik dimata agama ataupun hukum, jadi mending lo mulai untuk terima fakta kalo gue yang jadi suami lo," balas Aran kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

Fiony menatap heran pada Aran yang terlihat makin berbeda, bukan kah laki-laki itu sudah menyetujui bahwa pernikahan mereka hanyalah pernikahan bisnis?

Apakah laki-laki itu jatuh cinta padanya? Sontak Fiony menggelengkan kepalanya karena itu tak mungkin terjadi!

Tak jauh berbeda dengan Fiony, di dalam kamar mandi Aran tampak mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia tak mengerti dengan dirinya sendiri, mengapa ia sangat kesal dengan penolakan Fiony? Padahal dari awal ia juga sudah menyetujui untuk tak masuk terlalu jauh ke dalam kehidupan wanita itu.

Destiny (Fiony-Aran)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang