Doubt

385 45 6
                                    

It's still hurt, but I love you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

It's still hurt, but I love you.

🍂

RODA— selalu berputar, terkadang bagian itu ada di bawah, kadang pula di atas. Seperti halnya kehidupan, tidak selalu bertemu dengan hal baik. Namun, hal buruk dapat diartikan sebagai sebuah pelajaran hidup.

Kehidupan yang baik-baik saja setelah lebih terbuka dengan Aran membuat Fiony menjadi lebih khawatir. Perasaan gelisah membuatnya hampir setiap malam selalu terjaga dan tidak mampu untuk kembali tidur.

Seperti saat ini, lagi-lagi ia terbangun dengan keringat dingin dan nafas yang sesak. Lehernya terasa tercekik, seperti ada yang sengaja melakukannya. Namun, saat membuka mata Fiony hanya menemukan Aran yang memeluknya begitu erat.

Fiony sedikit bernafas lega karena Aran telah kembali dari perjalanan dinasnya selama tiga hari.

"Kenapa?"

Nampaknya Aran ikut terjaga karena Fiony yang bangun tiba-tiba, pria itu kini ikut mendudukkan dirinya sambil mengelus punggung Fiony dengan lembut.

"Ada sesuatu yang terjadi selama aku pergi?"

Fiony menggeleng, "Enggak, aku cuma mimpi buruk aja."

"Lagi?"

Fiony memilih untuk diam, hal itu membuat Aran ikut khawatir. Karena setaunya, Fiony sudah jarang bermimpi buruk. Lantas, apa yang membuat istrinya itu kembali mengalami mimpi buruk?

"Jujur sama aku, Fio," ujar Aran sedikit memaksa.

Ia tidak bermaksud, hanya saja Fiony lebih ampuh jika dipaksa. Karena dengan begitu Aran dapat lebih cepat mengerti apa yang sedang dialami oleh istrinya.

"Aku ngga tau," Fiony memeluk lututnya sendiri, menelungkupkan wajahnya di atas lutut, "Aku gelisah, tapi aku ngga tau apa yang bikin aku gelisah."

"Kayak— a..ada sesuatu yang bakal datang dan ngerusak ketenangan aku," lanjutnya.

Aran merengkuh tubuh Fiony ke dalam dekapannya, "It was all just a bad dream, babe. Kayaknya kamu terlalu capek sama kerjaan."

"I hope so, tapi susah." kata Fiony memejamkan matanya.

Aran semakin memeluk Fiony, "Relax, ada aku di sini. Aku bakal lindungin kamu terus."

Fiony sedikit lebih tenang mendengar semua perkataan Aran, "Makasih ya."

"Ayo tidur lagi, besok kamu ada pemotretan pagi, 'kan?" kata Aran yang dibalas anggukan oleh Fiony.

Destiny (Fiony-Aran)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang