Midnight Rain

378 44 13
                                    

Fiony terbangun dengan kondisi yang jauh lebih baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fiony terbangun dengan kondisi yang jauh lebih baik. Ia memandang sekeliling kamarnya yang tampak sama seperti sebelumnya. Tak ada yang berubah, itu berarti ia masih menjadi seorang Fiony Zendaya Russel. Gadis cantik dengan segala permasalahan hidupnya yang rumit.

"Udah bangun, Ce?" tanya Christian yang entah sejak kapan sudah berdiri di depan pintu kamarnya dengan sebuah nampan berisi bubur dan air mineral.

Fiony hanya mengangguk, "Ngga ke kampus?"

"Kelas siang, Ce. Masih lama," jawab Christian sambil memberikan semangkuk bubur pada Fiony.

"Jangan suka skip sarapan, Ce. Lambungnya kasihan," lanjut adiknya.

"Bawel," balas Fiony sambil memakan bubur yang dibawa oleh adiknya.

Ding dong~

Fiony mengerutkan keningnya, siapa lagi orang yang datang ke tempatnya pagi-pagi seperti ini?

"Aku aja yang bukain," sahut Christian melenggang pergi dari kamar Fiony.

Ceklek~

"Pagi calon is--" Aran menghentikan ucapannya saat melihat sosok pria yang tak dikenalinya itu berada di apartment Fiony.

"Lo siapa?" tanya Aran secara spontan.

Christian tersenyum miring, ada untungnya juga selama ini ia meminta Papinya untuk menghilangkan identitas sebagai keluarga Russel di namanya.

"Bukannya gue yang harusnya nanya lo siapa?" tanya balik Christian.

"Lo ngga kenal gue siapa?" tanya Aran dengan wajah angkuhnya.

"Emang lo siapa sampe gue harus kenal sama lo?" tanya Christian tersenyum remeh.

"Lama banget buka pintu doang, ada siapa sih?" Fiony yang baru saja muncul dengan piyama tidurnya lantas berdecak malas saat menemukan Aran.

Tatapan Aran langsung melebar saat menyadari Christian yang juga mengenakan baju tidur, apa maksud dari semua ini?

"Lo tidur di sini semalem?" tanya Aran yang tidak bisa menahan rasa penasarannya sedikitpun.

Christian menatap datar Aran, "Iya, kenapa? Ada masalah?"

"Fio? Dia siapa?" Pandangan Aran beralih pada Fiony, meminta penjelasan dari calon istrinya itu.

"Di--"

"Gue pacarnya! Ngga ada salahnya kan kalo gue nginep di tempat pacar gue sendiri? Ada urusan apa lo sama Fiony? Pagi-pagi gini udah ganggu tempat orang aja," semprot Christian dengan sengaja.

Fiony semakin dibuat malas dengan drama dari Christian, "Hidup gue kok makin begini amat ya,"

Aran membelakkan matanya semakin lebar mendengar perkataan Christian, "Fio? Kamu sebenernya punya berapa pacar sih? Astaga aku ngga nyangka,"

Destiny (Fiony-Aran)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang